Perubahan Nyata .1 Perubahan pada Mata Pencaharian Utama Keluarga Responden

115

5.2.5.2 Perlu Tidaknya Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dilanjutkan

Seluruh responden 100,00 mengaku bahwa program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper yang dilaksanakan di Desa Rantau Panjang sangat perlu dilanjutkan, karena responden merasa terbantu dengan aktivitas program tanggung jawab sosial perusahaan yang dilaksanakan pihak perusahaan secara berkelanjutan di desa tersebut. Banyaknya program dan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang terealisasi sangat mendukung pekerjaan maupun aktivitas sehari-hari responden, mulai dari bantuan pengobatan massal, pemberian paket gizi dan pemeriksaan kesehatan, pemberian bantuan sarana produksi bagi para petani binaan, pemberian bantuan beasiswa, pembangunan dan perbaikan sarana-prasarana desa. Oleh karena itu program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper di Desa Rantau Panjang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak sangat perlu dilanjutkan. Berdasarkan analisis data perlu tidaknya program tanggung jawab sosial perusahaan dilanjutkan, dapat diketahui bahwa seluruh responden 100 memberikan jawaban perlu dilanjutkan. Oleh karena itu pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan disebut “efektif”. 5.2.6 Perubahan Nyata 5.2.6.1 Perubahan pada Mata Pencaharian Utama Keluarga Responden Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tidak ada perubahan pada mata pencaharian utama masyarakat Desa Rantau Panjang setelah bergabung menjadi mitra bina. Hal ini dikarenakan mitra bina yang bergabung dalam program tanggung Universitas Sumatera Utara 116 jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper berasal dari kalangan petani. Besarnya peranan petani dilatarbelakangi oleh program pemberdayaan Community Development Department di Desa Rantau Panjang yang difokuskan pada bidang sistem pertanian terpadu, khususnya pengembangan kebun rakyat baik karet maupun sawit. Hal tersebut tentu sesuai dengan besarnya potensi wilayah desa dibidang perkebunan. Tabel 5.22 Perubahan Mata Pencaharian Tambahan Keluarga Responden No Kategori Frekuensi F Persentase 1 2 Berubah Tetap 12 10 54,55 45,45 Total 22 100,00 Sumber: Data primer 2012 Pada tabel 5.22 dapat diketahui bahwa banyaknya bantuan dan dukungan yang diberikan oleh pihak Community Development Department mampu membuka peluang bagi masyarakat dalam meningkatkan jumlah pendapatan keluarga. Melalui hasil wawancara, sebelum bergabung menjadi mitra bina, mayoritas responden tidak memiliki pekerjaan tambahan dan hanya sebagian kecil yang mempunyai pekerjaan tambahan, itu pun pekerjaan nebas membersihkan lahan hutan dan buruh bangunan. Setelah bergabung menjadi mitra bina, pihak perusahaanpun memberikan peluang kerja sampingan seperti; Iwan Darmaji 33 mendapatkan peluang bekerja sebagai karyawan pelabuhan. Sesudah menjadi anggota mitra bina Amrizal 33 mendapat pekerjaan tambahan sebagai buruh bongkar muat di pelabuhan, ada juga pekerjaan tambahan responden dengan menjaga alat berat pada waktu malam hari, atau pekerjaan tambahan lainnya yang disesuaikan dengan aktivitas perusahaan. Universitas Sumatera Utara 117 Bahkan oleh mitra bina budidaya ikan dan program penggemukan ternak dianggap sebagai pekerjaan tambahan yang digeluti oleh mitra bina setiap harinya. Sesuai dengan hasil analisis tersebut, maka pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusaan adalah “efektif” karena terdapat perubahan pada mata pencaharian tambahan responden dengan jumlah presentase 54,55. Tabel 5.23 Perubahan Jumlah Pendapatan Sebelum dan Setelah Bergabung Menjadi Mitra Bina No Jumlah Pendapatan sebelum Freku ensi F Persenta se Perubahan tingkat Pendapatan Freku ensi F Persenta se 1 2 3 Rp 700.000,- Rp 700.000- Rp 1.400.000,- Rp 1.400.000,- 5 16 1 22,73 72,72 4,55 Tetap Rp 700.000,- Rp 700.000,- 7 9 6 31,82 40,91 27,27 Total 22 100,00 Total 22 100,00 Sumber: Data primer 2012 Data pada tabel 5.23 menunjukkan bahwa sebanyak 16 responden 72,72 mempunyai penghasilan rata-rata Rp 700.000,- sampai Rp 1.400.000,- perbulannya. Jumlah pendapatan tersebut diperoleh sebelum warga desa ikut bergabung menjadi mitra bina program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper. Sedangkan lima responden 22,73 mempunyai pendapatan kurang dari Rp 700.000,- perbulannya, tiga dari responden adalah mitra bina angkatan pertama yang bergabung sejak tahun 2002-2005 dalam program tanggung jawab sosial Universitas Sumatera Utara 118 perusahaan di Desa Rantau Panjang. Sedangkan dua responden lainnya memperoleh pendapatan dari hasil bertani mengurus kebun keluarga orang tua. Sedikitnya satu responden 4,55 mempunyai tingkat pendapatan diatas Rp 1.400.000,- sebelum bergabung menjadi mitra bina. Tinggi rendahnya tingkat pendapatan dipengaruhi oleh jangka waktu bergabungnya mitra bina dalam Program tanggung jawab sosial perusahaan. Jumlah pendapatan rata-rata responden tersebut diperoleh dari hasil kerja mereka yang matapencaharian utama adalah sebagai petani. Tabel 5.25 juga menunjukkan bahwa setelah bergabung menjadi mitra bina, sembilan responden 40,91 mengalami peningkatan pendapatan kurang dari Rp 700.000,- per bulannya, dan enam responden 27,27 memperoleh peningkatan pendapatan lebih dari Rp 700.000,-. Berdasarkan hasil wawancara, “Mdinah” salah satu responden yang aktif mengikuti program tanggung jawab sosial perusahaan berhasil meningkatkan pendapatannya lebih dari Rp 700.000,- perbulan. Sebelum mengikuti program tanggung jawab sosial perusahaan rata-rata penghasilan beliau adalah Rp 700.000,- perbulan, dan setelah bergabung kurang lebih sembilan tahun, secara bertahap beliau berhasil memperoleh penghasilan Rp 2.500.000,- per bulan. Sementara tujuh responden 31,82 mengaku belum merasakan adanya perubahan pada peningkatan pendapatan setelah bergabung menjadi mitra bina. Responden adalah mitra bina yang mulai