sikap dan komitmen dalam pengambilan keputusan, 4 mampu menjadi media dalam penyelesaian konflik kinerja, dan 5 mempunyai keterampilan dalam komunikasi dan
advokasi Thoha, 2006. Kinerja keperawatan secara teoritis dalam penelitian ini mengacu kepada teori
Nanda 2009, yaitu pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Penelitian ini meneliti kepemimpinan yang berlangsung di bagian keperawatan pada umumnya. Pemimpin yang dimaksud relatif terkait dengan setiap
responden yang memberi tanggapan penilaian gaya kepemimpinan langsung di kelompok pelayanan masing-masing. Jadi yang dinilai bukan seorang pemimpin
puncak, misalnya direktur, dan kepala bidang keperawatan, tetapi seluruh kepala ruangan yang ada di ruang rawat inap RSUD Sibuhuan.
2.5 Kerangka Konsep
Variabel Bebas X Variabel Terikat Y
Gambar 2.2. Kerangka Konsep Penelitian
Kinerja Perawat Gaya Kepemimpinan :
• Kepiawaian menggunakan posisi • Kemampuan memecahkan masalah
secara efektif • Ketegasan sikap dan komitmen
dalam pengambilan keputusan • Mampu menjadi media dalam
penyelesaian konflik kinerja • Mempunyai keterampilan dalam
komunikasi dan advokasi
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survey explanatory, yang bertujuan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja perawat di RSUD Sibuhuan
Kabupaten Padang Lawas. Survei explanatory adalah penelitian yang dirancang untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa
Singarimbun, 1995.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Sibuhuan yang terletak di jalan Ki Hajar Dewantara Kabupaten Padang Lawas dengan alasan bahwa
di rumah sakit tersebut belum pernah dilakukan penelitian mengenai kepemimpinan dan mudah dijangkau oleh peneliti.
3.2.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian direncanakan berlangsung selama 4 empat bulan terhitung mulai bulan Maret sampai dengan Juli tahun 2013.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah Sibuhuan yang berjumlah 83 orang. Karena populasi
35
Universitas Sumatera Utara
relatif kecil, maka seluruh populasi dijadikan sampel yaitu 83 orang perawat total population sampling.
3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer
Data primer diperoleh secara langsung dari responden melalui alat kuisioner yang telah disusun dan akan di bagikan kepada perawat pelaksana diruang rawat inap
RSUD Sibuhuan
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen tertulis yang berkaitan dengan aspek-aspek yang akan diteliti.
3.5. Uji Validitas dan Reliabilitas
3.5.1. Uji Validitas
Sebelum dilakukan pengumpulan data primer, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner yang akan dipergunakan untuk mengukur
sejauh mana kuesioner dapat dijadikan sebagai alat ukur penelitian. Uji coba kuesioner dilakukan kepada 30 orang perawat yang bertugas di RS Permata sibuhuan.
Kelayakan menggunakan instrumen yang akan dipakai untuk penelitian diperlukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dengan mengukur korelasi antar
item variabel menggunakan rumus teknik korelasi pearson product moment corelation coeficient r, ketentuan nilai koefisien korelasi 0,3 dikatakan valid
Ghozali, 2005.
Universitas Sumatera Utara
3.5.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Uji reliabilitas ini menggunakan
koefisien alpha cronbach, apabila nilai alpha cronbach 0,6, maka alat ukur tersebut reliabel Ghozali, 2005
Hasil uji coba kuesioner untuk mengetahui validitas dan reliabilitas pertanyaan telah dilakukan dengan hasil seluruh item pertanyaan ditemukan nilai
corelation coeficien r 0,3 dan nilai alpha cronbach 0,6. Dengan demekian seluruh item pertanyaan untuk mengukur variabel penelitian dinyatakan valid dan
reliabel sehingga layak digunakan untuk penelitian.
3.6. Variabel dan Definisi Operasional
3.6.1. Variabel Bebas Independent
Gaya Kepemimpinan adalah kemampuan kepala ruang keperawatan memengaruhi dan menggerakkan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
kepada pasien di ruang rawat inap RSUD Sibuhuan. Indikator kepemimpinan dalam penelitian ini meliputi:
1. Kepiawaian dalam menggunakan posisi adalah tindakan kepala ruangan dalam menyusun jadwal dan jenis pekerjaan perawat, mengawasi pelaksanaan asuhan
keperawatan, membuat peraturan tentang pekerajaan yang harus dilaksanakan perawat, memberikan pengarahan setiap perawat.
2. Kemampuan dalam memecahkan masalah secara efektif adalah kegiatan konsultasi antara kepala ruangan dengan perawat, memprioritaskan penyelesaian
Universitas Sumatera Utara
masalah asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan pasien, menyelesaikan masalah pelaksanaan asuhan untuk kepentingan pasien dan mencari solusi
pemecahan masalah asuhan keperawatan. 3. Ketegasan sikap dan komitmen dalam pengambilan keputusan adalah cara kepala
ruangan bersikap tegas supaya mematuhi peraturan dalam bekerja,
memprioritaskan hasil kerja, aturan tentang penghargaan dan sanksi. 4. Kemampuan menjadi media dalam penyelesaian konflik kinerja adalah tindakan
kepala ruangan dalam penyelesaian masalah keperawatan antar timkelompok kerja, perlakuan terhadap perawat, membantu perawat yang mengalami kesulitan
dalam melaksanakan asuhan keperawatan. 5. Keterampilan dalam komunikasi dan advokasi adalah kegiatan konsultasi kepala
ruangan dengan perawat tentang hambatan asuhan keperawatan, penjelasan tentang tata cara pelaksanaan asuhan keperawatan, menghadapi keluarga pasien.
