Tercapainya Tujuan Efekktivitas Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan .1 Pemahaman Program

107 Hasil analisis kesesuaian target dengan kebutuhan responden adalah “efektif”, dimana jumlah persentase jawaban responden yaitu 36,36 untuk jawaban sesuai. Berdasarkan hasil persentase, diketahui bahwa banyak responden yang memberikan jawaban kurang sesuai dan tidak sesuai. Menanggapi permasalahan ini, maka kembali lagi bahwa pihak petugas harus bekerja keras dalam mencari solusi, bagaimana responden dapat mencapai target kegiatan yang diharapkan perusahaan. Sangat perlu dilakukan sharing mengenai kendala yang dihadapi mitra bina untuk mengetahui sejauh mana kemampuan mitra bina dalam pelaksanaan kegiatan, sehingga dapat dicari alternatif dan cara penanganannya.

5.2.5 Tercapainya Tujuan

Tabel 5.19 Tercapainya Target yang Ditetapkan melalui Berbagai Kegiatan No Pencapaian Target Frekuensi F Persentase 1 2 3 Tercapai Kurang tercapai Tidak tercapai 12 3 7 54,54 13,64 31,82 Total 22 100,00 Sumber: Data primer 2012 Berdasarkan tabel 5.19 sebanyak 12 responden 54,54 berpendapat bahwa target kegiatan program tanggung jawab sosial perusahaan tercapai. Hal ini dapat diketahui dari banyaknya bidang program kegiatan Community Development Department yang direalisasikan di Desa Rantau Panjang, dan pada umumnya dilaksanakan tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Berdasarkan tabel 5.19 tiga responden 13,64 berpendapat bahwa target kegiatan yang ditetapkan kurang tercapai, hal ini disebabkan responden yang diambil Universitas Sumatera Utara 108 datanya adalah mitra bina yang baru masuk dalam program tanggung jawab sosial perusahaan. Kurangnya pengalaman responden mempengaruhi pencapaian target sesuai dengan target yang telah disepakati. Sedangkan tujuh responden 31,82 mengatakan bahwa target kegiatan program tanggung jawab sosial perusahaan tidak tercapai karena responden belum merasakan adanya perubahan pendapatan. Hasil analisis tercapainya tujuan berdasarkan penetapan target kegiatan adalah “efektif”, dimana jumlah persentase jawaban responden yaitu 54,54 untuk jawaban tercapai. Namun hasil pencapaian target kegiatan ini masih banyak kekurangan , oleh karena itu pihak Community Development Department dan mitra bina perlu bekerjasama melakukan suatu terobosan baru dengan ide yang lebih kreatif dalam upaya peningkatan kualitas target kegiatan. Tabel 5.20 Pencapaian Tujuan yang Ditetapkan melalui Berbagai Kegiatan No Pencapaian Tujuan Frekuensi F Persentase 1 2 3 Tercapai Kurang tercapai Tidak tercapai 8 7 7 36,36 31,82 31,82 Total 22 100,00 Sumber: Data primer 2012 Berdasarkan tabel 5.20 sebanyak delapan responden 36,36 berpendapat bahwa pencapaian tujuan yang ditetapkan melalui berbagai kegiatan tercapai, responden berpendapat bahwa banyak manfaat yang mereka peroleh dari bantuan dan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper yang terealisasi di Desa Rantau Panjang. Tujuan program tanggung jawab sosial Universitas Sumatera Utara 109 perusahaan adalah terciptanya masyarakat yang sejahtera, yang diwujudkan berdasarkan target dan sasaran program. Upaya peningkatan pendapatan dan basis modal masyarakat, diusahakan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan di bidang “sistem pertanian terpadu” sebagai berikut: kegiatan pengembangan kebun rakyat baik karet maupun sawit membantu para petani dalam hal penyediaan bibit unggul, pupuk, racun rumput dan alat semprot. Hal tersebut tentu membantu masyarakat dalam hal penyediaan modal dan peluang meningkatkan pendapatan: kegiatan budidaya ikan dan penggemukan ternak sapi juga sangat membantu masyarakat, menurut hasil penelitian, ikan budidaya keramba atau kolam akan di panen per tujuh bulannya, mengenai pemasaran dibantu oleh pihak petugas, dan hasil panen langsung diberikan kepada mitra bina yang membudidayakan. Sedangkan ternak sapi akan dijual setelah masa penggemukan selama satu tahun, hasil penjualannya diserahkan kepada pihak perusahaan untuk digulirkan kembali kepada masyarakat lain, sementara mitra bina tersebut mendapatkan umpan balik berupa anakan sapi. Untuk memenuhi target “masyarakat lebih berpendidikan” maka pihak perusahaan mengupayakan program tanggung jawab sosial perusahaan di bidang pendidikan, yang direalisasikan melalui kegiatan pelatihan guru dan pemberian bantuan beasiswa bagi siswa-siswi di Desa Rantau Panjang. Sedangkan program tanggung jawab sosial perusahaan perusahaan dibidang “keagamaan” dan “kesukarelawanan”, seperti: kegiatan Safari Ramadhan, kegiatan peduli lingkungan penanaman pohon dan gotong royong membersihkan fasilitas umum dilaksanakan sebagai strategi dalam menciptakan hubungan sosial masyarakat yang kondusif. Masyarakat berpendapat bahwa program ini sangat baik di jalankan dalam menjalin keakraban dan kehidupan sosial yang aman dan tentram. Universitas Sumatera Utara 110 Target perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang nyaman dan sehat diupayakan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan di bidang kesehatan, pengembangan infrastruktur sosial dan juga kesukarelawanan. Pemberian bantuan di bidang “infrastruktur sosial” seperti; perbaikan atau pembuatan jalan, perbaikan balai desa, pemberian bantuan mandi cuci kakus dan kegiatan kesukarelawanan dianggap sebagai upaya dalam menciptakan lingkungan yang nyaman. Program di bidang “kesehatan” dilaksanakan dengan melakukan pengobatan dan pemeriksaan gratis, pemberian bantuan paket gizi dan penyuluhan kesehatan, sehingga dengan bantuan tersebut terwujud sumber daya manusia yang sehat. Oleh karena itu tujuan program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper tercapai. Sementara tujuh responden 31,82 berpendapat pencapaian tujuan melalui berbagai kegiatan kurang tercapai dan tujuh responden lainnya 31,82 menjawab tidak tercapai. Responden mengaku bahwa bantuan dan kegiatan yang terlaksana di desa mereka belum mengena kepada pribadi responden karena mereka belum merasakan adanya perubahan pendapatan. Hal ini mengindikasikan bahwa responden tersebut hanya menilai pencapaian tujuan tanggung jawab sosial perusahaan dengan peningkatan pendapatan. Perbedaan antar jawaban responden sangat dipengaruhi oleh pola pikir masing- masing responden. Tidak sedikit mitra bina yang beranggapan bahwa keuntungan dari program tanggung jawab sosial perusahaan dapat diperoleh secara instan. Pola pikir seperti itu yang kemudian menimbulkan penilaian negatif responden mengenai tanggung jawab sosial perusahaan, yakni ketika dalam menjalankan program mereka tidak mampu mencapai hasil dan keuntungan yang mereka inginkan. Berdasarkan analisis pencapaian tujuan yang ditetapkan melalui berbagai kegiatan, maka hasil persentase pelaksanaan program tanggung jawab sosial Universitas Sumatera Utara 111 perusahaan untuk ukuran “efektif” adalah 36,36. Menanggapi hasil analisis tersebut, mitra bina perlu disadarkan bahwasanya program tanggung jawab sosial perusahaan akan sangat bermanfaat apabila responden atau mitra bina dapat mengikuti proses pemberdayaan secara bertahap. 5.2.5.1 Tingkat Kemanfaatan yang Diterima oleh Responden dari Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Berdasarkan hasil data primer 2012 diketahui bahwa seluruh responden 100,00 berpendapat bahwa program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper yang telah banyak terealisasi di Desa Rantau Panjang sangat bermanfaat bagi responden. Hal tersebut dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan responden, responden lebih mandiri, lingkungan desa lebih sehat dan warga desa yang lebih berpendidikan, seperti yang dikemukakan oleh Elly Darin berikut ini: “...Menurut saya program tanggung jawab sosial perusahaan ini sangat bermanfaat bagi keluarga saya, karena dengan saya ikut bergabung dalam kemitraan program tanggung jawab sosial perusahaan, sekarang saya mempunyai ternak sapi yaitu; tiga sapi jantan dan satu sapi betina. Kalau dibidang pendidikan, di sekolah anak saya itu ada program beasiswa dari perusahaan cuman anak saya belum pernah dapat. Tapi ada juga sumbangan buku dan perlengkapan sekolah yang diberikan perusahaan untuk pihak sekolah dalam mendukung pendidikan anak-anak kami dan itu cukup membantui keluarga saya yang termasuk dalam ekonomi lemah...”. Namun ada juga responden yang mengaku bahwa program tanggung jawab sosial perusahaan memang bermanfaat dan banyak membantu responden tetapi tidak untuk membuat mereka menjadi kaya. Universitas Sumatera Utara 112 Berdasarkan analisis tingkat kemanfaatan program tanggung jawab sosial perusahaan maka pelaksanaan program disebut “efektif”, dimana seluruh responden yang berjumlah 22 100 memberi jawaban bermanfaat. Tabel 5.21 Sumber Kelemahan Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan No Kategori Frekuensi F Persentase 1 2 3 Pihak perusahaan Kepala desa Mitra Bina 6 7 9 27,27 31,82 40,91 Total 22 100,00 Sumber: Data primer 2012 Data yang disajikan pada tabel 2.21 menunjukkan sembilan responden 40,91 mengaku bahwa sumber kelemahan pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper utamanya bersumber dari mitra bina. Inti dari pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan sangat dipengaruhi oleh kesiapan peserta mitra bina dalam mengemban komitmen dan tanggung jawab. Kurangnya etos kerja mitra bina juga mempengaruhi pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan berhasil atau tidak, seperti hasil wawancara dengan seorang responden Amin 30 yang mengatakan bahwa: “...Kalau ada bantuan saya baru semangat kalau tidak ada ya biasa saja....” Namun pada hasil wawancara berikutnya diperoleh data bahwa: “.... Pada bulan september 2011 saya mendapatkan bantuan bibit ikan tapi sekarang sudah tidak saya urus lagi. Ikannya sudah banyak mati karena gak di kasih makan. Perusahaan hanya kasih pangan ikan sebanyak 5 kg sejak bibit ikan saya terima. Sekarang ikannya tinggal sedikit, ntah ada seratus ekor lagi ato gak. Ikannya tidak saya urus lagi, mati.... mati Universitas Sumatera Utara 113 lah disitu...” Hasil wawancara tersebut mengindikasikan bahwa responden tidak menjalankan proses budidaya dengan maksimal, responden hanya memikirkan bantuan dan keuntungan, namun tidak dibarengi dengan usaha. Oleh karena itu perlu perhatian dari pihak petugas community development untuk kiranya memberikan dukungan sumbangan waktu dan pemikiran yang lebih besar terkait pentingnya bantuan tanggung jawab sosial perusahaan dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat mitra bina. Akan sangat baik jika dilakukan pelatihan mental bagi mitra bina dalam melatih kemandirian dan kemampuan berusaha. Sedangkan tujuh responden 31,82 menyatakan bahwa kelemahan yang dihadapi adalah bersumber dari Kepala Desa. Masyarakat mengaku bahwa Kepala Desa kurang memberikan kontribusi terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan di Desa Rantau Panjang, baik dalam segi pemikiran maupun tenaga. Menurut enam responden 27,27 bahwa letak kelemahan program tanggung jawab sosial perusahaan tersebut, umunya bersumber dari pihak perusahaan. Responden berpendapat bahwa terjadi penurunan kualitas kinerja Community Development Department dalam menjalankan tugas pemberdayaannya di Desa Rantau Panjang. Petugas dianggap jarang berkunjung ke rumah mitra bina. Namun dari hasil wawancara dengan petugas lapangan diperoleh data bahwa kendala yang dialami oleh community development officer adalah kurangnya tenaga community development officer dalam menjalankan tugas pemberdayaan masyarakat. Hal ini menyebabkan community development officer kurang berkonsentrasi, terlebih lagi pengaruh banyaknya desa yang ditangani oleh satu community development officer, seperti pengakuan salah seorang prtugas yakni; Suroso yang menjabat sebagai Koordinator Region Siak, beliau bertugas di wilayah Buatan Port, Mandau, Siak, dan Universitas Sumatera Utara 114 Futong Port dengan 19 desa binaan, sementara beliau hanya dibantu oleh dua anggota community development officer dan satu pembantu mitra bina. Permasalahan ini menjadi salah satu letak kelemahan perusahaan dalam melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan di samping rumitnya prosedur pengolahan proposal dan kurangnya transportasi pengangkutan material bantuan. Jumlah community development officer kurang lebih 30 karyawan dengan dilengkapi sarana transportasi kantor yang hanya terdiri dari tiga unit pick up sementara jumlah desa binaan mencapai 200 desa. Pihak perusahaan seharusnya lebih berintropeksi diri dalam menyikapi kelemahan pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan. Karena hal tersebut sangat mempengaruhi kualitas dan produktivitas kelangsungan departmen pemberdayaan masyarakat dalam melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan. Artinya adalah bahwa perlu menyeimbangkan antara kuantitas dari jumlah desa binaan sebagai sasaran program tanggung jawab sosial perusahaan dengan kualitas pemberdayaan masyarakat binaan, agar tidak terjadi ketimpangan ataupun penurunan kualitas kinerja. Evaluasi program tanggung jawab sosial perusahaan, tidak boleh hanya semata-mata materi yang hanya dibuktikan dengan laporan saja. Evaluasi dalam hal ini memerlukan tindak lanjut untuk meninjau kelemahan dan kendala yang ada dilapangan, sehingga program tanggung jawab sosial perusahaan dapat berjalan seimbang sesuai dengan kebutuhan masyarakat binaan, karyawan, sesuai dengan tujuan tanggung jawab sosial perusahaan dan rencana program. Universitas Sumatera Utara 115