bergabung pada tahun 2010-2011 dalam program tanggung jawab sosial perusahaan di Desa Rantau Panjang. Hasil analisis perubahan jumlah pendapatan responden sebelum dan setelah bergabung menjadi mitra bina, menunjukkan bahwa pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan adalah “efektif “. Hal tersebut diketahui dari hasil persentase perubahan jumlah pendapatan terhadap 15 responden yaitu 68,18. Universitas Sumatera Utara 119 Tabel 5.24 Perubahan Pola Berfikir Responden dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga No Kategori Frekuensi F Persentase 1 2 Berubah Tetap 17 5 77,27 22,73 Total 22 100,00 Sumber: Data primer 2012 Berdasarkan tabel 5.24 dapat diketahui bahwa program tanggung jawab sosial perusahaan telah banyak berkontribusi dalam merangsang pola fikir masyarakat. Terutama setelah mendapatkan pelatihan, penyuluhan dan bantuan tanggung jawab sosial perusahaan, responden semakin bersemangat dan termotivasi untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden yaitu Eriadi 33 bahwa: “...Dulunya saya tidak ada pikiran untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang kosong, tetapi setelah bergabung dengan program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper saya banyak diberikan pemahaman dan motivasi sehingga sekarang pekarangan rumah, saya manfaatkan sebagai tempat budidaya ikan kolam dan keramba. Paling tidak ini menambah pekerjaan sekaligus pendapatan keluarga kami...” Sedangkan Mdinah 51 mengaku bahwa: “...Sebelum menjadi mitra bina saya tidak begitu semangat, namun setelah ikut bergabung dan mengikuti penyuluhan serta pelatihan dari PT. Riau Andalan Pulp And Paper sekarang saya semakin bersemangat, dan karena motivasi dari orang yang sudah sukses saya semakin yakin dan giat bekerja...” Universitas Sumatera Utara 120 Perubahan pola berpikir tersebut juga dialami oleh Ibrahim K. 54 yang menyatakan bahwa: “...Kalau dulu sebelum mengikuti program, kami masyarakat Rantau Panjang istilahnya mengharap hujan turun. Menunggu kapan ada bantuan dari pihak pemerintah atau swasta, tapi kalau sekarang setelah ikut program, saya khususnya merasa lebih mandiri dan mampu berusaha sendiri. Program tanggung jawab sosial perusahaan ini memang memberikan peluang bagi kami masyarakat Desa Rantau Panjang untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik...”. Ada juga responden yang mengaku berubah pola pikirnya tetapi belum mendapatkan hasil dalam bentuk materi. Sementara lima responden mengaku belum merasakan adanya perubahan pola berpikir setelah mengikuti program tanggung jawab sosial perusahaan, tetapi untuk kedepannya responden menginginkan adanya perubahan pada pola berpikir maupun kesadaran mereka dalam berusaha meningkatkan kesejahteraan keluarga. Hasil analisis perubahan pola pikir responden, menunjukkan bahwa program tanggung jawab sosial perusahaan berjalan “efektif “. Hal tersebut diketahui dari hasil persentase perubahan pola pikir terhadap 17 responden yaitu 77,27. Menanggapi pengakuan responden mengenai pola pikir responden yang tetap, peneliti berasumsi bahwa sebenarnya responden kurang bersungguh-sungguh dalam menjalankan program. Jika responden bertanggung jawab dalam melaksanakan program pasti pola pikir mereka akan lebih berkembang kearah positif, karena pada dasarnya program tanggung jawab sosial perusahaan adalah program yang cukup menguntungkan bagi mitra bina. Universitas Sumatera Utara 121 Tabel 5.25 Perubahan Lama Jam Bekerja Responden Setelah Adanya Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan No Lama Jam Bekerja Frekuensi F Persentase 1 2 Berubah Tetap 15 7 68,18 31,82 Total 22 100,00 Sumber: Data primer 2012 Berdasarkan tabel 5.25 sebanyak 15 responden 68,18 mengaku bahwa jam bekerja anggota keluarga setelah adanya program tanggung jawab sosial perusahaan mengalami peningkatan. Hal ini tentu dipengaruhi oleh berbagai bantuan yang di terima oleh masyarakat. Bantuan di bidang sistem pertanian terpadu misalnya, menambah lama jam bekerja responden dan anggota keluarga lainnya untuk urusan ternak sapi, budidaya ikan, memupuk ladang sawit atau karet maupun membersihkan ladang dengan menyemprot racun rumput. Program tanggung jawab sosial perusahaan di bidang kesehatan seperti bantuan pengobatan massal, pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat gratis membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas bekerja sehingga mempengaruhi lama jam bekerja masyarakat desa. Semakin sehat masyarakat desa maka akan semakin meningkat pula kualitas kekuatan mereka khususnya dalam bekerja. Bantuan dalam bentuk penyuluhan, pelatihan, dan sosialisasi banyak memberikan dukungan bagi masyarakat dalam rangka menumbuhkan rasa percaya diri dan semangat bekerja. Menurut salah satu responden yakni Abd. SY. Haris 29 mengenai lama jam bekerja anggota keluarga setelah adanya program tanggung jawab sosial perusahaan adalah sebagai berikut: “...yang saya rasakan itu, lama jam bekerja saya mengalami peningkatan. Dulunya lama jam bekerja saya lima sampai Universitas Sumatera Utara 122 enam jam, sekarang menjadi delapan jam dalam sehari. Bantuan dan motivasi yang diberikan oleh pihak Community Development Department juga membuat saya lebih menghargai waktu...” Hasil penelitian diperoleh data bahwa tujuh responden 31,82 berpendapat, mereka tidak mengalami peningkatan lama jam bekerja setelah adanya program tanggung jawab sosial perusahaan. Alasan responden adalah karena mereka belum merasakan manfaat program tanggung jawab sosial perusahaan sehingga tidak berdampak pada peningkatan lama jam bekerja. Perubahan lama jam bekerja responden sebenarnya tergantung pada usaha dan pola pikir masing-masing mitra bina. Namun berdasarkan analisis data perubahan lama jam bekerja responden, dapat diketahui bahwa program tanggung jawab sosial perusahaan memberikan pengaruh positif terhadap lama jam bekerja responden sehingga disebut “efektif”, dengan jumlah presentase 68,18.

