didik dapat mewujudkan diri sebagai pribadi yang mandiri, bertanggung jawab,
pelajar kreatif, dan pekerja produktif Furqon, 2005: 2.
Undang-undang No. 202003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 merumuskan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Hal ini didukung pula oleh Permendiknas No. 22 Tahun 2006 Barus, 2011: 1 yang merumuskan bahwa pelayanan bimbingan sebagai bagian dalam
sistem pendidikan di sekolah perlu orientasi diri ke arah pelayanan yang
profesional yang nyata, konkret, terstruktur dan lebih profesional.
Berdasarkan landasan di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan sangatlah penting dalam pendidikan. Bimbingan dapat membantu peserta didik
mengembangkan aspek pribadi, sosial, belajar dan karier.
2.1.2.4. Ragam Bimbingan
1. Macam Ragam Bimbingan
Bimbingan pada peserta didik dilakukan untuk suatu tujuan tertentu yang ingin dicapai. Sesuai dengan masalah yang akan dihadapi oleh seorang peserta
didik, maka ragam bimbingan dapat dibagi dalam :
a.
Bimbingan Pribadi
Bimbingan pribadi bertujuan untuk membantu peserta didik mengatasi masalah pribadi, sebagai akibat kurangnya kemampuan peserta
didik untuk menyesuaikan diri dengan aspek-aspek perkembangan, keluarga, persahabatan, belajar, cita-cita, dan lain-lain. Pemberian bantuan dalam belajar
ini berupa penyadaran kepada peserta didik bahwa belajar sangat penting untuk kehidupan selanjutnya. Terkadang anak sering tidak teliti, malas belajar,
kurang konsentrasi, tidak tepat waktu dan lain-lain. Jika peserta didik mengalami hal tersebut maka guru hendaknya memberikan bantuan. Dalam
proses pemberi bantuan ini biasanya sering dipakai pendekatan individual Furqon, 2005.
Permasalahan pribadi peserta didik usia sekolah dasar terutama berkenaan dengan kemampuan intelektual, kondisi fisik, kesehatan dan
kebiasaan-kebiasaannya. Terkadang orang tua atau guru terlambat dalam mengidentifikasi kemampuan mereka sejak dini. Peserta didik yang tergolong
memiliki kelemahan intelektual ringan, baru diketahui setelah mereka memasuki kelas-kelas yang lebih tinggi. Muncul perilaku gejala malas belajar,
malas ke sekolah dan lain sebagainya Furqon, 2005. b.
Bimbingan Belajar Masalah belajar dapat ditemui oleh hampir setiap peserta didik
dalam setiap kelas dan dalam setiap mata pelajaran. Permasalahan belajar dapat berupa tidak dikuasainya kemampuan atau materi yang ditargetkan
sbagai tujuan pembelajaran. Ketidak berhasilan mereka dalam mencapai prestasi belajar yang tinggi bukan hanya disebabkan oleh kecerdasan saja,
tetapi juga akibat kesalahan dalam cara belajar, kurang motivasi belajar dan lain sebagainya. Maka dari itu, hendaknya guru ataupun orang tua mulai
memperhatikan cara belajar mereka, memberikan motivasi juga memberikan dukungan sehingga peserta didik dapat mencapai prestasi belajar dengan baik.
Bimbingan belajar memiliki tujuan memecahkan persoalan yang berhubungan dengan masalah belajar peserta didik baik di dalam sekolah
maupun di luar sekolah dalam hal: 1 Mencari cara belajar yang efisien. 2 Menunjukkan cara-cara mempelajari sesuatu dan cara menggunakan buku
pelajaran. 3 Memberi saran dan petunjuk menggunakan perpustakaan. 4 Membuat tugas rumah dan mempersiapkan berbagai jenis ulangan. 5
Memilih suatu pelajaran yang sesuai minat dan karakteristik peserta didik. 6 menentukan jadwal belajar. 7 Memilih pelajaran tambahan yang meliputi
kegiatan akademik maupun non akademik. 8 Menunjukkan cara-cara menghadapi kesulitan pada mata pelajaran tertantu. Dengan bimbingan belajar
diharapkan peserta didik dapat menyesuaikan diri dalam situasi belajar secara optimal sesuai dengan kemampuannya Gunarsa, 1981: 48-49.
c. Bimbingan Sosial
Bimbingan sosial Tohirin, 2007: 127 merupakan suatu bimbingan atau bantuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah sosial
seperti pergaulan, penyelesaian masalah konflik, penyesuaian diri dan sebagainya. Bimbingan sosial merupakan bimbingan yang bertujuan untuk
membantu individu dalam memecahkan dan mengatasi kesulitan dalam masalah sosial, sehingga individu mampu menyesuaikan diri secara baik dan
wajar dalam lingkungan sosialnya.
d. Bimbingan Karier
Bimbingan karier adalah bantuan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, pemilihan lapangan pekerjaan atau jabatan
tertentu serta membekali diri agar siap memangku jabatn dan dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan dari lapangan pekerjaan Tohirin, 2007:
133.
2. Layanan Bimbingan Klasikal