3.6.2. Variabel Terikat Dependent
Kinerja perawat adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang perawat pelaksana berdasarkan tupoksi perawat memberikan pelayanan asuhan keperawatan
kepada pasien di ruang rawat inap di Rumah Rakit Sibuhuan. Kinerja peawat meliputi pengkajian keperawatan, diagnosis keperawatan, perencanaan keperawatan,
tindakanpelaksanaan keperawatan dan evaluasi keperawatan yang sudah menjadi standar pelayanan medik di RSUD Sibuhuan.
a. Pengkajian adalah proses pelayanan keperawatan dalam pengumpulan data oleh perawat pelaksana tentang informasi respon pasien agar dapat
Universitas Sumatera Utara
mengidentifikasi dan mengenali masalah atau kebutuhan kesehatan dan keperawatan pasien.
b. Diagnosa keperawatan adalah proses pelayanan keperawatan dalam merumuskan keputusan klinis mengenai seseorang, keluarga atau masyarakat
sebagai akibat dari masalah kesehatan yang aktual atau yang potensial c. Perencanaan adalah proses keperawatan dalam merencanakan tindakan atau
intervensi keperawatan yang didasarkan pada identifikasi masalah kesehatan yang dihadapi pasien dan prioritas masalahnya sebelum dilakukan tindakan
keperawatan. d. Impelementasi adalah proses keperawatan yang dilakukan perawat untuk
membantu pasien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang
diharapkan. e. Evaluasi adalah proses keperawatan yang merupakan tahapan penilaian
terhadap proses-proses keperawatan yang sebelumnya dilakukan oleh perawat dalam menegakkan pelayanan keperawatan pada pasien
3.7. Metode Pengukuran
Metode pengukuran menggunakan instrumen penelitian dalam bentuk kuesioner yang sekaligus sebagai panduan untuk memperoleh data-data variabel gaya
kepemimpinan dan kinerja perawat.
Universitas Sumatera Utara
3.7.1. Pengukuran Variabel Bebas
Singarimbun 1995, menyatakan penggunaan pengukuran data ordinal yang memungkinkan peneliti untuk mengurutkan respondennya dari tingkat paling rendah
ke tingkat paling tinggi menurut suatu atribut tertentu. Rentang jawaban yang digunakan adalah nilai tertinggi 3 dan terendah 1, untuk responden sering, skor 3,
kadang-kadang, skor 2, tidak pernah, skor 1. Pengukuran variabel bebas dapat dilihat pada tabel 3.2
Tabel 3.2. Pengukuran Variabel Bebas Variabel
Jumlah Pertanyaan
Indikator Pilihan Jawaban
Gaya Kepemimpi
nan 20
a. Kepiawaian menggunakan posisi
b. Kemampuan
memecahkan masalah secara
efektif
c. Ketegasan sikap dan komitmen dalam
pengambilan keputusan
d. Kemampuan menjadi media
dalam penyelesaian konflik kinerja
e. Keterampilan dalam komunikasi dan
advokasi Disusun dengan
menggunakan skala disediakan 3 pilihan
jawaban yaitu
1. Sering 2. Kadang-kadang
3. Tidak pernah
Universitas Sumatera Utara
3.7.2. Pengukuran Variabel Terikat
Pengukuran variabel terikat dapat dilihat pada tabel 3.3
Tabel 3.3. Pengukuran Variabel Terikat Variabel
Jumlah Pertanyaan
Indikator Pilihan Jawaban
Kinerja Perawat
20 a. Pengkajian
b. Diagnosa Keperawatan
c. Perencanaan d. Pelaksanaan
e. Evaluasi a.sangat
sering dilakukan b.sering dilakukan
c.kadang-kadang d.tidak pernah
3.8 Metode Analisa Data
Analasis data dibuat melalui proses standar yang ditawarkan pada model statistik regresi multivariat dalam program SPSS. Guna menunjang analisa sebagai
upaya pembuktian hipotesa maka analisa data dilakukan melalui tahap : a. Analisa Univariat
Untuk melihat gambaran distribusi frekuensi dan persentase dari nilai yang diperoleh masing-masing item pertanyaan kuesioner.
b. Analisa Bivariat Untuk melihat hubungan anatara variabel bebas dan variabel terikat digunakan uji
korelasi Pearson produk moment. Pada uji korelasi ini akan diperoleh gambaran hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Untuk mengetahui lebih tepat
besar derajat hubungan dua variabel digunakan koefisien korelasi pearson produk moment r
Universitas Sumatera Utara
c. Analisa Multivariat, bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel gaya kepemimpinan terhadap variabel kinerja perawat, menggunakan uji regresi linear
berganda pada tingkat kepercayaan 95 α=0,05 dengan persamaan sebagai berikut :
Y = a + X1β1 + X2β2 + e
Dimana : Y
= Variabel terikat Kinerja perawat β = Koefisien Regresi
X = kepemimpinan e = Term of errors variabel yang tidak terungkap
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian