Kondisi Geografi Desa Rantau Panjang Struktur Organisasi Desa Uji validitas dan Reliabilitas

56 BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1 Kondisi Geografi Desa Rantau Panjang

Desa Rantau Panjang terletak di Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak dan merupakan bagian dari wilayah Buatan Port. Jarak desa dari Ibu Kota Kecamatan adalah 10 Km. Luas wilayah Desa Rantau Panjang terdiri dari tanah kas desa seluas tujuh Ha dan 2.235 Ha merupakan kebun rakyat. Desa ini terdiri dari tiga dusun yaitu Dusun Suka Makmur, Dusun Suka Damai, dan Dusun Suka Maju. Adapun batas wilayah Desa Rantau Panjang antara lain: Sebelah Utara : Desa Buatan II Sebelah Selatan : Desa Sri Gemilang Sebelah Barat : Desa Sengkemang Sebelah Timur : Sungai Siak, Desa Tumang 4.2 Kondisi Demografis Desa Rantau Panjang 4.2.1 Sumber Daya Manusia Jumlah penduduk Desa Rantau Panjang berjumlah 1648 jiwa. Data kantor kepala Desa Rantau Panjang menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki adalah 799 jiwa sedangkan perempuan sebanyak 849 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk menurut usia, menurut tingkat pendidikan dan mata pencaharian adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 57 Tabel 4.1 Distribusi Penduduk Berdasarka Usia Kelompok Pendidikan No Usia Jumlah penduduk Persentase 1 2 3 4 5 6 7 8 00-03 Tahun 03-05 Tahun 05-06 Tahun 06-12 Tahun 12-15 Tahun 15-18 Tahun 18-60 Tahun 60 Tahun 59 87 178 201 168 215 712 28 3,58 5,28 10,80 12,20 10,19 13,05 43,20 1,70 Total 1648 100,00 Sumber: Kantor Kepala Desa Rantau Panjang 2012 Berdasarkan data pada tabel 4.1, presentase penduduk Desa Rantau Panjang yang berusia 18 sampai 60 tahun adalah berjumlah 712 jiwa 43,20, data tersebut mengindikasikan bahwa penduduk desa didominasi oleh penduduk usia produktif. Banyaknya jumlah penduduk usia produktif yang tinggal di desa disebabkan masyarakat merasa nyaman bekerja dan tinggal di desa, sehingga mengurangi minat penduduk untuk mencari peruntungan di desa atau kota lain. Penduduk berusia tiga sampai lima tahun adalah balita yang sudah mulai memasuki masa pendidikan anak usia dini dan TK A, sedangkan anak usia lima sampai enam tahun telah duduk dibangku TK B. Sebanyak 201 jiwa adalah anak yang beruia enam sampai 12 tahun, data ini menunjukkan bahwa anak memasuki masa pendidikan sekolah dasar. Penduduk yang berusia 12 sampai 15 tahun berjumlah 168 jiwa merupakan siswa-siswi yang melanjutkan pendidikan ketingkat Sekolah Lanjut Tingkat Pertama. Sementara 215 Universitas Sumatera Utara 58 jiwa adalah penduduk yang berusia 15 sampai 18 tahun merupakan usia peralihan masa remaja ke dewasa. Tabel 4.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Tingkat Pendidikan Jumlah Penduduk Persentase 1 2 3 4 5 6 TK SD SLTP SLTA D1-D3 S1-S3 45 640 421 62 12 2 3,81 54,15 35,62 5,24 1,01 0,17 Total 1182 100,00 Sumber: Kantor Kepala Desa Rantau Panjang 2012 Berdasarkan tabel 4.2, sebanyak 640 jiwa 54,15 adalah penduduk yang mengenyam pendidikan dibangku sekolah dasar, dan 421 jiwa 35,62 adalah penduduk dengan tingkat pendidikan Sekolah Lanjut Tingkat Pertama. Tabel 4.2 juga menunjukkan bahwa sedikitnya 62 jiwa 5,24 adalah penduduk yang mengenyam pendidikan dibangku SLTA. Hal ini dipengaruhi karena penduduk yang melanjutkan pendidikannya kejenjang SLTA harus bersekolah diluar desa yaitu di Desa Buatan dengan jarak lima km, begitu juga halnya dengan penduduk desa yang melanjutkan pendidikan kejenjang perguruan tinggi yang terletak di Kabupaten Siak. Jarak tempuh yang jauh merupakan salah satu alasan yang mempengaruhi minat masyarakat untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi disamping lemahnya ekonomi keluarga dan rendahnya minat belajar masyarakat setempat. Berikut akan disajikan data mengenai distribusi penduduk berdasarkan mata pencaharian: Universitas Sumatera Utara 59 Tabel 4.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian No Mata Pencaharian Jumlah Penduduk Persentase 1 2 3 4 5 6 Pegawai Negeri Sipil Swasta Karyawan Petani Pedagang BuruhTani Nelayan 8 452 718 5 89 117 0,58 32,54 51,69 0,36 6,41 8,42 Total 1389 100,00 Sumber: Kantor Kepala Desa Rantau Panjang 2012 Desa Rantau Panjang merupakan desa perkebunan dan pertanian, oleh karena itu sumber ekonomi warga dan mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah petani. Tabel 4.3 juga mengindikasikan bahwa mata pencaharian penduduk sangat bervariasi mulai dari Pegawai Negeri Sipil, karyawan, petani, pedagang, buruh tani dan nelayan, namun yang paling mendominasi adalah penduduk dengan mata pencaharian sebagai petani. Oleh karena itu, perlu suatu terobosan baru dari pihak perusahaan guna meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya di bidang pertanian dan perkebunan.

4.2.2 Agama

Hasil data yang diperoleh menunjukkan bahwa semua penduduk di Desa Rantau Panjang sudah memiliki agama atau kepercayaan. Adapun agama yang dianut di desa ini adalah agama Islam. Universitas Sumatera Utara 60

4.2.3 Kondisi Sosial Budaya

Prinsip gotong royong oleh masyarakat Desa Rantau Panjang sangat di jaga, terlebih lagi dengan adanya program pemberdayaan masyarakat di bidang kesukarelawanan sosial yang mendukung dan membangkitkan semangat warga desa untuk tetap melestarikan budaya gotong royong. Keseharian masyarakat disibukkan dengan aktivitas bekerja. Pada umumnya masyarakat yang bermatapencaharian sebagai petani akan mulai bekerja dari pagi hari pukul 06.30 sampai 11.00 Wib dan akan dilanjut pada siang hari pukul 13.00 Wib sampai 16.00 Wib. Hubungan sosial masyarakat terjalin dengan baik dan kondusif, terlebih lagi dengan didukung kegiatan pengamanan desa yang dilengkapi tiga orang petugas hansip.

4.2.4 Sarana dan Prasarana

Keadaan jalan desa secara umum cukup baik, namun apabila musim hujan tiba di beberapa titik mengalami kerusakan jalan. Sarana transportasi yang digunakan warga masyarakat adalah sepeda motor karena sarana transportasi umum seperti angkutan umum dan bus belum tersedia. Sementara untuk memenuhi keperluan penerangan dan kebutuhan rumah tangga lainnya masyarakat telah menggunakan tenaga listrik. Jaringan listrik dari Perusahaan Listrik Tenaga Diesel yang tersedia di desa tersebut mempunyai batasan waktu, yaitu berlaku mulai pukul 18.00 sampai dengan pukul 00.00 WIB. Di seluruh wilayah desa sarana air bersih belum tersedia, hal ini dikarenakan Desa Rantau Panjang merupakan tanah gambut dengan kadar asam yang cukup tinggi. Masalah air bersih di Desa Rantau Panjang diatasi dengan alternatif pembelian air galon, yakni Rp 5.000gallon, namun ada juga warga yang menggantikan konsumsi air galon dengan air hujan. Sementara untuk keperluan mandi, mencuci pakaian dan piring masyarakat harus menampung air dari Sungai Universitas Sumatera Utara 61 Siak. Untuk mendukung majunya pendidikan, kesehatan maupun kepercayaan masyarakat di Desa Rantau Panjang telah tersedia sarana pendidikan, kesehatan dan ibadah, yaitu sebagai berikut:

1. Sarana Pendidikan

Tabel 4.4 Sarana Pendidikan di Desa Rantau Panjang No Jenis Pendidikan Jumlah Unit 1 2 3 4 PAUD TK SD SLTP 1 1 1 1 Jumlah 4 Sumber: Kantor Kepala Desa Rantau Panjang 2012 Data yang disajikan pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa sarana pendidikan untuk Sekolah Lanjut Tingkat Atas belum tersedia di Desa Rantau Panjang, sehingga warga desa yang duduk dibangku Sekolah Lanjut Tingkat Atas harus menempuh jarak sekitar lima km menuju SMA Negeri X Siak di Desa Buatan. Oleh karena itu untuk melanjutkan sekolah kejenjang SLTA masyarakat harus mengeluarkan dana yang lebih besar untuk biaya transportasi. Sarana pendidikan yang tersedia di Desa Rantau Panjang adalah satu unit PAUD, satu unit TK, satu unit SD yaitu SD Negeri 015, sedangkan untuk SLTP adalah dibuka sekolah cabang atau kelas jauh dari SMP Buatan yaitu SMP Negeri VIII Siak. Universitas Sumatera Utara 62

2. Sarana Kesehatan

Tabel 4.5 Sarana Kesehatan di Desa Rantau Panjang No Jenis Sarana Jumlah Unit 1 2 Puskesmas pembantu Posyandu 1 1 Jumlah 2 Sumber: Kantor Kepala Desa Rantau Panjang 2012 Kondisi kesehatan masyarakat tergolong cukup baik, namun pada musim- musim tertentu warga masyarakat terkadang mengalami gangguan kesehatan. Jenis penyakit yang sering dialami oleh warga desa adalah muntaber dan demam tinggi. Beruntung di Desa Rantau Panjang terdapat puskesmas pembantu dan posyandu. Tabel 4.5 menunjukkan bahwa di desa tersebut tersedia satu unit puskesmas pembantu dan satu unit posyandu yaitu Posyandu Sedap Malam, sehingga ketika mengalami gangguan kesehatan masyarakat dapat segera memeriksanya. Sedangkan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan sehat, masyarakat mulai menyadari bahwa ketersediaan mandi cuci kakus sangat mendukung prinsip pola hidup sehat.

3. Sarana Ibadah

Tabel 4.6 Sarana Kesehatan di Desa Rantau Panjang No Jenis Sarana Jumlah Unit 1 2 Mesjid Mushola 3 2 Jumlah 5 Sumber: Kantor Kepala Desa Rantau Panjang 2012 Hasil penelitian dilapangan diperoleh data, bahwa seluruh penduduk di Desa Rantau Panjang adalah beragama islam. Hal tersebut tentunya didukung dengan Universitas Sumatera Utara 63 ketersedian sarana ibadah. Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa tersedia tiga unit mesjid dan dua unit mushola di Desa Rantau Panjang.

4.3 Struktur Organisasi Desa

Struktur Organisasi Desa Rantau Panjang antara lain: 1. Kepala Desa : Budi Santoso 2. Ketua Badan Pemberdayaan Desa : Sahri 3. Sekretaris Desa : Ahmat B. 4. Kaur Pemerintahan : A. Indra Gunawan 5. Kaur Pembangunan : Dapri 6. Kaur Kesejahteraan Rakyat : Maswar M. 7. Kepala Dusun Dusun Suka Makmur : Saparudin Dusun Suka Damai : Muslim Dusun Suka Maju : M. Johar 8. Ketua RW RW 01 : Juhari RW 02 : Candra RW 03 : Bujang Paman 9. Ketua RT RT 01: Efendi RT 06: Bustami RT 02: Sugiarto RT 07: Usman RT 03: Sutardi RT 08: Edi Kurniawan RT 04: Mustar A. RT 09: Daman Huri RT 05: Saparudin RT 10: Muliadi Universitas Sumatera Utara 64 RT 11: Sabri RT 12: Zulkarnain 10. Anggota Badan Permusyawarahan Desa : 1. Rifai 2. Iwan Darmaji 3. Sari 4. Zulkifli

4.4 PT. Riau Andalan Pulp And Paper

Nama Perusahaan : PT. Riau Andalan Pulp And Paper Alamat Perusahaan : Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan-Riau Jenis Perusahaan : Perusahaan Pulp dan Kertas Provinsi Riau terkenal dengan kekayaan alamnya baik yang berupa hasil minyak maupun hasil hutan. Provinsi Riau juga merupakan daerah yang cukup subur dalam bidang pertanian maupun perkebunan. Perjalanan sejarah telah mencatat bahwa sektor kehutanan adalah suatu andalan dalam meraih dan mempertahankan devisa negara disaat crisis ekonomi yang melanda Indonesia dewasa ini khusus bagi propinsi Riau. PT. Riau Andalan Pulp And Paper yang berbasis di Propinsi Riau merupakan salah satu penanam modal asing yang bergerak dibidang perindustrian terbesar di Indonesia dan telah mampu membuktikan andilnya bagi negara maupun daerah dalam menghasilkan devisa. PT. Riau Andalan Pulp And Paper adalah salah satu perusahaan Pulp dan kertas di Indonesia yang terletak di kota Pangkalan Kerinci Riau. Didirikan pada tahun 1992 dan mulai memproduksi pulp pada tahun 1995, sedangkan produksi kertas di mulai pada tahun 1997. PT. Riau Andalan Pulp And Paper berada di bawah Universitas Sumatera Utara 65 naungan Raja Garuda Mas Internasional untuk Indonesia dan APRIL GROUP untuk Asia Tenggara Asia Pasific Resources Internasional Holding Limited. PT. Riau Andalan Pulp And Paper merupakan salah satu Perusahaan terbesar di Asia dengan investasi awal sebesar 1.3 milyar dolar AS. Hasil Produksi 85 dipasarkan ke luar negeri, seperti Eropa, China, Amerika, Finlandia dan Lain-lain. 15 produk dijual didalam Negeri. Kapasitas produksi pulp adalah 2,4 juta ton per tahun. PT. Riau Andalan Pulp And Paper yang berlokasi di sebelah timur, sekitar 75 km dari kota Pekanbaru mempunyai Keuntungan strategis, seperti halnya lokasi pabrik yang berdekatan dengan sumber bahan baku atau daerah penghasil kayu. Bahan baku tersebut dipasok dari hutan tanaman rakyat serta produk areal hutan tanaman industri.

