2008: 156 berisi tentang: 1 tujuan yang harus dicapai. Biasanya dirumuskan dalam bentuk perilaku spesifik sehingga keberhasilannya dapat diukur, 2 materi
ajar harus memuat fakta, konsep, dan prosedur, 3 kegiatan belajar, berisi tentang materi yang harus dipelajari oleh peserta didik, 4 rangkuman materi yakni garis-
garis besar materi pelajaran secara urut, 5 tugas dan latihan harus meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan materi ajar adalah petunjuk yang diberikan kepada peserta didik berupa materi yang harus diketahui sesuai
dengan kurikulum.
2.1.2. Bimbingan dalam Konteks Pendidikan
2.1.2.1. Pengertian Bimbingan
Menurut Jones Gunarsa, 1981: 26 bimbingan adalah pemberian bantuan oleh seseorang oleh seseorang kepada seorang lain dalam menentukan pilihan,
penyesuaian dan pemecahan masalah. Menurut Prayitno, bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada seseorang individu atau sekelompok orang agar
mereka dapat berkembang menjadi pribadi –pribadi yang mandiri. Bimbingan juga
dapat diartikan bantuan yang diberikan kepada individu dalam menentukan
pilihan dan mengadakan penyesuaian secara logis dan nalar Sukardi. 1988: 1.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada seseorang atau kelompok
agar mereka dapat berkembang menjadi pribadi yang mandiri sehingga dapat menentukan pilihan, penyesuaian dan memecahkan masalahnya. Membantu
berarti dalam bimbingan tidak ada paksaan, tetapi lebih menekankan pada pemberian peranan individu kearah tujuan yang sesuai dengan potensinya. Jadi
dalam hal ini, pembimbing sama sekali tidak ikut menentukan pilihan atau keputusan dari orang yang dibimbingnya, yang menentukan pilihan atau
keputusan adalah individu itu sendiri. Bimbingan atau bantuan diberikan agar individu dapat mengembangkan dirinya seamaksimal mungkin. Bimbingan
diberikan agar individu dapat lebih mengenal dirinya sendiri kekuatan dan kelemahannya, menerima keadaan dirinya dan dapat mengarahkan dirinya sesuai
dengan kemampuannya.
2.1.2.2. Tujuan Bimbingan
Bimbingan memiliki dua tujuan Mappiare, 1984: 135, yaitu tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Tujuan jangka pendek merupakan seperangkat
kemampuan yang diharapkan dicapai oleh peserta didik selama dan setelah proses bimbingan. Tujuan ini meliputi: kemampuan lebih memahami diri, menerima diri
dan mengarahkan diri, kecakapan memecahkan persoalan-persoalan, membuat pilihan-pilihan dan mengadakan penyesuaian terhadap diri dan lingkungannya
sesuai dengan tingkat perkembangan yang akan dicapainya. Tujuan jangka
panjang dari bimbingan adalah suatu patokan ideal yang diharapkan dicapai individu yang telah memperoleh layanan bimbingan. Tujuan ini meliputi
pencapaian kesejahteraan mental yang optimal bagi individu dan pencapaian kebahagiaan pribadi yang bermanfaat bagi diri dan lingkungannya, terutama
lingkungan masyarakat sekitar.
Depdikbud dalam Furqon, 2005: 20 menyatakan tujuan layanan bimbingan di sekolah dasar adalah untuk membantu peserta didik agar dapat
memenuhi tugas-tugas perkembangan yang meliputi aspek pribadi sosial, pendidikan, dan karier sesuai dengan tuntutan lingkungan. Sedangkan Barus
2011: 9 menerangkan tujuan layanan bimbingan di SD untuk membantu seluruh peserta didik dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan intelektual, emosional,
sosial-personal agar dapat mengaktualisasikan tugas-tugas perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial, akademik pendidikan, dan karier sesuai
dengan tuntutan lingkungan.
Berdasarkan dari penjabaran di atas dapat disimpulkan tujuan bimbingan adalah mengarahkan dan membantu peserta didik untuk mencapai tugas-tugas
perkembangannya yang disesuaikan dengan tuntutan lingkungan sekitarnya. Bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik agar memiliki
kompetensi mengembangkan potensi dirinya seoptimal mungkin atau mewujudkan nilai-nilai yang terkandung dalam tugas-tugas perkembangan yang
harus dikuasainya sebaik mungkin. Pengembangan potensi meliputi tiga tahapan, yaitu: pemahaman dan kesadaran awareness, sikap dan penerimaan
accommodation, dan keterampilan atau tindakan action melaksanakan tugas- tugas perkembangan.
2.1.2.3. Landasan Bimbingan di Tingkat Sekolah Dasar