2.7 Tahapan Penelitian
Studi Pendahuluan: - Identifikasipenentuan lokasi studi
- Identifikasi data - Identifikasi pustaka
- Identifikasi alat bantu perangkat lunak
Latar Belakang dan Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Pengumpulan Data dengan Menggunakan Kuesioner
Tabulasi Data
Uji Validitas dan Reliabilitas
Transformasi Data Ordinal ke Data Interval
Uji Statistika dengan Menggunakan Model Regresi Logistik
Kesimpulan dan Saran
Universitas Sumatera Utara
2.8 Uji dalam Pengolahan Data 2.8.1 Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Seandainya peneliti ingin mengukur kuesioner di dalam
pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya.
Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap
butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menghitung validitas menggunakan teknik Korelasi Pearson Product Moment.
Rumusnya adalah sebagai berikut:
2 2
2 2
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
r
xy
2.1
Keterangan:
xy
r : Koefisien korelasi pearson antara variabel
X
dan variabel
. Y
n
: Banyaknya responden.
X
: Skor yang yang diperoleh subjek dari seluruh item.
Y
: Skor total yang diperoleh dari seluruh item.
X
: Jumlah skor dalam distribusi
. X
Y
: Jumlah skor dalam distribusi
. Y
2
X
: Jumlah kuadrat dalam skor distribusi
. X
2
Y
: Jumlah kuadrat dalam skor distribusi
. Y
Pertimbangan penerimaanpenolakan
hipotesis adalah
dengan membandingkan nilai Correlation Item-Total Correlation yang dinyatakan
sebagai r-hitung dengan r-tabel. Dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Bila
hit
r
nilai Correlation Item-total Correlation bernilai positif dan lebih besar dari pada
tab
r
tab hit
r r
, maka butir atau variabel tersebut adalah valid.
2. Bila
hit
r
nilai Correlation Item-total Correlation bernilai negatif dan lebih kecil dari pada
tab
r
tab hit
r r
, maka butir atau variabel tersebut adalah tidak valid.
Untuk melakukan uji validitas secara manual dalam penelitian ini menggunakan tabel t-student untuk menghitung
tab
r
dengan menggunakan nilai
. 05
,
Dalam penelitian ini diperoleh dari rumus:
2 tabel
tabel tabel
t db
t r
2.2
Keterangan:
tabel
r
: Nilai r tabel.
tabel
t
: Nilai t yang terdapat dalam tabel t.
2
n t
tab
; Jumlah responden.
db
: Derajat bebas
2
n db
; Jumlah responden.
Universitas Sumatera Utara
2.8.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk
mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran diperoleh relatif koefisien, maka alat pengukur tersebut reliabel. Suatu variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai cronbach alpha 0,60 atau nilai cronbach alpha 0,80 Ghozali, 2005. Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode alpha
cronbach sebagai berikut:
Langkah 1: Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus:
N N
X X
S
i i
i
2 2
2.3
Keterangan:
i
S
: Varians skor tiap-tiap item pertanyaan.
2 i
X
: Jumlah kuadrat item
.
i
X
2
i
X
: Jumlah item
i
X
dikuadratkan.
N
: Jumlah responden.
Langkah 2: Menjumlahkan varians semua item dengan rumus:
n i
S S
S S
S
...
3 2
1
2.4
Keterangan:
i
S
: Jumlah varians semua item pertanyaan.
n
S S
S S
...
3 2
1
: Varian item ke- 1,2,3,…,n.
Universitas Sumatera Utara
Langkah 3: Menghitung varians total dengan rumus:
N N
X X
S
t t
t
2 2
2.5
Keterangan:
t
S
: Varians total.
2 t
X
: Jumlah kuadrat X total.
2
t
X
: Jumlah X total dikuadratkan.
N
: Jumlah responden.
Langkah 4: Masukkan nilai Alpha dengan rumus:
t i
S S
k k
r 1
1
2.6
Keterangan:
r
: Nilai reliabilitas cronbach alpha.
k
: Jumlah item pertanyaan yang di uji.
i
S
: Jumlah varians skor tiap-tiap item pertanyaan.
t
S
: Varians total.
Universitas Sumatera Utara
2.9 Transformasi Data Ordinal ke Data Interval dengan Method of
Successive Interval MSI
Metode interval suksesif Method of Successive IntervalMSI adalah proses mengubah data ordinal menjadi data interval. Mengapa data ordinal harus diubah
ke dalam bentuk interval? Data ordinal sebenarnya adalah data kualitatif atau bukan angka sebenarnya. Data ordinal menggunakan angka sebagai simbol data
kualitatif. Contoh: 1.
Angka 1 mewakili “sangat tidak setuju” 2.
Angka 2 mewakili “tidak setuju” 3.
Angka 3 mewakili “cukup setuju” 4.
Angka 4 mewakili “setuju” 5.
Angka 5 mewakili “sangat setuju”
Prosedur-prosedur statistik seperti regresi, korelasi, uji t dan lain sebagainya mengharuskan data berskala interval. Pada penelitian ini digunakan
instrumen berupa kuesioner yang memiliki jawaban skala likert yaitu data ordinal. Data ordinal harus diubah dalam bentuk interval, sebab data ordinal adalah data
kualitatif atau bukan angka sebenarnya. Oleh karena itu data ordinal harus ditransformasikan menjadi data interval untuk memenuhi persyaratan prosedur-
prosedur tersebut Sarwono, 2013.
Proses untuk mengubah data berskala ordinal menjadi data berskala interval ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, yaitu:
1. Menghitung frekuensi.
2. Menghitung proporsi.
3. Menghitung proporsi kumulatif.
4. Menghitung nilai z.
5. Menghitung nilai dentitas fungsi z.
6. Menghitung scale value.
7. Menghitung penskalaan
Universitas Sumatera Utara
2.10 Analisis Regresi Logistik