4.4.1 Sejarah Pelaksanaan Community Development

Hadirnya PT. Riau Andalan Pulp And Paper sejak tahun 1992 dan mulai produksi bulan Januari 1995, telah membuka peluang, harapan dan tantangan baru bagi percepatan pembangunan di Riau, khususnya daerah yang berhampiran dengan kawasan pabrik maupun hutan tanam industri. Harapan dan tekat tersebut kemudian dituangkan kedalam kegiatan hubungan masyarakat dan kontribusi masyarakat. Sejak bulan Appril 1999, pihak manajemen perusahaan berketetapan hati mengadakan perubahan di tubuh organisasi, dengan dibentuknya department khusus yang menangani program Pemberdayaan Masyarakat yaitu, Community Development Department serta menjadikan Community Empowerment sebagai target sasaran. Aspek tanggung jawab sosial dan lingkungan telah menjadi bagian dalam total quality Management PT. Riau Andalan Pulp And Paper untuk ikut serta mensejahterakan masyarakat dan sekaligus memenuhi standar lingkungan melalui Universitas Sumatera Utara 66 konsep Green Industri. Bagi PT. Riau Andalan Pulp And Paper, masyarakat merupakan bagian sangat penting dalam bisnis perusahaan, sebab keberadaannya sebagai stakeholder turut menentukan maju mundurnya perusahaan. Community Development Department atau yang lebih dikenal dengan Program Pemberdayaan Masyarakat Riau PT. Riau Andalan Pulp And Paper adalah suatu mekanisme layanan sumber daya dukung yang berperan membantu masyarakat dalam mengentaskan dirinya sendiri dari kemiskinan dan keterbelakangan. Konsentrasi program didasarkan pada Community Empowerment yang bertitik tolak dari aspirasi dan kebutuhan masyarakat itu sendiri. Sebagai Perusahaan yang menerapkan konsep 3P People, Planet, Profit Community Development Department bertugas menjalankan program-program pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan agar masyarakat sekitar wilayah produksi dan operasional perusahaan dapat membangun dirinya sendiri, membantu meningkatkan kemandirian baik secara material maupun spritual guna meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat setempat. Dalam mengemban tugasnya Community Development Department mempunyai ‘visi’ yaitu terciptanya masyarakat sejahtera mandiri melalui kemitraan yang harmonis antara perusahaan, Masyarakat, Pemerintah serta Daerah, Perguruan Tinggi dan Lembaga Swadaya Masyarakat. Tiga fokus utama yang menjadi ‘tujuan’ Community Development PT. Riau Andalan Pulp And Paper adalah: 1. Terwujudnya masyarakat yang lebih sejahtera akan meningkatkan pendapatan dan basis modal masyarakat, masyarakat lebih berpendidikan, hubungan sosial dan kemasyarakatan kondusif serta lingkungan yang nyaman dan sehat. Universitas Sumatera Utara 67 2. Perusahaan maju dan berkembang akan meningkatkan produksi yang sustainable, efesiensi perusahaan membaik, perkembangan perusahaan didukung stakeholders. 3. Hubungan yang harmonis antara perusahaan dan masyarakat akan menciptakan hubungan yang saling menguntungkan dengan masyarakat, hubungan yang saling melengkapi dengan pemerintah serta konsistensi dalam melaksanakan semua kegiatan operasioanal dan pendukungnya. Eksistensi Community Development Department lebih difokuskan pada proses pendampingan masyarakat untuk mengidentifikasi permasalahan dasar dan menemukan unggulan komparatif berupa potensi diri dan lingkungannya. Dukungan Community Development Department adalah berupa upaya memunculkan kreativitas kelompok basis masyarakat lokal dalam bentuk aneka kegiatan pemecahan masalah berdasarkan sumber daya yang dimiliki. ‘Misi’ yang diemban Departmen Community Development PT. Riau Andalan Pulp And Paper adalah: 1. Membangun kemandirian masyarakat didalam mengembangkan asset ekonomi. 2. Mengembangkan sumberdaya alam dan lingkungannya. 3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan status sosial budaya PT. Riau Andalan Pulp And Paper, 2004

4.4.2 Daerah Operasional Community Development Department

Ada 15 wilayah dari keseluruhan operasional Community Development Department PT. Riau Andalan Pulp And Paper, sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 68 Tabel 4.7 Desa Binaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper Setiap Kabupaten Tahun 2010-2011 No EstateComplex Number of Villages DistrictKabupaten 2009 2010 2011 1 Meranti 3 6 10 Pelalawan 2 Pelalawan 4 4 4 Pelalawan 3 Ukui 2 2 3 Pelalawan 4 Pulau Padang 5 14 14 Kep. Meranti 5 Tasik Belat - 2 1 Siak 6 Baserah 20 21 21 Kuansing 7 Cerenti 17 27 28 Kuansing 8 Logas 10 10 10 Kuansing, Kampar 9 BPPUT Kuansing - - - Kuansing 10 Langgam 8 8 8 Pelalawan, Kampar 11 Teso 20 19 19 Kampar, Kuansing 12 Mill Area 14 14 16 Pelalawan, Siak 13 Mandau 6 6 10 Siak 14 Futong Port 2 2 3 Siak 15 Buatan Port 5 6 6 Siak Total Village 116 114 153 5 District Sumber: PT. Riau Andalan Pulp And Paper 2011 Data yang disajikan pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa pada tahun 2009 jumlah desa binaan Community Development Department adalah sebanyak 116. Pada tahun 2010 terjadi penurunan kuantitas menjadi 114 desa binaan, namun pada tahun 2011 pihak Community Development Department berupaya dalam meningkatkan program tanggung jawab sosial perusahaan dengan bertambahnya jumlah desa binaan menjadi 153 desa di lima kabupaten yaitu: Kepulauan Meranti, Pelalawan, siak, Kampar dan Kuansing. Community Developmet Department berperan sebagai perantara antara perusahaan dengan masyarakat. Pada pelaksanaannya program Community Development Department PT. Riau Andalan Pulp And Paper telah mencapai sekitar 14.000 warga binaan dari 153 desa binaan di sekitar wilayah produksi dan operasional perusahaan. Universitas Sumatera Utara 69 Tabel 4.8 akan menunjukkan lima wilayah yang menjadi sasaran program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper di Kabupaten Siak, diantaranya: Mill Area, Mandau, Futong Port, Tasik Belat, dan Buatan, dengan 24 desa binaan di enam kecamatan di Kabupaten Siak tahun 2010-2011: Tabel 4.8 Desa Binaa PT. Riau Andalan Pulp And Paper di Kabupaten Siak Tahun 2010-2011 Estate No Desa Kecamatan Mill Area 1 2 3 4 Bukit Agung Gabung Makmur Simpang Perak Kerinci Kanan Kerinci kanan Kerinci kanan Kerinci kanan Kerinci kanan Mandau 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Lubuk Jering Olak Buatan II Tumang Muara Kelantan Buatan I Teluk Lancang Sei Selodang Bencah Umbai Muara Bungkal Sei Mandau Sei Mandau Koto Gasib Siak Sei Mandau Koto Gasib Sei Mandau Sei Mandau Sei Mandau Sei Mandau Futong Port 15 16 17 Penyengat Sungai Rawa Rawa Mekar Jaya Sei Apit Sei Apit Sei Apit Tasik Belat 18 Teluk Lanus Sei Apit Buatan Port 19 20 21 22 23 24 Rantau Panjang Sri Gemilang Sengkemang Pangkalan Pisang Lubuk Dalam Rawang Kao Koto Gasib Koto Gasib Koto Gasib Koto Gasib Lubuk Dalam Lubuk Dalam Total 24 Desa 6 Kecamatan Sumber: PT. Riau Andalan Pulp And Paper 2011 Universitas Sumatera Utara 70

4.4.3 Struktur Pembagian dan Pelaksanaan Tugas Community Development

Department PT. Riau Andalan Pulp And Paper Struktur Pembagian Tugas Community Development Department PT. Riau Andalan Pulp And Paper adalah sebagai berikut: ManagerDirektur Community Development : Amru Mahalli WakilDeputi Manager Community Development : Imron Rosyadi Koordinator Program : Sundari Berlian Koordinator Program : M. Rojuli Koordinator Program : Vonne Sekarrabias Koordinator Region Kepulauan Meranti Tasik Belat dan Pulau Padang : Mahmud Hasyim Community Development Officer Tasik Belat : Fitra Tri Suspa Community Development Officer Pulau Padang : Yandi Masnur : Dendi Supriadi Koordinator Region Kuansing Baserah, logas dan Cerenti : Zamzuli Hidayat Community Development Officer Baserah : Emisba Dt. B. Ratu Community Development Officer Logas : Erya Yusti Community Development Officer Cerenti : Ismed Inonon Koordinator Region Meranti Teluk Meranti, Pelalawan dan Ukui : Tengku Kespandiar Community Development Officer Meranti : Marjikin Community Development Officer Pelalawan : Muslim Community Development Officer Ukui : Raden Bisono Koordinator Region Siak Buatan, Mandau, Siak, Futong : Suroso Universitas Sumatera Utara 71 Community Development Officer Mandau dan Buatan : Dainar Rifai : Suyoto Community Development Officer Siak dan Futong : Suroso Koordinator Region Mill Mill A dan B, Langgam dan Teso : Syafri Edi Community Development Officer Mill A : Syafrizal Community Development Officer Mill B : Gading Sahyoga Community Development Officer Langgam : Ribut Santoso Community Development Officer Teso : Muhammad Daim Struktur Pelaksanaan Community Development Department PT. Riau Andalan Pulp And Paper adalah sebagai berikut: 1. Manager Direktur Community Development Tugas dan tanggung jawab adalah mengorganisir serta menjadi orang nomor satu di Community Development Department dalam membuat kebijakan operasional. Membimbing dan mendukung petugas community development dalam menjalankan tugas pemberdayaan masyarakat, serta bertanggung jawab dalam upaya pencapaian tujuan Community Development Department PT. Riau Andalan Pulp And Paper.

2. Wakil Deputi Manager Community Development

Tugas dan Tanggung jawab adalah mengkoordinir anggota dan karyawan Community Development Department serta mengawasi aktivitas pemberdayaan masyarakat oleh Community Development Department.

3. Koordinator Program

Tugas dan tanggung jawab adalah menyusun rancangan program-kegiatan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan bidang program yang ditangani. Universitas Sumatera Utara 72

4. Koordinator Region

Tugas dan tanggung jawab adalah mengkoordinir pelaksanaan program community development yang telah di rancang oleh koordinator program sesuai dengan wilayah yang ditentukankan.

5. Community Development Officer

Tugas dan tanggung jawab adalah melaksanakan program pengembangan masyarakat di Region atau desa binaan yang telah ditentukan. Fungsi community development department adalah sebagai manager of resources baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam, community organizer, fasilitator dan mediator.

6. OJT Training

Tugas dan tanggung jawab adalah membantu community development department dan bertanggung jawab dalam melengkapi berkas, in-put data maupun proposal yang dibutuhkan oleh koordinator region dan koordinator program.

4.4.4 Bidang Program Tanggung Jawab Sosial PT. Riau Andalan Pulp And Paper

Program-program community development PT. Riau Andalan Pulp And Paper, diantaranya adalah:

1. Program Sistem Pertanian Terpadu

Sistem Pertanian terpadu pertama kali dilakukan perusahaan pada bulan Mei 1999. Sistem pertanian terpadu adalah sistem pertanian yang mengintegrasikan beberapa subsektor pertanian dalam arti luas, yaitu pengembangan peternakan, pertanian tanaman pangan dan hortikultura, pengembangan perkebunan dan perikanan yang saling mendukung dan berkelanjutan. Universitas Sumatera Utara 73 Tujuan yang ingin dicapai dengan sistem pertanian terpadu ini adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan yang diusahakan atau yang dilakukan mitra bina secara berkelanjutan dibidang pertanian. Jenis kegiatan sistem pertanian terpadu meliputi: a. Pengembangan pertanian sayuran semusim, tanaman pangan padi atau jagung dan tanaman buah. b. Peternakan dengan pola budidaya dan penggemukan. c. Perikanan seperti budidaya ikan keramba atau kolam dan pemberian alat tangkap ikan. d. Perkebunan rakyat mencakup pengembangan kebun rakyat baik karet maupun sawit. e. Pengembangan aspek pemasaran hasil-hasil pertanian f. Pendampingan kelompok tani secar rutin dan memberikan pelatihan sesuai kebutuhan mitra bina.

2. Program Pendidikan dan Talentpool

Sektor pendidikan menjadi salah satu perhatian khusus perusahaan. Latar belakang kepedulian ini disebabkan bahwa disekitar wilayah operasional perusahaan masih banyak terdapat anak-anak dari keluarga kurang mampu yang membutuhkan pembiayaan untuk keberlanjutan pendidikan mereka. Keberhasilan pendidikan yang merupakan target pemerintah perlu keterlibatan pihak swasta untuk mempercepat capaian yang diharapkan. Perusahaan melakukan program pelatihan guru karena pundasi utama dari pendidikan adalah guru. Untuk program talentpool, perusahaan mencari bibit unggul daerah yang kemudian diberikan beasiswa penuh untuk melanjutkan pendidikan di Akademi Teknologi Pulp dan Kertas Bandung selama 3 tahun. Setelah Universitas Sumatera Utara 74 menyelesaikan pendidikan di Akademi Teknologi Pulp dan Kertas Bandung, para penerima beasiswa langsung diangkat menjadi karyawan perusahaan. Perusahaan juga memberikan beasiswa mulai dari tingkat sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi bagi keluarga yang kurang mampu.

