Pengaruh Kepiawaian Menggunakan Posisi terhadap Kinerja Perawat Pengaruh Kemampuan Memecahkan Masalah secara Efektif terhadap Pengaruh Ketegasan Sikap dan Komitmen dalam Pengambilan Keputusan Pengaruh Kemampuan Menjadi Media dalam Menyelesaikan Konflik Pe

4.6 Analisis Multivariat

Untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Sibuhuan menggunakan uji regresi linier berganda. Hasil uji hipotesis disajikan pada tabel berikut : Tabel. 4.17. Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kinerja Perawat di Rumah Sakit Sibuhuan Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 13,185 5.345 2,467 0,016 Piawai diposisi 4,429 0,835 0,562 5,306 0,000 Efektik probelm solving 4,588 0,957 0,546 4,793 0,000 Keputusan tegas -1,114 0,546 -0,148 -2,041 0,045 Media dalam konflik -1,844 0,777 -0,240 -2,372 0,020 Keterampilan komunikasi -0,118 0,686 -0,014 -0,172 0,864 a. Dependent Variable: Kinerja Perawat Berdasarkan Tabel 4.17 hasil uji statistik dengan uji regresi linier berganda diperoleh persamaan Y= 13,185 a + 4,429 x1 + 4,588 X2 – 1,114 X3 – 1,844 X4 – 0,118. Interpretasi hasil persamaan regresi linier berganda memberikan makna jika variabel kepemimpinan ditingkatkan akan berkontribusi memberi peningkatan dalam pelaksanakan kinerja keperawatan di Rumah Sakit Sibuhuan.

4.6.1. Pengujian Secara Parsial

Pengujian secara parsial ini dimaksudkan untuk menguji pengaruh dari masing-masing subvariabel bebas, yaitu

a. Pengaruh Kepiawaian Menggunakan Posisi terhadap Kinerja Perawat

Berdasarkan hasil perhitungan yang terangkum pada table 4.17 di atas diperoleh nilai signifikan p=0,000 dimana p0,05. Hasil uji berarti variabel Universitas Sumatera Utara kepiawaian menggunakan posisi X1 berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat Y.

b. Pengaruh Kemampuan Memecahkan Masalah secara Efektif terhadap

Kinerja Perawat Berdasarkan hasil perhitungan yang terangkum pada tabel. 4.17 di atas diperoleh nilai signifikan p=0,000 dimana p0,05. Hasil uji berarti variabel kemampuan memecahkan masalah secara efektif X2 berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat Y.

c. Pengaruh Ketegasan Sikap dan Komitmen dalam Pengambilan Keputusan

terhadap Kinerja Perawat Berdasarkan hasil perhitungan yang terangkum pada tabel. 4.17 di atas diperoleh nilai signifikan p=0,045 dimana p0,05. Hasil uji berarti variabel ketegasan sikap dan komitmen dalam pengambilan keputusan X3 berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat Y.

d. Pengaruh Kemampuan Menjadi Media dalam Menyelesaikan Konflik

terhadap Kinerja Perawat Berdasarkan hasil perhitungan yang terangkum pada tabel. 4.17 di atas diperoleh nilai signifikan p=0,020 dimana p0,05. Hasil uji berarti variabel kemampuan menjadi media dalam menyelesaikan konflik X4 berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat Y.

e. Pengaruh Keterampilan dalam Komunikasi dan Advokasi terhadap Kinerja

Perawat Berdasarkan hasil perhitungan yang terangkum pada tabel. 4.17 di atas diperoleh nilai signifikan p=0,864 dimana p0,05. Hasil uji berarti variabel Universitas Sumatera Utara keterampilan komunikasi dan advokasi X5 tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat Y. Secara keseluruhan variabel yang paling besar dominan pengaruhnya terhadap pelaksanaan asuhan keperwatan adalah variabel kepiawaian, kemampuan, ketegasan sikap dan media dalam menyelesaikan konflik.

4.6.2. Uji F Uji Serempak Tabel 4.18 Gaya Kepemimpinan-Kinerja Perawat

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 9468.737 5 1893.747 34.018 .000 a Residual 4286.781 77 55.672 Total 13755.518 82 a . Predictors: Constant, keterampilan komunikasi, efektik probelm solving, piawai diposisi, media dalam konflik, keputusan tegas b. Dependent Variable: kinerja perawat Analisis F-hitung dengan nilai signifikansi p=0,0000,05, maka hipotesa penelitian diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan pada variabel kepemimpinan X1 terhadap variabel kinerja perawat Y. Universitas Sumatera Utara BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Perawat di Rumah Sakit Sibuhuan

Hasil uji multivariat dan uji statistik regresi berganda menunjukkan variabel kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja perawat p0,0000,05. Mengacu kepada hasil uji tersebut dapat dijelaskan bahwa pada aspek kepemimpinan kepala ruangan akan berkontribusi terhadap peningkatan kinerja perawat yaitu melalui peningkatan pelaksanaan asuhan keperawatan. Apabila dilihat dari perolehan hasil kinerja perawat dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pelaksanaan belum berjalan dengan baik hal ini terlihat dari jarangnya perawat melakukan asuhan keperawatan sesuai dengan standar pelayanan keperawatan yang telah ditetapkan. Kepala keperawatan dianggap masih kurang mampu dalam mengawasi asuhan keperawatan, tidak konsisten dalam membuat peraturan dan kurangnya memberikan arahan bagi perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. Hal ini disebabkan karena kepala keperawatan belum mampu menguasi dan kurang terampil dalam menghadapi pekerjaan. Hal ini sejalan dengan pendapat Gillis 2004 bahwa kepemimpinan dalam keperawatan dapat ditumbuhkan lebih optimal, selain dengan menguasai keterampilan diatas seorang manajer keperawatan mampu memperlihatkan keterampilan keperawatan dalam menghadapi orang lain dengan efektif. Keterampilan tersebut meliputi: 1 kepiawaian dalam menggunakan posisi, 2 Universitas Sumatera Utara kemampuan dalam memecahkan masalah secara efektif, 3 ketegasan sikap dan komitmen dalam pengambilan keputusan, 4 mampu menjadi media dalam penyelesaian konflik kinerja, dan 5 mempunyai keterampilan dalam komunikasi dan advokasi Gillis, 2004.

a. Kepiawaian Menggunakan Posisi