mengerjakan tugas sedangkan ragam bimbingan belajar digunakan untuk mengatasi peserta didik yang tidak tekun dalam belajar.
2.2. PERAN GURU SEKOLAH DASAR
2.2.1. Peran Guru SD sebagai Pengampu Mata Pelajaran
Menurut Furqon 2005 peran guru SD sebagai pengajar adalah guru SD dituntut untuk menampilkan peranan dalam proses belajar mengajar dengan
kompetensi yang dituntutnya. Peran guru tersebut sesuai dengan sepuluh kompetensi guru SD yang dikemukakan oleh Darmodiharjo Furqon, 2005: 62
yaitu: 1 menguasai landasan-landasan pendidikan; 2 menguasai bahan pelajaran; 3 mampu mengelola program belajar mengajar di kelas; 4 mampu
mengelola kelas; 5 mampu mengelola interaksi belajar mengajar; 6 mampu menggunakan media dan sumber belajar; 7 menilai hasil belajar peserta didik;
8 mengenal fungsi dan program bimbingan dan konseling; 9 memahami prinsip-prinsip dan hasil-hasil penelitian keperluan pengajaran dan 10
mengenal dan menyelenggarakan administrasi pendidikan.
2.2.2. Peran Guru SD sebagai Pembimbing
Guru merupakan profesijabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang
orang di luar bidang kependidikan walaupun kenyataannya masih dilakukan orang di luar kependidikan. Tugas guru sebagai profesi meliputi Usman, 1995:
7 :
1. Mendidik
Meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. 2.
Mengajar Meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Melatih
Mengembangkan keterampilan-keterampilan pada peserta didik. Menurut Furqon 2005: 23 sebagai seorang guru kelas yang mengajarkan
mata pelajaran, guru SD mempunyai peran sebagai pembimbing. Hal ini diperkuat dalam SK Menpan No. 831993 bahwa selain tugas utama mengajar
guru SD ditambah dengan melaksanakan bimbingan di kelas. Bimbingan yang dilakukan guru SD meliputi 1 menyelenggarakan proses
belajar; 2 menciptakan situasi dan kondisi kelas yang menyenangkan bagi peserta didik; 3 menilai keberhasilan belajar; 4 memahami serta
melaksanakan kebijaksanaan serta mekanisme kerja bimbingan; 5 membantu peserta didik untuk menemukan kekuatan dan kelemahan; 6 memperlakukan
peserta didik di sekolah sebagai pribadi yang memiliki harga diri; 7 memberikan layanan konsultasi; 8 memberikan layanan referral bagi individu
yang memiliki masalah atau kesulitan yang tidak dapat dipecahkan; 9 memberikan dorongan untuk meningkatkan dan mengembangkan intelektual,
personal dan sosial peserta didik.
2.3. Mata Pelajaran Matematika