3. Pusat Pendidikan dan Latihan Atlit Masa Depan

Pusat pendidikan dan latihan atlit masa depan diresmikan oleh Wakil Bupati Pelalawan pada tanggal 28 Desember 2007, merupakan program pengembangan olahraga untuk generasi muda yang berumur dibawah 17 tahun siswa SD-SMA. Misi yang ingin dicapai dari program ini adalah membangunan generasi muda melalui olahraga. Sedangkan visinya adalah untuk mencari bibit unggul dibidang olahraga bagi generasi muda untuk dikembangkan secara terencana dan berkelanjutan menjadi atlit profesional. Selain itu misi yang ingin dicapai adalah menjadikan perusahaan sebagai pusat latihan yang unggul. Olahraga yang dikembangkan adalah tennis, badminton, sepak bola dan karate.

4. Program Kesehatan Masyarakat

Tujuan program kesehatan masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kualitass kesehatan masyarakat, khususnya disekitar operasional perusahaan. Program ini juga bertujuan membantu pemerintah dalam hal peningkatan kesehatan masyarakat, yang bekerjasama dengan puskesmas setempat, dalam pelaksanaan program masyarakat tidak dipungut biaya. Selain program yang bersifat kuratif, perusahaan juga menjalankan program yang bersifat preventif dalam bentuk penyuluhan. Beberapa kegiatan kesehatan yang dilakukan, seperti: a. Pengobatan massal b. Sunatan massal c. Operasi minor, seperti bibir sumbing dan katarak Universitas Sumatera Utara 75 d. Pemberian paket gizi untuk balita dan ibu hamil e. Penyuluhan kesehatan lingkungan

5. Program Pengembangan Infrastruktur Sosial

Program pengembangan infrastruktur sosial masyarakat ini adalah program perusahaan dalam hal memberikan bantuan dalam bentuk pembangunan, renovasi, pengadaan fasilitas sosial dan umum, pendidikan, keagamaan, kebudayaan dan olah raga yang diperlukan oleh masyarakat. Beberapa jenis bantuan yang diberikan seperti: a. Fasilitas Umum: Perbaikan dan pembuatan jalan desa, kantor dan balai desa, balai pengobatan, mandi cuci kakus, air bersih dan penerangan atau genset b. Pendidikan : Gedung sekolah, sarana penunjang pengajaran c. Keagamaam : Pembangunan dan renovasi tempat ibadah dan peralatan penunjang untuk peribadatan d. Kebudayaan : Pembangunan situs budaya rumah adat dan bantuan peralatan kesenian daerah e. Olahraga : Pembangunan lapangan olahraga dan peralatan olahraga

6. Program Keagamaan

Pengembangan keagamaan yang dilakukan perusahaan terhadap masyarakat setempat lebih difokuskan kepada peningkatan kualitas ustadz dalam bentuk pelatihan. Pelatihan dilakukan bekerjasama dengan lembaga keagamaan yang memiliki reputasi dalam bidang yang diharapkan. Pada saat bulan Ramadhan, perusahaan melgadakan kegiatan Safari Ramadhan dengan menghadirkan ustadz di desa-desa sekitar operasional perusahaan. Perusahaan juga memberikan bantuan berupa paket lebaran untuk anak-anak yatim piatu dan masyarakat tidak mampu. Universitas Sumatera Utara 76

7. Program Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Program pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah diluncurkan oleh perusahaan pada tahun 2002. Program pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah bertujuan untuk menumbuhkembangkan nila-nilai usaha masyarakat melalui pengembangan lapangan usaha baik berupa kemitraan in-line maupun kewirausahaan off-line. Perusahaan berupaya memberikan peluang berusaha untuk masyarakat setempat dalam berbagai jenis usaha yang berhubungan langsung dengan kegiatan operasional. Beberapa jenis usaha kemitraan yang dilakukan seperti pembibitan, penebangan, penanaman, pembuatan palet, transportasi karyawan, pembangunan, suplai tenaga kerja. Program kewirausahaan adalah membina masyarakat setempat untuk mengembangkan berbagai kegiatan usaha masyarakat seperti perbengkelan, menjahit, salon dan pemasaran madu alam. Pelatihan kejuruan atau vocational training dilakukan untuk generasi muda atau ibu rumah tangga yang berminat dalam pengembangan jenis usaha seperti perbengkelan dan kerajinan tangan. Masyarakat diberikan pelatihan sesuai kebutuhan untuk memperoleh ilmu dan pengalaman agar bisa membuka usaha baru di desanya.

8. Program Kesukarelawanan Karyawan

Program kesukarelawanan karyawan atau Employee Volunteering adalah bagian dari komitmen perusahaan untuk “tumbuh dan berkembangnya bersama masyarakat” dengan cara terlibat langsung melalui kegiatan sosial karyawan. Program kesukarelawanan karyawan pertama kali diselenggarakan tanggal 23 Mei 2009, merupakan sumbangsih waktu, tenaga, pikiran maupun material yang ditujukan kepada desa-desa yang berada disekitar perusahaan. Harapan yang ingin dicapai adalah terciptanya hubungan komunikasi yang produktif antara perusahaan Universitas Sumatera Utara 77 dengan masyarakat sekitar operasional. Beberapa kegiatan dalam program kesukarelawanan karyawan: a. Gotong royong pembersihan fasilitas umum Mesjid, Sekolah, Puskesmas, pembersihan jalan dan aliran air dari sampah b. Pendidikan anak seperti, lomba mewarnai, menggambar, kreativitas anak dan taman bacaan c. Kesehatan seperti pengobatan massal dan penyuluhan kesehatan d. Kegiatan peduli lingkungan: penanaman pohon, pembersihan rerumputan dan sumbangan tong sampah 4.4.5 Mekanisme Perencanaan dan Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial PT. Riau Andalan Pulp And Paper Mekanisme perencanaan dan pelaksanaan program tanggung jawab sosial PT. Riau Andalan Pulp And Paper adalah sebagai berikut: a. Menampung gagasan pemecahan masalah secara bottom up b. Melibatkan tenaga ahli internal c. Mendayagunakan tenaga ahli eksternal Perguruan tinggi, Lembaga Swadaya Masyarakat dan dinas terkait d. Memakai pendekatan Participatory Rural Appraisal Tahapan startegi yang dilakukan dalam pemberdayaan masyarakat adalah a. Pihak perusahaan bekerjasama dengan pihak pemerintah daerah melaksanakan identifikasi potensi dan permasalahan di wilayah desa binaan. b. Menetapkan komoditi yang cocok di daerah tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta dapat meningkatkan kesejahteraan. Universitas Sumatera Utara 78 c. Menyusun program bersama masyarakat PT. Riau Andalan Pulp And Paper, 2011.

4.4.6. Pola Pendanaan Community Development Department PT. Riau Andalan

Pulp And Paper Pola pendanaan Community Development Department PT. Riau Andalan Pulp And Paper mengikuti azas Sentralisasi dengan sumber dana tetap. Alokasi dana Community Development Department disediakan secara continue dan terencana berdasarkan budget yang telah ditentukan setiap tahunnya. Perencanaan budget tersebut juga disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan dilapangan. Sementara laporan pertanggungjawaban pemakaian dana di evaluasi setiap persemesternya mengikut dengan report evaluation dan laporan perkembangan program community development di masing-masing Sektor. Setiap Dana yang dipakai oleh community development terkait aktivitas program pemberdayaan masyarakat wajib dilaporkan ke acounting perusahaan. Universitas Sumatera Utara 79 BAB V ANALISIS DATA Pada bab V akan disajikan analisis data, dimana data diperoleh dari hasil penelitian melalui observasi dan wawancara dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner tersebut kemudian disebarkan kepada responden yaitu sebanyak 22 orang. Responden adalah mitra bina yang aktif mengikuti program tanggung jawab sosial perusahaan di Desa Rantau Panjang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak, agar pembahasan tersusun sistematis, maka pembahasan data dalam penelitian ini dibagi menjadi empat sub bab, yakni : 1. Karakteristik umum responden 2. Efektivitas pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan 3. Uji validitas dan Reliabilitas 4. Hasil wawancara dengan Petugas Lapangan

5.1 Karakteristik Umum Responden

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia No Umur tahun Frekuensi F Persentase 1 2 3 4 5 21-30 31-40 41-50 51-60 61 8 6 3 4 1 36,36 27,27 13,64 18,18 4,55 Total 22 100,00 Sumber: Data Primer 2012 Universitas Sumatera Utara 80 Data pada tabel 5.1 menujukkan bahwa delapan responden 36,36 berumur 21 sampai 30 tahun dan enam responden 27,27 berumur 31 sampai 40 tahun, sedangkan tiga responden 13,64 berumur 41 sampai 50 tahun. Data ini mengindikasikan bahwa usia tersebut merupakan usia kerja produktif untuk bekerja dan mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan keluarga. Berdasarkan data pada tabel 5.1 juga dapat diketahui bahwa hanya satu orang responden 4,55 yang berusia lebih dari 61 tahun yaitu Jawal 74, hal ini mengindikasikan bahwa tidak ada batasan umur yang dijadikan sebagai syarat untuk ikut serta dalam program tanggung jawab sosial perusahaan. Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Frekuensi F Persentase 1 2 Laki-laki Perempuan 21 1 95,45 4,55 Total 22 100,00 Sumber: Data Primer 2012 Berdasarkan tabel 5.2 diketahui bahwa sebanyak 21 responden 95,45 adalah laki-laki, hal ini disebabkan karena unit analisis pada penelitian ini adalah anggota mitra bina. Wajar apabila laki-laki yang mendominasi dalam pengisian data, karena di dalam keluarga laki-laki dianggap lebih aktif dan tanggap dalam mengikuti program. Oleh karena itu 21 responden tersebut, tercatat namanya dalam administrasi Community Development Department. Namun pada saat penyebaran angket di lapangan, mayoritas responden didampingi oleh istrinya untuk mengisi angket penelitian. Universitas Sumatera Utara 81 Berbeda halnya dengan salah satu responden perempuan 4,55 yaitu wahyuni 33 yang aktif menjadi peserta mitra bina sejak tahun 2003. Suami Wahyuni bekerja sebagai buruh bangunan dan kerab bekerja di luar desa. Sebagai ibu rumah tangga, Wahyuni menuntut dirinya untuk mencari kesibukan lain yang bermanfaat, yakni dengan berpartisipasi dalam program tanggung jawab sosial perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin tidak membatasi siapapun untuk mengikuti program tanggung jawab sosial perusahaan, karena setiap keluarga yang berpartisipasi cukup diwakili oleh salah satu anggota keluarga. Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Suku Bangsa No Suku Bangsa Frekuensi F Persentase 1 2 Melayu Jawa 16 6 72,73 27,27 Total 22 100,00 Sumber: Data Primer 2012 Tabel 5.3 mengindikasikan bahwa mayoritas responden adalah suku Melayu yaitu sebanyak 16 responden 72,73. Suku Melayu adalah penduduk asli setempat yang telah lama menetap di Desa Rantau Panjang. Sedangkan enam responden 27,27 adalah suku Jawa yang merupakan penduduk pendatang diantaranya; Atmo Tumin, Harlan, Jawal, Musmaidin, Wahyuni, dan Widoko.

