pendidikan tenaga keperawatan terdiri dari 7 orang lulusan S1 keperawatan, 68 orang lulusan DIII keperawatan, 13 orang lulusan Sekolah Perawat Kesehatan SPK.
4.2. Visi, Misi dan Nilai
1. Visi
Rumah sakit dengan pelayanan prima dan komprehensif. Hakekat yang terkandung dalam visi tersebut adalah suatu tekad untuk memberikan pelayanan
medis yang terbaik kepada masyarakat yang dituangkan dalam pengertian Pelayanan Prima, sedangkan pengertian Komprehensif adalah Rumah Sakit Umum Daerah
RSUD Sibuhuan mampu memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Padang Lawas dan sekitarnya secara menyeluruh.
2. Misi
1. Melaksanakan pelayanan medis secara professional, terjangkau, etis kepada masyarakat tanpa membedakan bangsa, suku, status sosial ekonomi dan
kepercayaan. 2. Menjadikan rumah sakit sebagai tempat berlindung, upaya kesehatan yang aman
dan nyaman dimana penderita menerima kepuasan pelayanan. Penjabaran dari pengertian Misi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit merupakan pelayanan yang mempunyai ruang lingkup yang luas, yaitu sebagai pelayanan jasa yang padat karya, padat
modal serta padat teknologi. Pelayanan Kesehatan yang diberikan bersifat paripurna, yaitu pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif secara serasi dan terpadu, yang diberikan kepada seluruh lapisan
Universitas Sumatera Utara
masyarakat tanpa memandang suku, status sosial ekonomi maupun golongan serta agamakepercayaan yang dianut.
b. Kemajuan teknologi di bidang kedokteran sulit dibendung, disamping adanya perubahan pola penularan dan penyebaran penyakit transisi Epidemiologi,
tuntutan kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat serta berbagai perubahan yang terjadi sebagai dampak pembangunan di kabupaten Padang
Lawas. Pencapaian mutu pelayanan sesuai etika dan standar profesi didukung pengembangan sarana dan prasarana serta peningkatan kualitas sumber daya
manusia yang menghasilkan personil yang bersih, berwibawa, bermoral dan profesional di bidangnya bermuara pada peningkatan mutu pelayanan kesehatan
dalam rangka mewujudkan rumah sakit sebagai tempat berlindung yang memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat, sehingga masyarakat
mendapatkan kepuasan terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan.
4.3. Karakteristik Responden
Tabel 4.1. Distribusi Karakteristik Responden di Rumah Sakit Sibuhuan No
Karakteristik n
1
Umur
21-30 Tahun 17
20.5 31-40 Tahun
49 59.0
41-56 Tahun 17
20.5
Jumlah 83
100.0
2
Jenis Kelamin
Laki-laki 14
16.9 Perempuan
69 83.1
Jumlah 83
100.0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Lanjutan No
Karakteristik n
3
Pendidikan
S1. KeperawatanNers 7
8.4 DIII Keperawatan
63 75.9
SPK 13
15.7
Jumlah 83
100.0
4 Masa Kerja
1-5 Tahun 14
16.9 6-10 Tahun
51 61.4
10 Tahun 18
21.7
Jumlah 83
100.0
Berdasarkan tabel 4.1. diketahui bahwa responden dalam penelitian ini berjumlah 83 orang. Karakteristik responden ini meliputi: umur, jenis kelamin,
pendidikan dan lama kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia antara 31-40 tahun sebanyak 49 orang 59, jenis kelamin
didominasi oleh perempuan yaitu sebanyak 69 orang 83,1, mayoritas tingkat pendidikan adalah akademi keperawatan D.III sebanyak 63 orang 75,9,0, dan
lama kerja responden paling banyak berkisar antara 6-10 tahun yaitu 51 orang 61,4
4.4. Analisa Univariat
4.4.1. Gaya Kepemimpinan
Gaya Kepemimpinan kepala ruangan dalam penelitian ini terdiri dari 5 indikator, yaitu: kepiawaian menggunakan posisi, kemampuan memecahkan masalah
secara efektif, ketegasan sikap dan komitmen dalam pengambilan keputusan,
Universitas Sumatera Utara
kemampuan menjadi media penyelesaian konflik dan keterampilan dalam komunikasi dan advokasi.
A. Kepiawaian Menggunakan Posisi
Data tentang indikator kepiawaian dalam menggunakan posisi diketahui bahwa sebanyak 47 orang 56,6 responden menyatakan bahwa Kepala ruangan
kadang-kadang mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di ruang rawat yang berada di wilayah tanggung jawabnya, sebanyak 60 orang 72,3
responden menyatakan kepala ruangan kadang-kadang menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan sesuai kebutuhan dan ketentuan peraturan yang
berlaku, sebanyak 47 orang 56,6 responden menyatakan bahwa kepala ruangan kadang-kadang melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawatan baru yang
akan bekerja di ruang rawat dan sebanyak 34 orang 41,1 responden menyatakan bahwa kepala ruangan kadang-kadang memberi pengarahan dan motivasi kepada
tenaga perawatan untuk melaksanakan asuhan keperawatan sesuai ketentuan standar. Distribusi berdasarkan indikator kepiawaian menggunakan posisi disajikan
pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kepiawaian Menggunakan Posisi
No Pernyataan
Sering Kadang-
kadang Tidak
Pernah Total
n n
n n
1 Kepala ruangan mengawasi dan
mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di ruang
rawat yang berada di wilayah tanggung jawabnya
14 16,9
47 56,6
22 26,5
83 100
2 Kepala ruangan menyusun dan
mengatur daftar dinas tenaga perawatan sesuai kebutuhan dan
ketentuan peraturan yang berlaku 11
13,2 60
72,3 12
14,5 83
100
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Lanjutan
No Pernyataan
Sering Kadang-
kadang Tidak
Pernah Total
n n
n n
3 Kepala ruangan melaksanakan
program orientasi kepada tenaga perawatan baru yang akan bekerja
diruang rawat. 27
32,5 47
56,6 9
10,9 83
100
4 Kepala ruangan
member pengarahan dan motivasi kepada
tenaga perawatan untuk melaksanakan asuhan
keperawatan sesuai ketentuan standar
16 19,2
33 39,8
34 41,0
83 100
B. Kemampuan Memecahkan Masalah secara Efektif
Data tentang indikator kemampuan memecahkan masalah secara efektif diketahui bahwa sebanyak 39 orang 47,0 responden menyatakan bahwa kepala
ruang kadang-kadang mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan di ruang rawat,
sebanyak 62 orang 74,7 responden menyatakan bahwa kadang-kadang Kepala ruangan mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawatan yang berada
diwilayah tanggung jawabnya, sebanyak 58 orang 69,9 responden menyatakan kepala ruangan kadang-kadang mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang
dirawat, untuk mengetahui keadaannya dan menampung keluhan serta membantu memecahkan masalah yang dihadapinya, dan sebanyak 50 orang 60,2 responden
menyatakan bahwa kepala ruangan kadang-kadang menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara petugas, pasien dan keluarganya, sehingga memberi
ketenangan.
Universitas Sumatera Utara
Distribusi berdasarkan indikator kemampuan memecahkan masalah secara efektif disajikan pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Kemampuan Memecahkan Masalah Secara Efektif
No Pernyataan
Sering Kadang-
kadang Tidak
Pernah Total
n n
n n
1 Kepala ruangan
mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara
bekerja sama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam
pelayanan di ruang rawat 6
7,2 39
47,0 38
45,8 83
100
2 Kepala ruangan mengadakan
pertemuan berkala dengan pelaksana perawatan yang berada
diwilayah tanggung jawabnya 6
7,2 39
47,0 38
45,8 83
100
3 Kepala ruangan
mengadakan pendekatan kepada setiap pasien
yang dirawat, untuk mengetahui keadaannya
dan menampung keluhan serta membantu
memecahkan masalah yang dihadapinya
9 10,8
58 69,9
16 19,3
83 100
4 Kepala ruangan menciptakan dan
memelihara suasana kerja yang baik antara petugas, pasien dan
keluarganya, sehingga memberi ketenangan
11 13,3
50 60,2
22 26,5
83 100
C. Ketegasan Sikap dan Komitmen dalam Pengambilan Keputusan
Data tentang indikator ketegasan sikap dan komitmen dalam pengambilan keputusan diketahui bahwa sebanyak 33 orang 39,8 responden menyatakan bahwa
kepala ruangan kadang-kadang melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya meliputi penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruangan,
fasilitas yang ada dan cara penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari di ruangan, sebanyak 43 orang 51,8 responden menyatakan bahwa kepala ruangan kadang-
Universitas Sumatera Utara
kadang bersikap tegas dalam memprioritaskan hasil kerja dibandingkan kesesuaian dengan prosedur kerja, sebanyak 42 orang 50,6 responden menyatakan bahwa
kepala ruangan kadang-kadang mengelompokkan pasien dan mengatur
penempatannya di ruang rawat menurut tingkat kegawatannya, infeksi dan non infeksi, untuk memudahkan pemberian asuhan keperawatan dan sebanyak 41 orang
49,4 responden menyatakan bahwa kepala ruangan kadang-kadang membei hukuman bagi tenaga perawat yang sering datang terlambat.