5.2.5.2 Perlu Tidaknya Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dilanjutkan

Seluruh responden 100,00 mengaku bahwa program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper yang dilaksanakan di Desa Rantau Panjang sangat perlu dilanjutkan, karena responden merasa terbantu dengan aktivitas program tanggung jawab sosial perusahaan yang dilaksanakan pihak perusahaan secara berkelanjutan di desa tersebut. Banyaknya program dan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang terealisasi sangat mendukung pekerjaan maupun aktivitas sehari-hari responden, mulai dari bantuan pengobatan massal, pemberian paket gizi dan pemeriksaan kesehatan, pemberian bantuan sarana produksi bagi para petani binaan, pemberian bantuan beasiswa, pembangunan dan perbaikan sarana-prasarana desa. Oleh karena itu program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper di Desa Rantau Panjang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak sangat perlu dilanjutkan. Berdasarkan analisis data perlu tidaknya program tanggung jawab sosial perusahaan dilanjutkan, dapat diketahui bahwa seluruh responden 100 memberikan jawaban perlu dilanjutkan. Oleh karena itu pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan disebut “efektif”. 5.2.6 Perubahan Nyata 5.2.6.1 Perubahan pada Mata Pencaharian Utama Keluarga Responden

Dokumen yang terkait

Tinjauan Hukum Terhadap Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Oleh Bank Bumn(Studi Pada Pt.Bank Xxx Medan)

8 121 130

Optimalisasi Peran Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam Pelaksanaan Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Di Kabupaten Toba Samosir

3 124 142

Analisis Pelaksanaan Program Gizi dalam Upaya Perbaikan Gangguan Pertumbuhan Anak di Kabupaten Karo Tahun 2014

6 66 161

Efektivitas Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan PT. Pertamina (Persero) Unit Pemasaran I Medan Di Lingkungan XII Kelurahan Silalas Kecamatan Medan Barat

5 51 139

Analisis Hukum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Terhadap Masyarakat Di Lingkungan Perusahaan (Studi Pada PT. Inalum Asahan)

20 335 133

Analisis Yuridis Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perusahaan (Corporate Social Responsibility – CSR) Berdasarkan Pasal 74 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (Studi Terhadap Putusan MK RI NO. 53/PUU-VI/2008)

0 54 155

Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Oleh PT. Lafarge Cement Indonesia Terhadap Masyarakat Lhoknga Provinsi Aceh

10 126 163

Analisis Pelaksanaan Program Tanggung - Jawab Sosial PT. Toba Pulp Lestari, Tbk

18 131 84

Analisis Yuridis Mengenai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Masyarakat Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal (Studi Penelitian di PT INALUM di Kabupaten Batu Bara)

0 36 134

Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial pada Perusahaan Perbankan dan Lembaga Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 72 97