5.1.1 Distribusi Responden Berdasarkan Agama

Berdasarkan data primer 2012 bahwa seluruh responden yang berjumlah 22 responden 100,00 adalah beragama Islam. Hal tersebut didukung dengan Universitas Sumatera Utara 82 tersedianya sarana ibadah di Desa Rantau Panjang yaitu, tiga unit mesjid dan dua unit mushola. Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Pendidikan Frekuensi F Persentase 1 2 3 4 5 Tidak pernah bersekolah Tidak tamat SD Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA 4 4 7 4 3 18,18 18,18 31,82 18,18 13,64 Total 22 100,00 Sumber: Data Primer 2012 Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa sebanyak tujuh responden 31,82 adalah tamatan Sekolah Dasar. Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat tersebut mempengaruhi jenis pekerjaan masyarakat yang hanya terbatas pada pekerjaan yang mengandalkan tenaga dan kekuatan fisik semata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat responden 18,18 yang tidak pernah bersekolah adalah usia produktif, yaitu umur 30-33 tahun. Sedangkan 4empat responden 18,18 yang tidak tamat SD adalah tiga orang berusia lanjut, yaitu umur 50, 54 dan 74 tahun. Data tersebut mengindikasikan bahwa terjadi penurunan tingkat pendidikan yaitu, responden lansia yang tidak tamat SD menurun menjadi tidak pernah bersekolah responden usia produktif. Hal ini dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan pola pikir masyarakat yang tidak terlalu mementingkan adanya pendidikan. Dilapangan terdapat empat responden 18,18 yang tamat Sekolah Lanjut Tingkat Pertama, sementara hanya tiga responden 13,64 yang Universitas Sumatera Utara 83 menamatkan sekolah pada Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yaitu; Iwan Darmaji 33, Marjuki Ependi 26, dan Muhammad Iban 22. Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan No Pekerjaan Frekuensi F Persentase 1 2 Petani Ibu Rumah Tangga 21 1 95,45 4,55 Total 22 100,00 Sumber: Data Primer 2012 Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui bahwa mayoritas responden adalah petani dengan jumlah 21 responden 95,45 baik petani yang mengolah kebun sendiri ataupun milik keluarga. Hal tersebut dipengaruhi oleh letak dan keadaan geografis desa yang sangat cocok ditanami karet dan sawit. Selain berprofesi sebagai petani, beberapa dari responden memang mempunyai usaha seperti bengkel dan warung, tetapi responden lebih mengakui dirinya sebagai petani karena waktu mereka lebih banyak dihabiskan untuk bekerja di kebun. Sedangkan satu responden 4,55 adalah ibu rumah tangga yang kesehariannya bekerja mengurus keluarga dan menjalankan usaha kecil berjualan aqua isi ulang, namun pada waktu tertentu responden akan pergi ke kebun untuk menjalankan aktivitas motong karet. Walau begitu, responden lebih mengakui dirinya sebagai ibu rumah tangga, alasannya adalah karena beliau lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak ada batasan pekerjaan yang digunakan sebagai syarat untuk ikut berpartisipasi dalam program tanggung jawab sosial perusahaan. Pembinaan mitra bina disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan mitra bina tersebut. Universitas Sumatera Utara 84 5.2 Efekktivitas Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 5.2.1 Pemahaman Program Tabel 5.6 Sumber Informasi Responden tentang Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan No Sumber Informasi Frekuensi F Persentase 1 2 3 4 Teman Community development officer dan pembantu mitra bina Ketua Mitra Bina Keluarga 6 9 6 1 27,27 40,91 27,27 4,55 Total 22 100,00 Sumber: Data Primer 2012 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.6 diketahui bahwa sebanyak sembilan responden 40,91 untuk pertama-kalinya mengetahui informasi tentang program tanggung jawab sosial perusahaan dari pihak community development officer dan pendamping mitra bina, yaitu; Suroso 37, Dainal Rifai 38, Suyoto 31 dan Golkar 37. Beliau adalah petugas pemberdayaan masyarakat yang langsung di tunjuk oleh Community Development Department untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya memberdayakan masyarakat di Kabupaten Siak wilayah Buatan Port termasuk di Desa Rantau Panjang. Community development secara langsung menemui dan memberikan informasi kepada responden tentang adanya program tanggung jawab sosial perusahaan yang dilaksanakan di Desa Rantau Panjang. Sedangkan enam responden 27,27 untuk pertama-kalinya mengetahui informasi tentang adanya program tanggung jawab sosial perusahaan dari ketua mitra bina yang dikenal sebagai perpanjangan tangan petugas community development. Ketua mitra bina mengemban tugas memimpin dan menampung keluhan anggota Universitas Sumatera Utara 85 mitra bina, memberikan informasi kepada mitra bina masyarakat terkait program tanggung jawab sosial perusahaan. Tugas lainnya adalah mengajukan proposal terkait dengan apa yang diperlukan mitra bina serta melaporkan sejauh mana pelaksanaan kegiatan yang sudah dilakukan oleh anggota mitra bina di desa tersebut. Sementara enam responden 27,27 mengetahui informasi tentang program tanggung jawab sosial perusahaan dari teman, dan satu responden 4,55 mengetahui informasi tentang program tanggung jawab sosial perusahaan dari keluarga. Alasan responden adalah karena teman dan keluarga mereka lebih dahulu bergabung dalam program tanggung jawab sosial perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pihak yang menyebarkan dan memberikan informasi lengkap tentang program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper kepada responden adalah community development officer dan pembantu mitra bina. Pihak petugas dan ketua mitra bina juga berperan dalam mengajak masyarakat untuk berpatisipasi dalam program tanggung jawab sosial perusahaan. Responden percaya bahwa pihak petugas dan ketua mitra bina yang lebih mengerti dan memahami tentang program tanggung jawab sosial perusahaan tersebut. Hasil analisis responden tentang sumber informasi program tanggung jawab sosial perusahaan dapat dikatakan “efektif”. Alasannya adalah sumber informasi program tanggung jawab sosial perusahaan mayoritas diketahui dari pihak petugas, yaitu Community development officer, pembantu mitra bina, dan ketua mitra bina yang dikenal sebagai perpanjangan tangan pihak petugas. Namun, siapapun yang menjadi sumber informasi program tanggung jawab sosial perusahaan bukanlah suatu masalah, hal ini tentu membuktikan bahwa informasi program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper terpublikasi dengan baik. Universitas Sumatera Utara 86 Tabel 5.7 Pemahaman Responden tentang Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan No Pemahaman Frekuensi F Persentase 1 2 Paham Kurang paham 14 8 63,64 36,36 Total 22 100,00 Sumber: Data primer 2012 Data yang disajikan pada tabel 5.7 menunjukkan bahwa sebanyak 14 responden 63,64 paham mengenai program tanggung jawab sosial perusahaan, setelah mendapat informasi yang diinginkan mengenai program tersebut dan ikut bergabung menjadi mitra bina. Responden paham bahwa berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan seperti ; sistem pertanian terpadu, pendidikan, kesehatan, infrastruktur sosial, keagamaan dan kesukarelawanan sosial yang dilaksanakan di Desa Rantau panjang adalah bagian dari pada program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper. Hal tersebut adalah komitmen dan kewajiban perusahaan yang harus dijalankan guna memenuhi tanggung jawab sosial terhadap masyarakat dan lingkungan daerah operasional perusahaan. Sedangkan delapan responden 36,36 kurang memahami program tanggung jawab sosial perusahaan. Hal ini disebabkan, responden kurang menyimak informasi dan penjelasan yang diberikan petugas pada saat penyuluhan dan soaialisasi, atau karena responden tersebut tidak menghadiri diskusi kelompok secara rutin sehingga responden tidak mendapatkan materi yang lengkap mengenai program. Berdasarkan keterangan responden, tidak ada responden yang tidak paham mengenai program tanggung jawab sosial perusahaan karena responden yang diambil datanya adalah anggota mitra bina. Sebelum menjadi anggota mitra bina, responden terlebih dahulu diberikan penjelasan mengenai program tanggung jawab sosial perusahaan. Universitas Sumatera Utara 87 Hasil pemahaman responden tentang program tanggung jawab sosial perusahaan adalah “efektif”. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil presentase yang menunjukkan bahwa mayoritas atau 63,64 responden paham mengenai program tanggung jawab sosial perusahaan. Tabel 5.8 Pengetahuan Responden tentang Sasaran Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan No Pengetahuan Frekuensi F Persentase 1 2 Tahu Kurang tahu 14 8 63,64 36,36 Total 22 100,00 Sumber: Data primer 2012 Responden mengetahui bahwa Desa Rantau Panjang adalah desa binaan Community Development Department PT. Riau Andalan Pulp And Paper. Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.8 dapat diketahui bahwa sebanyak 14 responden 63,64 mengetahui siapa sasaran program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper. Penentuan lokasi dan sasaran program diprioritaskan pada wilayah sekitar lingkungan perusahaan termasuk Desa Rantau Panjang yang berada di sekitar wilayah lingkungan operasional pelabuhan dan hutan tanam industri PT. Riau Andalan Pulp And Paper, Kabupaten Pelalawan dimana perusahaan berpusat dan Provinsi Riau. Sementara delapan responden 36,36 kurang mengetahui siapa sasaran program tanggung jawab sosial perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian, responden mengatakan bahwa sasaran program tanggung jawab sosial perusahaan adalah para petani dan masyarakat ekonomi lemah. Seperti penuturan salah seorang responden Universitas Sumatera Utara 88 yaitu Marzuki Efendi 26: “...Setahu saya, yang disebut dengan sasaran program tanggung jawab sosial perusahaan adalah para petani di Desa Rantau Panjang dan masyarakat yang ekonominya lemah...”. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa alasan responden kurang mengetahui siapa sasaran program adalah karena responden kurang mengerti mengenai teori program tanggung jawab sosial perusahaan, walaupun pihak petugas sudah pernah memberikan informasi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada responden yang tidak tahu tentang program tanggung jawab sosial perusahaan karena responden yang diambil datanya adalah anggota mitra bina. Sebelum menjadi anggota mitra bina, responden terlebih dahulu diberikan penjelasan mengenai sasaran program atau untuk siapa program pemberdayaan tersebut dijalankan. Menanggapi permasalahan ini, responden seharusnya mengetahui secara jelas siapa yang menjadi sasaran program tanggung jawab sosial perusahaan agar mengetahui hak dan kewajiban dari masing-masing pihak. Begitu pula halnya dengan pihak perusahaan, sebagai pihak yang lebih mengerti ruang lingkup program tanggung jawab sosial perusahaan, seyogianya pihak petugas tetap mensosialisasikan informasi dan materi penting mengenai program tanggung jawab sosial perusahaan, terlebih lagi mengingat rendahnya pendidikan responden. Hasil analisis pengetahuan responden mengenai sasaran program tanggung jawab sosial perusahaan adalah “efektif”. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil presentase yang menunjukkan bahwa mayoritas atau 63,64 responden tahu mengenai sasaran program tanggung jawab sosial perusahaan. Namun perlu suatu usaha dari pihak perusahaan agar pemahaman mengenai sasaran program dapat diketahui secara lengkap oleh seluruh responden. Universitas Sumatera Utara 89 Tabel 5.9 Pengetahuan Responden tentang Tujuan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan No Pengetahuan Frekuensi F Persentase 1 2 Tahu Kurang tahu 16 6 72,73 27,27 Total 22 100,00 Sumber: Data primer 2012 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.9 dapat diketahui bahwa sebanyak 16 responden 72,73 mengetahui tujuan program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper. Informasi mengenai tujuan program diketahui dari sosialisasi, penyuluhan, diskusi kelompok dan berbagai pelatihan yang pernah diikuti oleh peserta mitra bina. Tujuan umum pemberdayaan masyarakat PT. Riau Andalan Pulp And Paper adalah terciptanya masyarakat yang lebih sejahtera melalui kemitraan yang harmonis antara perusahaan, masyarakat dan pemerintah. Menurut salah satu responden, yaitu M. Rifai 33 mengatakan bahwa: “...Tujuan tanggung jawab sosial perusahaan adalah untuk membantu masyarakat dalam menigkatkan ekonomi, membantu masyarakat dalam hal pertanian, perkebunan, perikanan, kesehatan dan infrastuktur...” Hasil wawancara menunjukkan bahwa tujuan program tanggung jawab sosial perusahaan adalah upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yakni dengan meningkatkan perekonomian, membantu masyarakat lewat program yang telah direncanakan dan direalisasikan di Desa Rantau Panjang. Inti dari pada tujuan tanggung jawab sosial perusahaan adalah “masyarakat sejahtera”, baik dari segi pendapatan, pekerjaan, kesehatan, pendidikan dan kehidupan yang layak. Melalui Universitas Sumatera Utara 90 berbagai bidang program pemberdayaan masyarakat Community Development Department PT. Riau Andalan Pulp And Paper diharapkan mitra bina mampu membangun kemandirian dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sedangkan enam responden 27,27 kurang mengetahui tujuan program tanggung jawab sosial perusahaan karena kurangnya pemahaman dan keseriusan responden dalam menanggapi program. Mereka merasa bahwa informasi seperti itu tidak terlalu penting untuk diketahui, bagi responden yang terpenting adalah mereka mendapatkan bantuan material. Namun berdasarkan keterangan responden, tidak ada responden yang tidak tahu mengenai tujuan program karena responden yang diambil datanya adalah anggota mitra bina. Sebelum menjadi anggota mitra bina, responden terlebih dahulu diberikan penjelasan mengenai tujuan program pemberdayaan yang dilaksanakan di Desa Rantau Panjang. Berdasarkan hasil analisis, maka pengetahuan responden tentang tujuan program tanggung jawab sosial perusahaan adalah “efektif”. Hal ini dapat diketahui dari mayoritas responden dengan hasil persentase sebesar 72,73 mengetahui tujuan program tanggung jawab sosial perusahaan. Tabel 5.10 Pengetahuan Responden tentang Target Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan No Pengetahuan Frekuensi F Persentase 1 2 3 Tahu Kurang tahu Tidak tahu 5 10 7 22,73 45,45 31,82 Total 22 100,00 Sumber: Data primer 2012 Universitas Sumatera Utara 91 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.10 dapat diketahui bahwa sebanyak 10 responden 45,45 kurang mengetahui target program tanggung jawab sosial perusahaan, hal ini karena responden lupa dengan materi target yang pernah dibahas dalam sosialisasi. Hasil wawancara dengan salah satu responden yaitu Suhardi 29 bahwa: “...kalau mengenai target perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper, tahu sih tahu saya... Pada saat dijelaskan itu saya tahu, tapi kalau ditanya saya tidak bisa menjelaskan.... saya lupa-lupa ingat...”. Tabel 5.10 juga menunjukkan bahwa tujuh responden 31,82 tidak mengetahui target program tanggung jawab sosial perusahaan secara umum. Masyarakat beranggapan bahwa target program merupakan tanggung jawab pihak perusahaan sehingga masyarakat tidak tahu dan tidak pernah menanyakan perihal target program kepada pihak perusahaan. Selain itu Community Development Department dianggap tidak pernah memberikan sosialisasi materi mengenai target program tanggung jawab sosial perusahaan yang ingin dicapai oleh pihak perusahaan. Sedikitnya lima responden 22,73 mengetahui target program tanggung jawab sosial perusahaan dari sosialisasi yang pernah diberikan oleh pihak petugas. Target program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper adalah meningkatkan pendapatan dan basis modal masyarakat, masyarakat lebih berpendidikan, hubungan sosial masyarakat kondusif, lingkungan yang nyaman dan sehat. Untuk mencapai target program tanggung jawab sosial perusahaan, banyak bidang program dan kegiatan pemberdayaan yang telah direncanakan dan direalisasikan oleh pihak Community Development Department. Setiap bidang program tanggung jawab sosial perusahaan memiliki tujuan yang sama, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Universitas Sumatera Utara 92 Berdasarkan keterangan responden, alasan perbedaan sosialisasi materi target program tanggung jawab sosial perusahaan yang pernah diterima oleh responden yang satu dengan yang lain adalah karena adanya pergantian petugas pemberdayaan yang bertugas di Desa Rantau Panjang. Petugas Community Development Suroso juga mengaku belum pernah memberikan sosialisasi mengenai target program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper kepada responden Desa Rantau Panjang, tetapi untuk pencapaian target kegiatan, pihak petugas memberikan penjelasan pada saat diskusi kelompok. Hasil analisis pengetahuan responden tentang target program tanggung jawab sosial perusahaan menunjukkan program “kurang efektif”. Hal tersebut dapat diketahui dari jumlah persentase responden yang lebih banyak memberi jawaban kurang tahu yaitu 45,45, dibandingkan dengan responden yang mengetahui target program dengan hasil persentase yang hanya 22,73. Menanggapi hal ini, maka pihak perusahaan sebaiknya memberikan informasi lengkap mengenai profil Community Development Department PT. Riau Andalan Pulp And Paper kepada masyarakat. Memberikan pelatihan masa orientasi kepada anggota mitra bina baru agar masyarakat mengetahui dan memahami secara jelas profil Community Development Department PT. Riau Andalan Pulp And Paper mengenai; siapa sasaran, apa tujuan dan apa target yang ingin dicapai oleh pihak perusahaan dari desa binaan. Pemahaman target program sangat penting bagi responden karena dengan mengetahui target program, mitra bina dapat ikut serta memberikan penilaian, apakah target program tanggung jawab sosial perusahaan tercapai atau tidak dan sejauh mana program tanggung jawab sosial perusahaan tercapai. Universitas Sumatera Utara 93 Tabel 5.11 Pengetahuan Responden tentang Bidang Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang direncanakan No Pengetahuan Frekuensi F Persentase 1 2 Tahu Kurang tahu 15 7 68,18 31,82 Total 22 100,00 Sumber: Data primer 2012 Data pada tabel 5.11 menunjukkan bahwa sebanyak 15 responden 68,18 mengetahui tentang bidang program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper yang direncanakan di Desa Rantau Panjang. Melalui diskusi kelompok wadah komunikasi dan informasi antara mitra bina dengan petugas Community Development Department, berbagai rencana aksi dan kegiatan dibahas pada forum tersebut. Community Development Department PT. Riau Andalan Pulp And Paper menunjukkan eksistensinya dalam mengembangkan praktek tanggung jawab sosial perusahaan, perencanaan program yang awalnya hanya dibahas pada pertemuan kelompok kemudian dikondisikan lagi sesuai dengan pendekatan Participatory Rural Appraissal yang lebih dikenal dengan istilah “Rembuk”. Oleh karena itu menurut responden, program tanggung jawab sosial perusahaan yang direncanakan oleh pihak perusahaan di Desa Rantau Panjang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan berdasarkan persetujuan masyarakat desa, seperti rencana program penyediaan air bersih dan bibit karet unggul yang direalisasikan di tahun 2012. Sementara tujuh responden 31,82 kurang mengetahui bidang program tanggung jawab sosial perusahaan yang direncanakan. Hal ini disebabkan karena Universitas Sumatera Utara 94 responden kurang menyimak hasil diskusi dan sosialisasi yang diberikan pihak Community Development Department atau tidak menghadiri diskusi kelompok secara rutin. Hasil analisis pengetahuan responden tentang bidang program tanggung jawab sosial perusahaan yang direncanakan adalah “efektif”, dimana jumlah persentase responden yang mengetahui bidang program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper yang direncanakan di Desa Rantau Panjang adalah sebanyak 68,18. 5.2.1.1 Pengetahuan Responden tentang Bidang Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang Terealisasi Berdasarkan data primer 2012 dapat diketahui bahwa seluruh responden yang berjumlah 22 100,00 mengetahui bidang program tanggung jawab sosial perusahaan yang direalisasikan di Desa Rantau Panjang. Hal tersebut diketahui dari banyaknya bidang program, kegiatan dan bantuan yang terealisasi di Desa Rantau panjang, yaitu program tanggung jawab sosial perusahaan di bidang sistem pertanian terpadu, pendidikan, kesehatan masyarakat, infrastruktur sosial, keagamaan dan kesukarelawanan sosial. Menurut salah seorang responden yaitu Mdinah dalam kesempatan wawancara kuesioner mengatakan bahwa: “...Saya sangat bersyukur karena program Community Development Department ini banyak membantu kami masyarakat desa. Misalnya di bidang Pertanian; kegiatan yang terlaksana di desa kami adalah budidaya dan penggemukan sapi, budidaya ikan keramba atau kolam, pengembangan kebun rakyat sampai pendistribusian material sarana produksi. Masih banyak lagi bantuan dan kegiatan PT. Riau Andalan Pulp And Paper yang Universitas Sumatera Utara 95 terlaksana di Desa Rantau Panjang seperti; bantuan pemeriksaan kesehatan, pengobatan massal, sunatan massal, bantuan paket gizi, kegiatan penyuluhan kesehatan, bantuan beasiswa, pembangunan dan perbaikan jalan desa, bantuan perlengkapan mandi cuci kakus dan kegiatan gotong-royong. Kalau pada saat bulan Ramadhan PT. Riau Andalan Pulp And Paper mengadakan Safari Ramadhan, pelatihan peningkatan kualitas Ustadz dan pemberian paket lebaran. Bantuan dan kegiatan program tanggung jawab sosial perusahaan ini sangat saya rasakan karena sayapun ikut berpartisipasi dalamnya, menurut saya program Community Development Department PT. Riau Andalan Pulp And Paper ini sangat menguntungkan bagi Desa kami...” Berdasarkan analisis data pengetahuan responden tentang bidang program tanggung jawab sosial perusahaan yang terealisasi, maka pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan adalah “efektif”, dimana seluruh responden mengetahui bidang program tanggung jawab sosial perusahaan yang terealisasi di Desa Rantau Panjang, yang meliputi; bidang sistem pertanian terpadu, pendidikan, kesehatan masyarakat, infrastruktur sosial, keagamaan dan kesukarelawanan sosial.