Distribusi berdasarkan indikator ketegasan sikap dan komitmen dalam pengambilan keputusan disajikan pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Ketegasan Sikap dan Komitmen dalam Pengambilan Keputusan
No Pernyataan
Sering Kadang-
kadang Tidak
Pernah Total
n n
n n
1 Kepala ruangan melaksanakan
program orientasi kepada pasien dan keluarganya meliputi
penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruangan,
fasilitas yang ada dan cara penggunaannya serta kegiatan
rutin sehari-hari di ruangan 18
21,7 33
39,8 32
38,5 83
100
2 Kepala ruangan bersikap tegas
dalam memprioritaskan hasil kerja dibandingkan kesesuaian dengan
prosedur kerja 11
13,3 43
51,8 29
34,9 83
100
3 Kepala ruangan mengelompokkan
pasien dan mengatur penempatannya di ruang rawat
menurut tingkat kegawatannya, infeksi dan non infeksi, untuk
memudahkan pemberian asuhan keperawatan
3 3,6
42 50,6
38 45,8
83 100
4 Kepala ruangan membei hukuman
bagi tenaga perawat yang sering datang terlambat
10 12,0
41 49,4
32 38,6
83 100
Universitas Sumatera Utara
D. Kemampuan Menjadi Media dalam Penyelesaian Konflik Kinerja
Data tentang indikator kemampuan menjadi media dalam penyelesaian konflik kinerja diketahui bahwa sebanyak 51 orang 61,4 responden menyatakan kepala
ruangan kadang-kadang membantu penanggung jawab perawatan di ruang rawat dalam memecahkan masalah yang timbul, sehubungan dengan kegiatan asuhan
keperawatan, sebanyak 55 orang 66,3 responden menyatakan bahwa kepala ruangan kadang-kadang berperan serta membahas kasus dalam upaya meningkatkan
mutu asuhan keperawatan, sebanyak 45 orang 54,2 responden menyatakan bahwa kepala ruangan kadang-kadang membantu memecahkan masalah yang timbul di unit-
unit perawatan yang berada di wilayah tanggung jawabnya dan sebanyak 40 orang 48,2 responden menyatakan bahwa kepala ruangan kadang-kadang
mengupayakan dan memelihara suasana kerja yang harmonis di tiap unit perawatan yang berada di wilayah tanggung jawabnya..
Distribusi berdasarkan indikator kemampuan menjadi media dalam penyelesaian konflik kinerja disajikan pada Tabel 4.5.
Tabel. 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Kemampuan Menjadi Media
dalam Penyelesaian Konflik Kinerja
No Pernyataan
Sering Kadang-
kadang Tidak
Pernah Total
n n
n n
1 Kepala ruangan
membantu penanggung jawab perawatan di
ruang rawat dalam memecahkan masalah yang timbul,
sehubungan dengan kegiatan asuhan keperawatan
17 20,5
51 61,4
15 18,1
83 100
2 Kepala ruangan berperan serta
membahas kasus dalam upaya meningkatkan mutu asuhan
keperawatan 17
20,5 55
66,3 11
13,2 83
100
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Lanjutan
No Pernyataan
Sering Kadang-
kadang Tidak
Pernah Total
n n
n n
3 Kepala ruangan
membantu memecahkan masalah yang
timbul di unit-unit perawatan yang berada di wilayah
tanggung jawabnya 9
10,8 45
54,2 29
35,0 83
100
4 Kepala ruangan mengupayakan
dan memelihara suasana kerja yang harmonis di tiap unit
perawatan yang berada di wilayah tanggung jawabnya.
12 14,5
40 48,2
31 37,3
83 100
E. Keterampilan dalam Komunikasi dan Advokasi
Data tentang indikator keterampilan dalam komunikasi dan advokasi diketahui bahwa sebanyak 51 orang 61,4 responden menyatakan bahwa kepala
ruangan kadang-kadang mampu menjelaskan kepada perawat tentang tata cara pelaksanaan asuhan keperawatan, sebanyak 56 orang 67,5 responden menyatakan
bahwa kepala ruangan kadang-kadang bekerja sama dengan perawat tentang hambatan yang dihadapi perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, sebanyak
49 orang 59,0 responden menyatakan bahwa kepala ruangan kadang-kadang mampu menjelaskan kepada perawat tentang cara menghadapi pasien, dan sebanyak
36 orang 43,4 responden menyatakan bahwa kepala ruangan kadang-kadang mampu menjelaskan kepada perawat tentang cara menghadapi keluarga pasien.
Distribusi berdasarkan indikator keterampilan dalam komunikasi dan advokasi disajikan pada Tabel 4.6.