5.3 Uji validitas dan Reliabilitas

Dokumen yang terkait

Tinjauan Hukum Terhadap Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Oleh Bank Bumn(Studi Pada Pt.Bank Xxx Medan)

8 121 130

Optimalisasi Peran Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam Pelaksanaan Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Di Kabupaten Toba Samosir

3 124 142

Analisis Pelaksanaan Program Gizi dalam Upaya Perbaikan Gangguan Pertumbuhan Anak di Kabupaten Karo Tahun 2014

6 66 161

Efektivitas Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan PT. Pertamina (Persero) Unit Pemasaran I Medan Di Lingkungan XII Kelurahan Silalas Kecamatan Medan Barat

5 51 139

Analisis Hukum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Terhadap Masyarakat Di Lingkungan Perusahaan (Studi Pada PT. Inalum Asahan)

20 335 133

Analisis Yuridis Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perusahaan (Corporate Social Responsibility – CSR) Berdasarkan Pasal 74 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (Studi Terhadap Putusan MK RI NO. 53/PUU-VI/2008)

0 54 155

Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Oleh PT. Lafarge Cement Indonesia Terhadap Masyarakat Lhoknga Provinsi Aceh

10 126 163

Analisis Pelaksanaan Program Tanggung - Jawab Sosial PT. Toba Pulp Lestari, Tbk

18 131 84

Analisis Yuridis Mengenai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Masyarakat Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal (Studi Penelitian di PT INALUM di Kabupaten Batu Bara)

0 36 134

Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial pada Perusahaan Perbankan dan Lembaga Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 72 97