5.2.2 Ketepatan Sasaran

Tabel 5.12 Pihak yang Menetapkan Responden Sebagai Sasaran Program No Kategori Frekuensi F Persentase 1 2 Community Development Officer dan Pembantu Mitra Bina Ketua Mitra Bina 12 10 54,55 45,45 Total 22 100,00 Sumber: Data primer 2012 Universitas Sumatera Utara 96 Berdasarkan tabel 5.12 dapat diketahui bahwa sebanyak 12 responden 54,55 menyatakan bahwa pihak yang menetapkan responden sebagi sasaran program adalah community development officer dan pembantu mitra bina. hal ini sesuai dengan tugas community development officer dan pembantu mitra bina yang mengemban tugas sebagai pelaku pemberdayaan masyarakat. Community development officer dan pembantu mitra bina berperan sebagai, fasilitator, yaitu menampung aspirasi masyarakat terkait dengan program pemberdayaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper. Menyadarkan masyarakat bahwasanya mereka adalah pribadi yang unik, memiliki potensi untuk maju dan berkembang. Peranan sebagai perantara, yaitu meningkatkan kualitas hubungan antara perusahaan dengan masyarakat binaan dalam menciptakan hubungan yang harmonis dan kondusif antara perusahaan dengan masyarakat. Community development officer sebagai pembela tampil dengan tindakan edukatif, bertujuan agar perusahaan menjalankan kewajibannya atas masyarakat setempat melalui implementasi program tanggung jawab sosial perusahaan sebagai satu kewajiban hukum. Community development officer sebagai pelindung diharapkan dapat mendukung masyarakat setempat dalam upaya memperoleh hak-hak mereka. Berdasarkan fungsi tersebut maka sudah sewajarnya community development officer bertugas dalam menetapkan sasaran program tanggung jawab sosial perusahaan karena pihak community development officer tentu telah mempelajari situasi dan mengetahui latar belakang masyarakat binaan. Sementara 10 responden 45,45 mengatakan bahwa pihak yang menetapkan sasaran program adalah ketua mitra bina. Hal tersebut karena ketua mitra bina dikenal sebagai pihak yang lebih dekat dengan masyarakat dan di istilahkan sebagai perpanjangan tangan pihak petugas, yang bertugas mendata masyarakat yang ikut Universitas Sumatera Utara 97 dan ingin bergabung sebagai mitra bina. Hasil pendataan oleh ketua mitra bina kemudian dilaporkan kepada pembantu mitra bina untuk ditindaklanjut. Data yang diperoleh pembantu mitra bina kemudian dilaporkan lagi kepada pihak petugas untuk diproses dan disetujui. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa alasan responden memberikan jawaban berbeda adalah karena responden beranggapan bahwa baik ketua mitra bina maupun pembantu mitra bina dan community development officer sama-sama bertugas mendata anggota mitra bina dan masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam program tanggung jawab sosial perusahaan. Hal tersebut menunjukan bahwa pihak yang menetapkan responden sebagai sasaran program adalah pihak yang berwewenang, sehingga dapat dikatakan “efektif”. 5.2.2.1 Data Responden Berdasarkan Pertimbangan yang Digunakan Community Development Department dalam Menetapkan Sasaran Program Pertimbangan atau ukuran yang digunakan oleh pihak Community Development Department dalam menetapkan sasaran program secara umum adalah masyarakat yang berada di sekitar operasional perusahaan termasuk masyarakat Desa Rantau Panjang, marginal sosial ekonominya, bersedia bekerjasama dan berswadaya, serta mentaati pola kesepakatan yang di tetapkan secara bersama. Secara khusus penetapan sasaran program ditentukan oleh bidang program dan kegiatan yang dilaksanakan, misalnya di bidang sistem pertanian terpadu, sasaran program adalah masyarakat yang mata pencahariannya adalah sebagai petani dengan ekonomi lemah. Di bidang pendidikan, sasaran program difokuskan pada siswa-siswi yang kurang mampu dan memiliki prestasi yang baik. Di bidang kesehatan seluruh Universitas Sumatera Utara 98 masyarakat berhak memperoleh pelayanan kesehatan gratis seperti pemeriksaan kesehatan dan pengobatan massal, sunatan massal di khususkan bagi anak yang akan disunat sedangkan pemberian paket gizi dikhususkan bagi balita dan ibu hamil. Sasaran di bidang keagamaan dan kesukarelawanan sosial adalah warga desa khususnya mitra bina dan karyawan di wilayah Buatan Port. Setiap warga desa dapat berpartisipasi dalam program tanggung jawab sosial perusahaan, tetapi mitra bina atau masyarakat yang tercatat namanya di administrasi departmen yang lebih diutamakan untuk mengikuti setiap bidang program.Oleh karena itu masyarakat yang ingin ikut bergabung dalam program tersebut, harus menunjukkan komitmennya, mengikuti progran dengan serius dan bertanggung-jawab. Bagi seluruh responden yaitu 22 responden 100 pertimbangan atau ukuran yang digunakan pihak perusahaan dalam menetapkan sasaran tersebut sudah tepat dan sesuai dengan kondisi masyarakat, sehingga disebut “efektif”. Disamping itu, pihak perusahaan berharap agar responden tetap menjaga komitmennya untuk membangun dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan sumber daya alam secara bersama. Tabel 5.13 Dampak Negatif yang Dirasakan Responden Atas Kehadiran Pelabuhan dan Hak Pengelolaan Hutan oleh PT. Riau Andalan Pulp And Paper No Dampak Negatif Pelabuhan Frekue nsi F Persent ase DampakNegatif HPH Frekue nsi F Persent ase 1 2 Merasakan Kurang merasakan 6 16 27,27 72,73 Merasakan Kurang merasakan 2 20 4,55 95,45 Total 22 100,00 22 100,00 Sumber: Data primer 2012 Universitas Sumatera Utara 99 Jarak antara pabrik PT. Riau Andalan Pulp And Paper yang berlokasi di Kabupaten Pelalawan dengan Desa Rantau Panjang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak adalah 30 km, dengan lama jarak tempuh kurang lebih dua jam. Jarak antara lokasi hutan tanam industri dengan desa tersebut adalah dua km. Sedangkan jarak Pelabuhan Buatan PT. Riau Andalan Pulp And Paper dengan Desa Rantau Panjang adalah satu km. Berdasarkan tabel 5.13 sebanyak 16 responden 72,73 dan 20 95,45 kurang merasakan dampak negatif atas kehadiran perusahaan karena tidak ada tanah responden yang diambil oleh pihak perusahaan. Kehadiran pelabuhan maupun hutan tanam industri PT. Riau Andalan Pulp And Paper juga tidak mempengaruhi hasil produksi pertanian sehingga mereka tidak merasa dirugikan. Sementara enam responden 27,27 menyatakan bahwa mereka merasakan dampak negatif akan kehadiran perusahaan. Hadirnya pelabuhan milik PT. Riau Andalan Pulp And Paper yang berjarak satu km dari Desa Rantau Panjang dianggap menimbulkan polusi udara, yang diakibatkan oleh truk besar pengangkut kayu acasia, pulp dan kertas yang melintasi jalan di sekitar areal pelabuhan. Responden yang merasakan dampak negatif adalah responden yang sering melintas di areal pelabuhan. Namun mengatasi masalah polusi udara tersebut, pihak perusahaan telah berupaya melakukan penyiraman di sepanjang areal pelabuhan dan hutan tanam industri. Aktivitas tersebut rutin dilakukan khususnya pada musim kemarau, tujuannya adalah untuk meminimalisir dampak polusi udara. Sedangkan responden yaitu Mdinah, berpendapat bahwa: “...Keluarga saya memang merasakan dampak atas pengelolaan dan penguasaan hutan oleh pihak perusahaan. Kehadiran PT. Riau Andalan Pulp And Paper dan penguasaan hutan membuat keluarga saya kehilangan hak mendapatkan hasil hutan dan hilangnya Universitas Sumatera Utara 100 kebun keluarga saya. Pihak perusahaan memang memberikan ganti rugi, namun disatu sisi keluarga saya tetap merasa dirugikan karena kami sudah kehilangan kebun tersebut...”

5.2.3 Ketepatan Waktu

Tabel 5.14 Pernah Tidaknya Penyelenggara Program Memberikan Informasi akan Diselenggarakannya Penyuluhan kepada Responden Sebelum Menjadi Mitra Bina No Kategori Frekuensi F Persentase 1 2 Pernah Tidak pernah 11 11 50,00 50,00 Total 22 100,00 Sumber: Data primer 2012 Berdasarkan tabel 5.14 diketahui bahwa sebelum bergabung dalam program tanggung jawab sosial perusahaan, 11 responden 50,00 pernah mendapatkan informasi kapan diselenggarakannya penyuluhan program tanggung jawab sosial perusahaan. Responden yang pernah mendapatkan informasi adalah anggota lama, yaitu mitra bina yang lebih dulu ikut bergabung dalam program tanggung jawab sosial perusahaan. Responden mengaku mendapatkan perhatian yang ekstra dari pihak Community Development Department. Sedangkan 11 responden 50,00 mengatakan bahwa sebelum menjadi mitra bina responden tidak pernah mendapatkan informasi mengenai kapan diselenggarakannya penyuluhan. Informasi penyelenggaraan penyuluhan diketahui setelah responden menjadi mitra bina. Adanya perbedaan pendapat antar responden, dipengaruhi oleh perbedaan fokus kerja petugas lama dan petugas baru, keterbatasan waktu maupun tenaga petugas community development. Universitas Sumatera Utara 101 Berdasarkan analisis data mengenai pemberian informasi waktu penyelenggaraan penyuluhan, maka diketahui hasil persentase “efektif” adalah 50 karena responden pernah mendapatkan informasi, dan “tidak efektif” adalah 50 karena responden tidak pernah mendapatkan informasi. Menanggapi hal tersebut, perlu perhatian dari pihak petugas mengenai informasi dini penyelenggaraan penyuluhan sebelum masyarakat calon mitra bina ikut bergabung dalam program tanggung jawab sosial perusahaan.