Universitas Sumatera Utara
Tabel. 4.6. Distribusi Responden Berdasarkan Keterampilan dalam Komunikasi dan Advokasi
No Pernyataan
Sering Kadang-
kadang Tidak
Pernah Total
n n
n n
1 Kepala ruangan mampu
menjelaskan kepada perawat tentang tata cara pelaksanaan
asuhan keperawatan 18
21,7 51
61,4 14
16,9 83
100
2 Kepala ruangan bekerjasama
dengan perawat tentang hambatan yang dihadapi perawat dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan 21
25,3 56
67,5 6
7,2 83
100
3 Kepala ruangan mampu
menjelaskan kepada perawat tentang cara menghadapi pasien
33 39,8
49 59,0
1 1,2
83 100
4 Kepala ruangan mampu
menjelaskan kepada perawat tentang cara menghadapi keluarga
pasien 30
36,1 36
43,4 17
20,5 83
100
4.4.2. Kinerja Perawat
Kinerja perawat dalam pelayanan pasien rawat inap pada penelitian ini diukur dengan indikator pengkajian keperawatan, diagnosis keperawatan, perencanaan
keperawatan, tindakanpelaksanaan keperawatan dan evaluasi keperawatan. Uraian masing-masing indikator kinerja adalah sebagai berikut :
1. Pengkajian
Data tentang indikator pengkajian diketahui bahwa sebanyak 55 orang 66,3 responden menyatakan sangat sering Mengamati keadaan pasien, meliputi tanda vital,
kesadaran, dan keluhan utama pasien, sebanyak 32 orang 38,6 responden sangat sering Melaksanakan anamnesa tentang tujuan datang ke Rumah Sakit, sejak kapan
keluhan dirasakan, bagaimana riwayat keluhan, sebanyak 33 orang 39,7 responden sangat sering melakukan inspeksi keadaan : mata, telinga, hidung dan
Universitas Sumatera Utara
mulut., sebanyak 39 orang 47,0 responden sering Melakukan palpasi keadaan : oedem, radang, benjolan, hamil dan nifas, sebanyak 55 orang 66,3 responden
sangat sering Menyiapkan bahan pemeriksaan laboratorium sesuai kebutuhan. Distribusi berdasarkan indikator pengkajian keperawatan disajikan pada Tabel 4.7.
Tabel. 4.7. Distribusi Responden Berdasarkan Pengkajian Keperawatan
No Pernyataan
Sangat Sering
Dilakukan Sering
Dilakukan Kadang-
kadang Dilakukan
Tidak Pernah Dilakukan
Total n
n n
n n
1 Mengamati keadaan
pasien, meliputi tanda vital, kesadaran, dan
keluhan utama pasien 55
66,3 27
32,5 1
1,2 83
100
2. Melaksanakan
anamnesa tentang tujuan datang ke
Rumah Sakit, sejak kapan keluhan
dirasakan, bagaimana riwayat keluhan
32 38,6
22 26,5
20 24,1
9 10,8
83 100
3. melakukan
inspeksi keadaan : mata,
telinga, hidung dan mulut.
. 33
39,7 21
25,3 15
18,1 14
16,9 83
100
4. Melakukan palpasi
keadaan : oedem, radang, benjolan,
hamil dan nifas. 39
47,0 28
33,7 15
18,1 1
1,2 83
100
5. Menyiapkan bahan
pemeriksaan laboratorium
sesuai kebutuhan
55 66,3
17 20,5
9 10,8
2 2,4
83 100
2. Diagnosis Keperawatan
Data tentang indikator diagnosis keperawatan diketahui bahwa 55 orang 66,3 responden sangat sering menggambarkan tanggapan respon pasien terhadap
Universitas Sumatera Utara
masalah, penyebab dan gejala tanda pebyakit, sebanyak 31 orang 37,4 responden kadang-kadang bekerjasama dengan pasien dan petugas kesehatan lain untuk
memvalidasi mengabsahkanmembenarkan diagnosis keperawatan tersebut, dan sebanyak 28 orang 33,7 responden sangat sering melakukan pengkajian ulang dan
merevisi diagnosis berdasarkan data terbaru. Distribusi berdasarkan indikator diagnosis keperawatan disajikan pada Tabel
4.8.
Tabel. 4.8. Distribusi Responden Berdasarkan Diagnosis Keperawatan
No Pernyataan
Sangat Sering
Dilakukan Sering
Dilakukan Kadang-
kadang Dilakukan
Tidak Pernah
Dilakukan Total
n n
n n
n
1 Menggambarkan
tanggapan atau respon pasien
terhadap masalah, penyebab dan
gejalatanda penyakit
55 66,3
17 20,5
9 10,8
2 2,4
83 100
2. Bekerjasama dengan
pasien dan petugas kesehatan lain untuk
memvalidasi mengabsahkanme
mbenarkan diagnosis
keperawatan tersebut
30 36,1
20 24,1
31 37,4
2 2,4
83 100
3. Melakukan
pengkajian ulang dan merevisi
diagnosis berdasarkan data
terbaru 28
33,7 19
22,9 19
22,9 17
20,5 83 100
Universitas Sumatera Utara
3. Perencanaan Keperawatan