40
aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan yang bernafaskan community development dapat mencapai tujuan strategis perusahaan. Disamping untuk mencapai
profit optimum juga dapat bermanfaat bagi komunitas. Dengan adanya aktivitas tersebut, komunitas memiliki mitra yang peduli terhadap kemandirian. Metamorfosis
tersebut pernah diungkapkan oleh Saidi 2003:13, dalam tabel berikut:
Tabel 2.5.1 Karakteristik Tahap-tahap Kedermawanan Sosial Paradigma Paradigma
Charity Philanthropy
Good Corporate Citizenship GCC
Motivasi Agama, tradisi,
adaptasi Norma, etika, dan
hukum universal Pencerahan diri dan
rekonsiliasi dengan ketertiban sosial
Misi Mengatasi
masalah setempat
Mencari dan mengatasi akar
masalah Memberikan kontribusi
kepada masyarakat
Pengelolaan Jangka pendek,
mengatasi masalah sesaat
Terencana, teorganisir, dan
terprogram Terinternalisasi dalam
kebijakan perusahaan
Pengorganisa sian
Kepanitiaan Yayasan dana
abadi profesionalitas
Keterlibatan baik dana maupun sumber daya
lain
Penerima Manfaat
Orang miskin Masyarakat luas
Masyarakat luas dan perusahaan
Kontribusi Hibah sosial
Hibah pembangunan
Hibah pembangunan serta keterlibatan sosial
Inspirasi Kewajiban
Kepentingan Bersama
-
2.5 Peranan Pekerja Sosial dalam Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Secara garis besar, pekerjaan sosial melibatkan intervensi atau penanganan masalah pada dua tingkatan, yakni tingkatan mikro individu, keluarga dan
kelompok dan makro organisasi dan masyarakat. Selain dituntut untuk memiliki
Universitas Sumatera Utara
41
pemahaman mengenai penanganan masalah yang dialami individu, keluarga dan kelompok, pekerja sosial juga harus memiliki pemahaman mengenai metode atau
strategi dalam melakukan perubahan organisasi, masyarakat dan kebijakan. Ketentuan umum Undang-undang No.11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan
Sosial ditegaskan bahwa pengertian Pekerja Sosial Profesional yaitu; seorang yang bekerja baik di lembaga pemerintah maupun swasta yang memiliki kompetensi dan
profesi pekerjaan sosial dan kepedulian terhadap pekerjaan sosial yang diperoleh melalui pendidikan, pelatihan atau pengalaman praktek pekerja sosial untuk
melaksanakan tugas-tugas pelayanan dan penanganan masalah sosial Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia.
Untuk menjalankan perannya mengorganisasi masyarakat, pekerja sosial harus menghargai asa-asas pentingnya mengembangkan pemimpin masyarakat setempat
atas beberapa klien dan bukan mengambil ahli kepemimpinan pada saat masalah terjadi. Selanjutnya pekerja sosial harus melibatkan klien memberikan input
meningkatkan efektivitas suatu program dimasa yang akan depan. Sementara dalam upaya mencapai tujuan, pekerja sosial yang bekerja dalam masyarakat memiliki
tugas-tugas yang harus dilakukan seperti; menolong orang memperluas keterampilan dan kemampuan mereka dalam upaya menghadapi serta memecahkan masalah
sendiri, membuat organisasi-organisasi yang tanggap dalam memberikan manfaat sosial, menolong orang memperoleh sumber-sumber, mempengaruhi interaksi antara
organisasi dengan institusi, dan mempengaruhi pengambilan kebijakan sosial ataupun kebijakan lingkungan agar lebih baik.
Organisasi Pekerja-pekerja Sosial Nasional Amerika menetapkan sepuluh kemahiran atau keterampilan yang harus dimiliki oleh pekerja sosial yang bekerja
pada masyarakat, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
42
1. Mahir dalam mendengarkan orang lain dan paham akan tujuan mereka
2. Mahir dalam mengumpulkan data yang sesuai sehingga mengetahui kondisi
masyarakat secara keseluruhan 3.
Mahir membentuk program bantuan yang profesional dengan membentuk hubungan dengan semua pihak
4. Mahir dalam observasi dan membuat pemaknaan yang tepat atas perilaku
masyarakat 5.
Mahir menjalin hubungan masyarakat dengan sistem sumber 6.
Mahir dalam berdiskusi dengan pengendalian perasaan yang tinggi 7.
Mahir membentuk cara-cara baru dalam memecahkan masalah dan memenuhi keperluan masyarakat
8. Mahir dalam penetapan waktu mengakhiri hubungan kerjanya dengan
masyarakt setempat dan bagaimana berbuat demikian 9.
Mahir dalam menggunakan hasil kajian dan penelitian yang sesuai dengan profesinya
10. Mahir menyediakan pelayanan hubungan organisasi-organisasi, memaknai dan
menghubungkan keperluan sosial dengan sumber-sumber anggaran, dengan pemerintah atau dengan anggota parlemen National Association of Sosial
Workers, dalam Siagian dan Suriadi, 2010: 87-90. Peranan pekerja sosial sangat di perlukan dalam upaya membangun hubungan
sistem klien, yang dalam konteks ini adalah masyarakat setempat dengan perusahaan. Masyarakat adalah klien dan perusahaan sebagai sistem sumber, dimana
program tanggung jawab sosial perusahaan merupakan suatu aktivitas yang sangat tepat digunakan dalam memecahkan masalah dan memenuhi keperluan masyarakat
setempat.
Universitas Sumatera Utara
43
Peranan pekerja sosial mengupayakan masyarakat memperoleh manfaat dari perusahaan, dengan membangun hubungan antara perusahaan dengan masyarakat
setempat. Pekerja sosial harus merancang agar masyarakat lebih berdaya dan mandiri di masa depan. Dalam kaitannya dengan implementasi program tanggung jawab
sosial perusahaan, maka pekerja sosial menolong masyarakat setempat merumuskan kepentingan dan menjadikan masyarakat tersebut memahami hak-hak mereka yang
diatur dalam hukum. Fasilitator, peran pekerja sosial sebagai fasilitator adalah menyadarkan
masyarakat bahwasanya mereka adalah pribadi yang unik dan memiliki potensi untuk maju dan berkembang. Perantara, peran pekerja sosial sebagai perantara adalah
meningkatkan kualitas hubungan antara perusahaan dengan masyarakat setempat. Pembela, peran pekerja sosial sebagai pembela bertujuan agar perusahaan
menjalankan kewajibannya atas masyarakat setempat melalui implementasi program tanggung jawab sosial perusahaan sebagai satu kewajiban hukum. Pelindung, peran
pekerja sosial sebagai pelindung diharapkan dapat mendukung masyarakat setempat dalam upaya memperoleh hak-hak mereka Siagian dan Suriadi, 2010: 95-97.
2.6 Efektivitas Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 2.6.1 Kebijakan Publik