5.2.3.1 Data Responden Berdasarkan Ketepatan Waktu Pelaksanaan Penyuluhan

Hasil data primer 2012 menunjukkan bahwa responden yang berjumlah 11 50,00 berpendapat bahwa waktu pelaksanaan penyuluhan maupun pemberian bimbingan kepada responden sebelum menjadi mitra bina dilakukan tepat waktu, bahkan setelah menjadi mitra bina seluruh responden yang berjumlah 22 100,00 berpendapat bahwa pelaksanaan penyuluhan tersebut tetap dilakukan sesuai dengan rencana dan waktu yang ditentukan. Penyuluhan dan sosialisasi program tanggung jawab sosial perusahaan yang diberikan oleh pihak perusahaan di Desa Rantau Panjang dilaksanakan secara berkelanjutan. Setiap bidang program kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan selalu mengadakan penyuluhan sekali setahun sesuai dengan waktu yang ditentukan seperti; penyuluhan kesehatan, penyuluhan lingkungan, penyuluhan gigi, penyuluhan budidaya ikan dan ternak sapi. Disamping itu untuk meningkatkan pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan dan mendukung aktivitas program, pihak perusahaan juga memberikan berbagai pelatihan yang bermanfaat bagi mitra bina seperti; pelatihan peningkatan kapasitas petani, pelatihan guru dan pelatihan Universitas Sumatera Utara 102 peningkatan kualitas ustadz. Oleh karena itu, hasil analisis ketepatan waktu pelaksanaan penyuluhan adalah “efektif”, karena penyuluhan dilaksanakan tepat waktu dan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Tabel 5.15 Ketepatan Waktu Pemberian Bantuan No Ketepatan Waktu Frekuensi F Persentase 1 2 Tepat waktu Terlambat 15 7 68,18 31,82 Total 22 100,00 Sumber: Data primer 2012 Data pada tabel 5.15 menunjukkan bahwa sebanyak 15 responden 68,18 mengatakan bahwa waktu pemberian bantuan dilaksanakan tepat waktu. Hasil wawancara dengan responden yaitu Wahyuni dikatakan bahwa: “...Kegiatan dan bantuan program tanggung jawab sosial perusahaan yang dilaksanakan oleh Community Development Department seperti; bantuan sarana produksi pertanian, paket gizi, sunatan massal, pengobatan gratis, pemeriksaan kesehatan, kegiatan penyuluhan kesehatan, gotong royong dan safari ramadhan dilaksanakan tepat waktu...”, dan seperti yang diungkapkan oleh responden yaitu Suhardi bahwa: “...Pemberian bantuan bibit ikan dan bantuan pupuk yang pernah saya terima dilaksanakan tepat waktu dan sesuai dengan pemberitahuan dari petugas...” Sementara tujuh responden 31,82 mengatakan bahwa bantuan yang dilaksanakan oleh pihak Community Development Department telambat, seperti pengakuan Afrizal 29 bahwa: “Kalau bantuan closet, semen dan paralon yang saya terima itu terlambat satu bulan”. Menurut pihak petugas alasan keterlambatan material bantuan adalah karena pengaruh rumitnya prosedur pengolahan proposal Universitas Sumatera Utara 103 hingga pada penyediaan barang di gudang pusat penyimpanan. Terbatasnya sarana pengangkutan material bantuan juga menjadi salah satu kendala yang mempengaruhi keterlambatan distribusi material bantuan sampai kepada masyarakat. Berdasarkan hasil analisis ketepatan waktu pemberian bantuan, menunjukkan bahwa program tanggung jawab sosial perusahaan berjalan “efektif”. Hal tersebut sesuai dengan jumlah persentase jawaban responden yaitu 68,18 yang mengaku bahwa pelaksanaan pemberian bantuan dilakukan tepat waktu.

5.2.4 Tercapainya Target

Tabel 5.16 Ada Tidaknya Penetapan Target yang Harus Dicapai Sebelum Pelaksanaan Kegiatan No Penetapan Target Frekuensi F Persentase 1 2 Ada Ragu-ragu 15 7 68,18 31,82 Total 22 100,00 Sumber: Data primer 2012 Berdasarkan data pada tabel 5.16 diketahui bahwa sebanyak 15 responden 68,18 mengaku bahwa sebelum pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan ada penetapan target yang harus dicapai. Penetapan target kegiatan tersebut dibicarakan melalui wadah komunikasi dan informasi antara mitra bina maupun petugas community development officer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada responden yang memberikan jawaban tidak ada penetapan target kegiatan, karena mereka percaya bahwa pihak petugas pasti menetapkan target dari masing-masing kegiatan, hanya saja mereka kurang mengetahui masalah penetapan target, seperti halnya tujuh responden Universitas Sumatera Utara 104 31,82 yang memberi jawaban ragu-ragu. Responden adalah mitra bina yang baru bergabung dalam program tanggung jawab sosial perusahaan Community Development Department sejak tahun 2010 dan 2011 dan responden yang jarang menghadiri diskusi kelompok, oleh karena itu mereka ragu-ragu dalam menanggapi target kegiatan program tanggung jawab sosial perusahaan. Hasil analisis penetapan target, menunjukkan bahwa pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan adalah “efektif”. Hal tersebut sesuai dengan jumlah persentase jawaban responden yaitu 68,18 yang mengaku bahwa sebelum pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan ada penetapan target yang harus dicapai. Tabel 5.17 Pengetahuan Responden Berdasarkan Target yang Harus Dicapai untuk Setiap Kegiatan No Penetapan Target Frekuensi F Persentase 1 2 3 Tahu Kurang tahu Tidak tahu 10 5 7 45,45 22,73 31,82 Total 22 100,00 Sumber: Data primer 2012 Tabel 5.17 dapat diketahui bahwa sosialisasi penetapan target dibicarakan melalui diskusi kelompok dan rembuk, oleh karena itu target yang ditetapkan untuk setiap kegiatan diketahui oleh 10 responden 45,45 yang rutin mengikuti pertemuan. Menurut responden, penetapan target cukup masuk akal karena Mitra bina di posisikan sebagai obyek sekaligus subyek pemberdayaan, selain dijadikan sebagai sasaran program, mitra bina diberi kesempatan untuk berkontribusi Universitas Sumatera Utara 105 menentukan target kegiatan, mitra bina disebut sebagai pihak yang lebih mengetahui kondisi di lapangan. Untuk target kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan, pihak mitra bina berperan dalam menetapkan jumlah bibit ikan, jenis ikan dan atau ternak sapi yang dibutuhkan, penetapan jangka waktu masa panen, penentapan jumlah keluarga yang membutuhkan bantuan perlengkapan mandi cuci kakus sampai pada jangka waktu penyelesaiannya. Sedangkan lima responden 22,73 hanya mengetahui sebagian dan sebagian lagi tidak tahu mengenai target kegiatan yang harus dicapai, hal ini disebabkan karena responden kurang paham mengenai penetapan target. Sementara tujuh responden 31.82 tidak tahu sama sekali mengenai target yang harus dicapai untuk setiap kegiatan. Responden adalah mitra bina yang baru bergabung dalam program tanggung jawab sosial perusahaan Community Development Department dan responden yang jarang menghadiri diskusi kelompok, oleh karena itu mereka tidak tahu tentang target kegiatan program tanggung jawab sosial perusahaan. Berdasarkan hasil analisis pengetahuan responden mengenai target yang harus dicapai untuk setiap kegiatan, maka diketahui bahwa program tanggung jawab sosial perusahaan adalah “efektif”, dengan jumlah persentase jawaban responden yaitu 45,45. Namun menanggapi banyaknya responden yang tidak mengetahui dan kurang tahu masalah penetapan target kegiatan yang harus dicapai sebelum pelaksanaan kegiatan, maka pihak petugas harus fokus dan perlu berbenah. Target kegiatan adalah inti dari pada pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan dalam usaha meningkatkan pendapatan responden, peningkatan kualitas sumber daya manusia dan perubahan pola pikir kearah yang lebih baik. Untuk itu pihak petugas harus memberikan materi mengenai penetapan target yang ingin dicapai dari suatu kegiatan sebelum memulai kegiatan tanggung jawab sosial Universitas Sumatera Utara 106 perusahaan. Hal ini dimaksudkan agar mitra bina mengerti apa yang harus mereka capai, apa kendala dan sejauh apa kemampuan mereka. Tabel 5.18 Kesesuaian Target dengan Kebutuhan Responden No Kesesuaian target Frekuensi F Persentase 1 2 3 Sesuai Kurang sesuai Tidak sesuai 8 7 7 36,36 31,82 31,82 Total 22 100,00 Sumber: Data primer 2012 Berdasarkan tabel 5.18 sebanyak delapan responden 36,36 berpendapat bahwa target yang harus dicapai atau ditetapkan sudah sesuai dengan kebutuhan responden. Hal tersebut dikarenakan penetapan target program disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat atau berdasarkan pertimbangan kebutuhan dilapangan, seperti; pembangunan mandi cuci kakus, penyediaan bibit sawit dan karet unggul dalam mendukung pekerjaan petani hasil produksi. Sementara tujuh responden 31,82 yang memberi jawaban kurang sesuai adalah responden yang kurang puas dengan hasil target yang mereka dapat dan responden yang belum berhasil menjalankan target kegiatan. Responden berharap adanya peningkatan kinerja pihak petugas dalam mengarahkan dan membimbing mitra bina dalam upaya mencapai target. Sedangkan tujuh responden 31,82 adalah mitra bina yang kurang mengerti mengenai target kegiatan yang ingin dicapai. Oleh karena itu perlu bimbingan dan dukungan dari pihak Community Development Officer agar responden dapat mencapai target yang sesuai dengan kebutuhannya. Universitas Sumatera Utara 107 Hasil analisis kesesuaian target dengan kebutuhan responden adalah “efektif”, dimana jumlah persentase jawaban responden yaitu 36,36 untuk jawaban sesuai. Berdasarkan hasil persentase, diketahui bahwa banyak responden yang memberikan jawaban kurang sesuai dan tidak sesuai. Menanggapi permasalahan ini, maka kembali lagi bahwa pihak petugas harus bekerja keras dalam mencari solusi, bagaimana responden dapat mencapai target kegiatan yang diharapkan perusahaan. Sangat perlu dilakukan sharing mengenai kendala yang dihadapi mitra bina untuk mengetahui sejauh mana kemampuan mitra bina dalam pelaksanaan kegiatan, sehingga dapat dicari alternatif dan cara penanganannya.

5.2.5 Tercapainya Tujuan

Tabel 5.19 Tercapainya Target yang Ditetapkan melalui Berbagai Kegiatan No Pencapaian Target Frekuensi F Persentase 1 2 3 Tercapai Kurang tercapai Tidak tercapai 12 3 7 54,54 13,64 31,82 Total 22 100,00 Sumber: Data primer 2012 Berdasarkan tabel 5.19 sebanyak 12 responden 54,54 berpendapat bahwa target kegiatan program tanggung jawab sosial perusahaan tercapai. Hal ini dapat diketahui dari banyaknya bidang program kegiatan Community Development Department yang direalisasikan di Desa Rantau Panjang, dan pada umumnya dilaksanakan tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Berdasarkan tabel 5.19 tiga responden 13,64 berpendapat bahwa target kegiatan yang ditetapkan kurang tercapai, hal ini disebabkan responden yang diambil Universitas Sumatera Utara 108 datanya adalah mitra bina yang baru masuk dalam program tanggung jawab sosial perusahaan. Kurangnya pengalaman responden mempengaruhi pencapaian target sesuai dengan target yang telah disepakati. Sedangkan tujuh responden 31,82 mengatakan bahwa target kegiatan program tanggung jawab sosial perusahaan tidak tercapai karena responden belum merasakan adanya perubahan pendapatan. Hasil analisis tercapainya tujuan berdasarkan penetapan target kegiatan adalah “efektif”, dimana jumlah persentase jawaban responden yaitu 54,54 untuk jawaban tercapai. Namun hasil pencapaian target kegiatan ini masih banyak kekurangan , oleh karena itu pihak Community Development Department dan mitra bina perlu bekerjasama melakukan suatu terobosan baru dengan ide yang lebih kreatif dalam upaya peningkatan kualitas target kegiatan. Tabel 5.20 Pencapaian Tujuan yang Ditetapkan melalui Berbagai Kegiatan No Pencapaian Tujuan Frekuensi F Persentase 1 2 3 Tercapai Kurang tercapai Tidak tercapai 8 7 7 36,36 31,82 31,82 Total 22 100,00 Sumber: Data primer 2012 Berdasarkan tabel 5.20 sebanyak delapan responden 36,36 berpendapat bahwa pencapaian tujuan yang ditetapkan melalui berbagai kegiatan tercapai, responden berpendapat bahwa banyak manfaat yang mereka peroleh dari bantuan dan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper yang terealisasi di Desa Rantau Panjang. Tujuan program tanggung jawab sosial Universitas Sumatera Utara 109 perusahaan adalah terciptanya masyarakat yang sejahtera, yang diwujudkan berdasarkan target dan sasaran program. Upaya peningkatan pendapatan dan basis modal masyarakat, diusahakan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan di bidang “sistem pertanian terpadu” sebagai berikut: kegiatan pengembangan kebun rakyat baik karet maupun sawit membantu para petani dalam hal penyediaan bibit unggul, pupuk, racun rumput dan alat semprot. Hal tersebut tentu membantu masyarakat dalam hal penyediaan modal dan peluang meningkatkan pendapatan: kegiatan budidaya ikan dan penggemukan ternak sapi juga sangat membantu masyarakat, menurut hasil penelitian, ikan budidaya keramba atau kolam akan di panen per tujuh bulannya, mengenai pemasaran dibantu oleh pihak petugas, dan hasil panen langsung diberikan kepada mitra bina yang membudidayakan. Sedangkan ternak sapi akan dijual setelah masa penggemukan selama satu tahun, hasil penjualannya diserahkan kepada pihak perusahaan untuk digulirkan kembali kepada masyarakat lain, sementara mitra bina tersebut mendapatkan umpan balik berupa anakan sapi. Untuk memenuhi target “masyarakat lebih berpendidikan” maka pihak perusahaan mengupayakan program tanggung jawab sosial perusahaan di bidang pendidikan, yang direalisasikan melalui kegiatan pelatihan guru dan pemberian bantuan beasiswa bagi siswa-siswi di Desa Rantau Panjang. Sedangkan program tanggung jawab sosial perusahaan perusahaan dibidang “keagamaan” dan “kesukarelawanan”, seperti: kegiatan Safari Ramadhan, kegiatan peduli lingkungan penanaman pohon dan gotong royong membersihkan fasilitas umum dilaksanakan sebagai strategi dalam menciptakan hubungan sosial masyarakat yang kondusif. Masyarakat berpendapat bahwa program ini sangat baik di jalankan dalam menjalin keakraban dan kehidupan sosial yang aman dan tentram. Universitas Sumatera Utara 110 Target perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang nyaman dan sehat diupayakan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan di bidang kesehatan, pengembangan infrastruktur sosial dan juga kesukarelawanan. Pemberian bantuan di bidang “infrastruktur sosial” seperti; perbaikan atau pembuatan jalan, perbaikan balai desa, pemberian bantuan mandi cuci kakus dan kegiatan kesukarelawanan dianggap sebagai upaya dalam menciptakan lingkungan yang nyaman. Program di bidang “kesehatan” dilaksanakan dengan melakukan pengobatan dan pemeriksaan gratis, pemberian bantuan paket gizi dan penyuluhan kesehatan, sehingga dengan bantuan tersebut terwujud sumber daya manusia yang sehat. Oleh karena itu tujuan program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper tercapai. Sementara tujuh responden 31,82 berpendapat pencapaian tujuan melalui berbagai kegiatan kurang tercapai dan tujuh responden lainnya 31,82 menjawab tidak tercapai. Responden mengaku bahwa bantuan dan kegiatan yang terlaksana di desa mereka belum mengena kepada pribadi responden karena mereka belum merasakan adanya perubahan pendapatan. Hal ini mengindikasikan bahwa responden tersebut hanya menilai pencapaian tujuan tanggung jawab sosial perusahaan dengan peningkatan pendapatan. Perbedaan antar jawaban responden sangat dipengaruhi oleh pola pikir masing- masing responden. Tidak sedikit mitra bina yang beranggapan bahwa keuntungan dari program tanggung jawab sosial perusahaan dapat diperoleh secara instan. Pola pikir seperti itu yang kemudian menimbulkan penilaian negatif responden mengenai tanggung jawab sosial perusahaan, yakni ketika dalam menjalankan program mereka tidak mampu mencapai hasil dan keuntungan yang mereka inginkan. Berdasarkan analisis pencapaian tujuan yang ditetapkan melalui berbagai kegiatan, maka hasil persentase pelaksanaan program tanggung jawab sosial Universitas Sumatera Utara 111 perusahaan untuk ukuran “efektif” adalah 36,36. Menanggapi hasil analisis tersebut, mitra bina perlu disadarkan bahwasanya program tanggung jawab sosial perusahaan akan sangat bermanfaat apabila responden atau mitra bina dapat mengikuti proses pemberdayaan secara bertahap. 5.2.5.1 Tingkat Kemanfaatan yang Diterima oleh Responden dari Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Berdasarkan hasil data primer 2012 diketahui bahwa seluruh responden 100,00 berpendapat bahwa program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper yang telah banyak terealisasi di Desa Rantau Panjang sangat bermanfaat bagi responden. Hal tersebut dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan responden, responden lebih mandiri, lingkungan desa lebih sehat dan warga desa yang lebih berpendidikan, seperti yang dikemukakan oleh Elly Darin berikut ini: “...Menurut saya program tanggung jawab sosial perusahaan ini sangat bermanfaat bagi keluarga saya, karena dengan saya ikut bergabung dalam kemitraan program tanggung jawab sosial perusahaan, sekarang saya mempunyai ternak sapi yaitu; tiga sapi jantan dan satu sapi betina. Kalau dibidang pendidikan, di sekolah anak saya itu ada program beasiswa dari perusahaan cuman anak saya belum pernah dapat. Tapi ada juga sumbangan buku dan perlengkapan sekolah yang diberikan perusahaan untuk pihak sekolah dalam mendukung pendidikan anak-anak kami dan itu cukup membantui keluarga saya yang termasuk dalam ekonomi lemah...”. Namun ada juga responden yang mengaku bahwa program tanggung jawab sosial perusahaan memang bermanfaat dan banyak membantu responden tetapi tidak untuk membuat mereka menjadi kaya. Universitas Sumatera Utara 112 Berdasarkan analisis tingkat kemanfaatan program tanggung jawab sosial perusahaan maka pelaksanaan program disebut “efektif”, dimana seluruh responden yang berjumlah 22 100 memberi jawaban bermanfaat. Tabel 5.21 Sumber Kelemahan Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan No Kategori Frekuensi F Persentase 1 2 3 Pihak perusahaan Kepala desa Mitra Bina 6 7 9 27,27 31,82 40,91 Total 22 100,00 Sumber: Data primer 2012 Data yang disajikan pada tabel 2.21 menunjukkan sembilan responden 40,91 mengaku bahwa sumber kelemahan pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper utamanya bersumber dari mitra bina. Inti dari pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan sangat dipengaruhi oleh kesiapan peserta mitra bina dalam mengemban komitmen dan tanggung jawab. Kurangnya etos kerja mitra bina juga mempengaruhi pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan berhasil atau tidak, seperti hasil wawancara dengan seorang responden Amin 30 yang mengatakan bahwa: “...Kalau ada bantuan saya baru semangat kalau tidak ada ya biasa saja....” Namun pada hasil wawancara berikutnya diperoleh data bahwa: “.... Pada bulan september 2011 saya mendapatkan bantuan bibit ikan tapi sekarang sudah tidak saya urus lagi. Ikannya sudah banyak mati karena gak di kasih makan. Perusahaan hanya kasih pangan ikan sebanyak 5 kg sejak bibit ikan saya terima. Sekarang ikannya tinggal sedikit, ntah ada seratus ekor lagi ato gak. Ikannya tidak saya urus lagi, mati.... mati Universitas Sumatera Utara 113 lah disitu...” Hasil wawancara tersebut mengindikasikan bahwa responden tidak menjalankan proses budidaya dengan maksimal, responden hanya memikirkan bantuan dan keuntungan, namun tidak dibarengi dengan usaha. Oleh karena itu perlu perhatian dari pihak petugas community development untuk kiranya memberikan dukungan sumbangan waktu dan pemikiran yang lebih besar terkait pentingnya bantuan tanggung jawab sosial perusahaan dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat mitra bina. Akan sangat baik jika dilakukan pelatihan mental bagi mitra bina dalam melatih kemandirian dan kemampuan berusaha. Sedangkan tujuh responden 31,82 menyatakan bahwa kelemahan yang dihadapi adalah bersumber dari Kepala Desa. Masyarakat mengaku bahwa Kepala Desa kurang memberikan kontribusi terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan di Desa Rantau Panjang, baik dalam segi pemikiran maupun tenaga. Menurut enam responden 27,27 bahwa letak kelemahan program tanggung jawab sosial perusahaan tersebut, umunya bersumber dari pihak perusahaan. Responden berpendapat bahwa terjadi penurunan kualitas kinerja Community Development Department dalam menjalankan tugas pemberdayaannya di Desa Rantau Panjang. Petugas dianggap jarang berkunjung ke rumah mitra bina. Namun dari hasil wawancara dengan petugas lapangan diperoleh data bahwa kendala yang dialami oleh community development officer adalah kurangnya tenaga community development officer dalam menjalankan tugas pemberdayaan masyarakat. Hal ini menyebabkan community development officer kurang berkonsentrasi, terlebih lagi pengaruh banyaknya desa yang ditangani oleh satu community development officer, seperti pengakuan salah seorang prtugas yakni; Suroso yang menjabat sebagai Koordinator Region Siak, beliau bertugas di wilayah Buatan Port, Mandau, Siak, dan Universitas Sumatera Utara 114 Futong Port dengan 19 desa binaan, sementara beliau hanya dibantu oleh dua anggota community development officer dan satu pembantu mitra bina. Permasalahan ini menjadi salah satu letak kelemahan perusahaan dalam melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan di samping rumitnya prosedur pengolahan proposal dan kurangnya transportasi pengangkutan material bantuan. Jumlah community development officer kurang lebih 30 karyawan dengan dilengkapi sarana transportasi kantor yang hanya terdiri dari tiga unit pick up sementara jumlah desa binaan mencapai 200 desa. Pihak perusahaan seharusnya lebih berintropeksi diri dalam menyikapi kelemahan pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan. Karena hal tersebut sangat mempengaruhi kualitas dan produktivitas kelangsungan departmen pemberdayaan masyarakat dalam melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan. Artinya adalah bahwa perlu menyeimbangkan antara kuantitas dari jumlah desa binaan sebagai sasaran program tanggung jawab sosial perusahaan dengan kualitas pemberdayaan masyarakat binaan, agar tidak terjadi ketimpangan ataupun penurunan kualitas kinerja. Evaluasi program tanggung jawab sosial perusahaan, tidak boleh hanya semata-mata materi yang hanya dibuktikan dengan laporan saja. Evaluasi dalam hal ini memerlukan tindak lanjut untuk meninjau kelemahan dan kendala yang ada dilapangan, sehingga program tanggung jawab sosial perusahaan dapat berjalan seimbang sesuai dengan kebutuhan masyarakat binaan, karyawan, sesuai dengan tujuan tanggung jawab sosial perusahaan dan rencana program. Universitas Sumatera Utara 115

5.2.5.2 Perlu Tidaknya Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dilanjutkan

Seluruh responden 100,00 mengaku bahwa program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper yang dilaksanakan di Desa Rantau Panjang sangat perlu dilanjutkan, karena responden merasa terbantu dengan aktivitas program tanggung jawab sosial perusahaan yang dilaksanakan pihak perusahaan secara berkelanjutan di desa tersebut. Banyaknya program dan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang terealisasi sangat mendukung pekerjaan maupun aktivitas sehari-hari responden, mulai dari bantuan pengobatan massal, pemberian paket gizi dan pemeriksaan kesehatan, pemberian bantuan sarana produksi bagi para petani binaan, pemberian bantuan beasiswa, pembangunan dan perbaikan sarana-prasarana desa. Oleh karena itu program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper di Desa Rantau Panjang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak sangat perlu dilanjutkan. Berdasarkan analisis data perlu tidaknya program tanggung jawab sosial perusahaan dilanjutkan, dapat diketahui bahwa seluruh responden 100 memberikan jawaban perlu dilanjutkan. Oleh karena itu pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan disebut “efektif”. 5.2.6 Perubahan Nyata 5.2.6.1 Perubahan pada Mata Pencaharian Utama Keluarga Responden Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tidak ada perubahan pada mata pencaharian utama masyarakat Desa Rantau Panjang setelah bergabung menjadi mitra bina. Hal ini dikarenakan mitra bina yang bergabung dalam program tanggung Universitas Sumatera Utara 116 jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper berasal dari kalangan petani. Besarnya peranan petani dilatarbelakangi oleh program pemberdayaan Community Development Department di Desa Rantau Panjang yang difokuskan pada bidang sistem pertanian terpadu, khususnya pengembangan kebun rakyat baik karet maupun sawit. Hal tersebut tentu sesuai dengan besarnya potensi wilayah desa dibidang perkebunan. Tabel 5.22 Perubahan Mata Pencaharian Tambahan Keluarga Responden No Kategori Frekuensi F Persentase 1 2 Berubah Tetap 12 10 54,55 45,45 Total 22 100,00 Sumber: Data primer 2012 Pada tabel 5.22 dapat diketahui bahwa banyaknya bantuan dan dukungan yang diberikan oleh pihak Community Development Department mampu membuka peluang bagi masyarakat dalam meningkatkan jumlah pendapatan keluarga. Melalui hasil wawancara, sebelum bergabung menjadi mitra bina, mayoritas responden tidak memiliki pekerjaan tambahan dan hanya sebagian kecil yang mempunyai pekerjaan tambahan, itu pun pekerjaan nebas membersihkan lahan hutan dan buruh bangunan. Setelah bergabung menjadi mitra bina, pihak perusahaanpun memberikan peluang kerja sampingan seperti; Iwan Darmaji 33 mendapatkan peluang bekerja sebagai karyawan pelabuhan. Sesudah menjadi anggota mitra bina Amrizal 33 mendapat pekerjaan tambahan sebagai buruh bongkar muat di pelabuhan, ada juga pekerjaan tambahan responden dengan menjaga alat berat pada waktu malam hari, atau pekerjaan tambahan lainnya yang disesuaikan dengan aktivitas perusahaan. Universitas Sumatera Utara 117 Bahkan oleh mitra bina budidaya ikan dan program penggemukan ternak dianggap sebagai pekerjaan tambahan yang digeluti oleh mitra bina setiap harinya. Sesuai dengan hasil analisis tersebut, maka pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusaan adalah “efektif” karena terdapat perubahan pada mata pencaharian tambahan responden dengan jumlah presentase 54,55. Tabel 5.23 Perubahan Jumlah Pendapatan Sebelum dan Setelah Bergabung Menjadi Mitra Bina No Jumlah Pendapatan sebelum Freku ensi F Persenta se Perubahan tingkat Pendapatan Freku ensi F Persenta se 1 2 3 Rp 700.000,- Rp 700.000- Rp 1.400.000,- Rp 1.400.000,- 5 16 1 22,73 72,72 4,55 Tetap Rp 700.000,- Rp 700.000,- 7 9 6 31,82 40,91 27,27 Total 22 100,00 Total 22 100,00 Sumber: Data primer 2012 Data pada tabel 5.23 menunjukkan bahwa sebanyak 16 responden 72,72 mempunyai penghasilan rata-rata Rp 700.000,- sampai Rp 1.400.000,- perbulannya. Jumlah pendapatan tersebut diperoleh sebelum warga desa ikut bergabung menjadi mitra bina program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper. Sedangkan lima responden 22,73 mempunyai pendapatan kurang dari Rp 700.000,- perbulannya, tiga dari responden adalah mitra bina angkatan pertama yang bergabung sejak tahun 2002-2005 dalam program tanggung jawab sosial Universitas Sumatera Utara 118 perusahaan di Desa Rantau Panjang. Sedangkan dua responden lainnya memperoleh pendapatan dari hasil bertani mengurus kebun keluarga orang tua. Sedikitnya satu responden 4,55 mempunyai tingkat pendapatan diatas Rp 1.400.000,- sebelum bergabung menjadi mitra bina. Tinggi rendahnya tingkat pendapatan dipengaruhi oleh jangka waktu bergabungnya mitra bina dalam Program tanggung jawab sosial perusahaan. Jumlah pendapatan rata-rata responden tersebut diperoleh dari hasil kerja mereka yang matapencaharian utama adalah sebagai petani. Tabel 5.25 juga menunjukkan bahwa setelah bergabung menjadi mitra bina, sembilan responden 40,91 mengalami peningkatan pendapatan kurang dari Rp 700.000,- per bulannya, dan enam responden 27,27 memperoleh peningkatan pendapatan lebih dari Rp 700.000,-. Berdasarkan hasil wawancara, “Mdinah” salah satu responden yang aktif mengikuti program tanggung jawab sosial perusahaan berhasil meningkatkan pendapatannya lebih dari Rp 700.000,- perbulan. Sebelum mengikuti program tanggung jawab sosial perusahaan rata-rata penghasilan beliau adalah Rp 700.000,- perbulan, dan setelah bergabung kurang lebih sembilan tahun, secara bertahap beliau berhasil memperoleh penghasilan Rp 2.500.000,- per bulan. Sementara tujuh responden 31,82 mengaku belum merasakan adanya perubahan pada peningkatan pendapatan setelah bergabung menjadi mitra bina. Responden adalah mitra bina yang mulai bergabung pada tahun 2010-2011 dalam program tanggung jawab sosial perusahaan di Desa Rantau Panjang. Hasil analisis perubahan jumlah pendapatan responden sebelum dan setelah bergabung menjadi mitra bina, menunjukkan bahwa pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan adalah “efektif “. Hal tersebut diketahui dari hasil persentase perubahan jumlah pendapatan terhadap 15 responden yaitu 68,18. Universitas Sumatera Utara 119 Tabel 5.24 Perubahan Pola Berfikir Responden dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga No Kategori Frekuensi F Persentase 1 2 Berubah Tetap 17 5 77,27 22,73 Total 22 100,00 Sumber: Data primer 2012 Berdasarkan tabel 5.24 dapat diketahui bahwa program tanggung jawab sosial perusahaan telah banyak berkontribusi dalam merangsang pola fikir masyarakat. Terutama setelah mendapatkan pelatihan, penyuluhan dan bantuan tanggung jawab sosial perusahaan, responden semakin bersemangat dan termotivasi untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden yaitu Eriadi 33 bahwa: “...Dulunya saya tidak ada pikiran untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang kosong, tetapi setelah bergabung dengan program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper saya banyak diberikan pemahaman dan motivasi sehingga sekarang pekarangan rumah, saya manfaatkan sebagai tempat budidaya ikan kolam dan keramba. Paling tidak ini menambah pekerjaan sekaligus pendapatan keluarga kami...” Sedangkan Mdinah 51 mengaku bahwa: “...Sebelum menjadi mitra bina saya tidak begitu semangat, namun setelah ikut bergabung dan mengikuti penyuluhan serta pelatihan dari PT. Riau Andalan Pulp And Paper sekarang saya semakin bersemangat, dan karena motivasi dari orang yang sudah sukses saya semakin yakin dan giat bekerja...” Universitas Sumatera Utara 120 Perubahan pola berpikir tersebut juga dialami oleh Ibrahim K. 54 yang menyatakan bahwa: “...Kalau dulu sebelum mengikuti program, kami masyarakat Rantau Panjang istilahnya mengharap hujan turun. Menunggu kapan ada bantuan dari pihak pemerintah atau swasta, tapi kalau sekarang setelah ikut program, saya khususnya merasa lebih mandiri dan mampu berusaha sendiri. Program tanggung jawab sosial perusahaan ini memang memberikan peluang bagi kami masyarakat Desa Rantau Panjang untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik...”. Ada juga responden yang mengaku berubah pola pikirnya tetapi belum mendapatkan hasil dalam bentuk materi. Sementara lima responden mengaku belum merasakan adanya perubahan pola berpikir setelah mengikuti program tanggung jawab sosial perusahaan, tetapi untuk kedepannya responden menginginkan adanya perubahan pada pola berpikir maupun kesadaran mereka dalam berusaha meningkatkan kesejahteraan keluarga. Hasil analisis perubahan pola pikir responden, menunjukkan bahwa program tanggung jawab sosial perusahaan berjalan “efektif “. Hal tersebut diketahui dari hasil persentase perubahan pola pikir terhadap 17 responden yaitu 77,27. Menanggapi pengakuan responden mengenai pola pikir responden yang tetap, peneliti berasumsi bahwa sebenarnya responden kurang bersungguh-sungguh dalam menjalankan program. Jika responden bertanggung jawab dalam melaksanakan program pasti pola pikir mereka akan lebih berkembang kearah positif, karena pada dasarnya program tanggung jawab sosial perusahaan adalah program yang cukup menguntungkan bagi mitra bina. Universitas Sumatera Utara 121 Tabel 5.25 Perubahan Lama Jam Bekerja Responden Setelah Adanya Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan No Lama Jam Bekerja Frekuensi F Persentase 1 2 Berubah Tetap 15 7 68,18 31,82 Total 22 100,00 Sumber: Data primer 2012 Berdasarkan tabel 5.25 sebanyak 15 responden 68,18 mengaku bahwa jam bekerja anggota keluarga setelah adanya program tanggung jawab sosial perusahaan mengalami peningkatan. Hal ini tentu dipengaruhi oleh berbagai bantuan yang di terima oleh masyarakat. Bantuan di bidang sistem pertanian terpadu misalnya, menambah lama jam bekerja responden dan anggota keluarga lainnya untuk urusan ternak sapi, budidaya ikan, memupuk ladang sawit atau karet maupun membersihkan ladang dengan menyemprot racun rumput. Program tanggung jawab sosial perusahaan di bidang kesehatan seperti bantuan pengobatan massal, pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat gratis membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas bekerja sehingga mempengaruhi lama jam bekerja masyarakat desa. Semakin sehat masyarakat desa maka akan semakin meningkat pula kualitas kekuatan mereka khususnya dalam bekerja. Bantuan dalam bentuk penyuluhan, pelatihan, dan sosialisasi banyak memberikan dukungan bagi masyarakat dalam rangka menumbuhkan rasa percaya diri dan semangat bekerja. Menurut salah satu responden yakni Abd. SY. Haris 29 mengenai lama jam bekerja anggota keluarga setelah adanya program tanggung jawab sosial perusahaan adalah sebagai berikut: “...yang saya rasakan itu, lama jam bekerja saya mengalami peningkatan. Dulunya lama jam bekerja saya lima sampai Universitas Sumatera Utara 122 enam jam, sekarang menjadi delapan jam dalam sehari. Bantuan dan motivasi yang diberikan oleh pihak Community Development Department juga membuat saya lebih menghargai waktu...” Hasil penelitian diperoleh data bahwa tujuh responden 31,82 berpendapat, mereka tidak mengalami peningkatan lama jam bekerja setelah adanya program tanggung jawab sosial perusahaan. Alasan responden adalah karena mereka belum merasakan manfaat program tanggung jawab sosial perusahaan sehingga tidak berdampak pada peningkatan lama jam bekerja. Perubahan lama jam bekerja responden sebenarnya tergantung pada usaha dan pola pikir masing-masing mitra bina. Namun berdasarkan analisis data perubahan lama jam bekerja responden, dapat diketahui bahwa program tanggung jawab sosial perusahaan memberikan pengaruh positif terhadap lama jam bekerja responden sehingga disebut “efektif”, dengan jumlah presentase 68,18.

5.3 Uji validitas dan Reliabilitas

Hasil dari setiap pertanyaan yang telah dijawab oleh responden dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir- butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Pertanyaan valid apabila dari pengolahan data statistik diperoleh r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari r-tabel, dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 22, maka nilai r-tabel dapat diperoleh melaui df degree of freedom = n-2, maka r-tabel = 0,423 α = 5. Analisi output dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan uji validitas dapat disimpulkan bahwa pertanyaan yang valid adalah 21 pertanyaan dari 34 pertanyaan yang dipakai. Hal ini menunjukkan bahwa Universitas Sumatera Utara 123 hanya sebagian pertanyaan saja yang layak dijadikan sebagai daftar pertanyaan dalam mendefinisikan variabel yang dipakai. Pernyataan yang valid tersebut adalah Indikator pemahaman program: Setelah mendapatkan informasi tentang adanya program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper, apakah anda langsung memahami program tersebut?; Setelah mendapat penjelasan tentang program tanggung jawab sosial perusahaan dan ikut bergabung dalam program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper; Apakah anda memahami program tersebut?; Apakah anda tahu siapa sasaran program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper?; Apakah anda tahu tujuan program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper?; Apakah anda tahu target program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper?; Apakah anda tahu bidang program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper yang direncanakan di desa Rantau Panjang? Indikator ketepatan waktu: Sebelum menjadi mitra bina, apakah pihak penyelenggara program pernah memberikan informasi akan diselenggarakannya penyuluhan tentang program tanggung jawab sosial perusahaan di desa anda?; Bagaimana waktu pelaksanaan penyuluhan tersebut? Indikator tercapainya target: Apakah setiap kegiatan yang ada, ada target yang ditetapkan, yang harus dicapai sebelum pelaksanaan kegiatan tersebut?; Apakah perihal target untuk setiap kegiatan dibicarakan atau disosialisasikan kepada peserta BapakIbu?; Apakah target yang harus dicapai untuk setiap kegiatan diketahui oleh BapakIbu?; Jika BapakIbu mengetahui target itu, apakah target yang harus dicapai atau ditetapkan itu logis?; Apakah target yang harus dicapai atau ditetapkan sesuai dengan kebutuhan keluarga Bapak.Ibu? Universitas Sumatera Utara 124 Indikator tercapainya tujuan: Bagaimana pencapaian target yang ditetapkan melalui berbagai kegiatan Penilaian dilakukan terhadap kegiatan yang sedang berjalan?; Bagaimana pencapaian tujuan yang ditetapkan melalui berbagai kegiatan Penilaian dilakukan terhadap kegiatan yang telah selesai dilaksanakan?; Apakah pencapaian tujuan programkegiatan yang dicapai telah maksimum?; Indikator perubahan nyata: Adakah perubahan mata pencaharian tambahan anda seteleh bergabung dalam program tanggung jawab sosial perusahaan?; Adakah perubahan jumlah pendapatan perbulan anda seteleh bergabung dalam program tanggung jawab sosial perusahaan?; Dengan ditetapkannya anda sebagai mitra bina PT. Riau Andalan Pulp And Paper, adakah perubahan pola berpikir bapakibu dalam upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga anda?; Apakah Jam lama bekerja anggota keluarga BapakIbu meningkat setelah adanya program tanggung jawab sosial perusahaan?; Apakah jumlah anggota keluarga BapakIbu yang bekerja mengalami peningkatan setelah adanya program tanggung jawab sosial perusahaan? Uji reliabilitas keandalan adalah ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuisioner. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Crobach’s Alpha 0,60. Alpha Cronbach adalah ukuran dari konsistensi internal, yaitu, seberapa erat terkait satu set item sebagai suatu kelompok. Berdasarkan uji reliabilitas diketahui bahwa nilai Crobach’s Alpha sebesar 0,943. Hal ini menunjukkan bahwa efektivitas pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan adalah reliable. Universitas Sumatera Utara 125

5.4 Hasil Wawancara dengan Petugas Lapangan 1.

Dokumen yang terkait

Tinjauan Hukum Terhadap Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Oleh Bank Bumn(Studi Pada Pt.Bank Xxx Medan)

8 121 130

Optimalisasi Peran Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam Pelaksanaan Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Di Kabupaten Toba Samosir

3 124 142

Analisis Pelaksanaan Program Gizi dalam Upaya Perbaikan Gangguan Pertumbuhan Anak di Kabupaten Karo Tahun 2014

6 66 161

Efektivitas Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan PT. Pertamina (Persero) Unit Pemasaran I Medan Di Lingkungan XII Kelurahan Silalas Kecamatan Medan Barat

5 51 139

Analisis Hukum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Terhadap Masyarakat Di Lingkungan Perusahaan (Studi Pada PT. Inalum Asahan)

20 335 133

Analisis Yuridis Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perusahaan (Corporate Social Responsibility – CSR) Berdasarkan Pasal 74 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (Studi Terhadap Putusan MK RI NO. 53/PUU-VI/2008)

0 54 155

Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Oleh PT. Lafarge Cement Indonesia Terhadap Masyarakat Lhoknga Provinsi Aceh

10 126 163

Analisis Pelaksanaan Program Tanggung - Jawab Sosial PT. Toba Pulp Lestari, Tbk

18 131 84

Analisis Yuridis Mengenai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Masyarakat Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal (Studi Penelitian di PT INALUM di Kabupaten Batu Bara)

0 36 134

Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial pada Perusahaan Perbankan dan Lembaga Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 72 97