Tata Laksana Sembahyang Qing Ming
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri 119
Kehadirat Tian Yang Mahabesar, di tempat Yang Mahatinggi, dengan bimbingan Nabi Kongzi, dipermuliakanlah.
Diperkenankan kiranya kami melakukan sujud sebagai pernyataan bakti kepada leluhur kami. Kami berdoa semoga Tuhan berkenan bagi
para arwah beliau itu selalu di dalam cahaya Kemuliaan Kebajikan Tian, sehingga damai dan tentram yang abadi boleh selalu padanya. Shanzai
diakhiri dengan sekali Ding Li.
Setelah selesai sembahyang kepada Tian, kemudian menuju altar leluhur. Menyalakan dua batang atau empat batang dupa. Dupa dinaikan
dua kali lalu ditancapkan. Kemudian dengan bersikap Bao Xin Ba De memanjatkan doa, sebagai berikut:
“Kehadapan leluhur atau nama panggilan kita kepada beliau yang kami hormati dan cintai, terimalah hormat dan bakti kami, segenap kasih
dan teladan mulia yang telah kami terima akan tetap kami junjung dan lanjutkan, serta kembangkan, sebagaimana Nabi Kongzi telah menyadarkan
dan membimbing kami. Kami akan selalu berusaha menjaga keharuman dan nama baik keluarga dan leluhur, tidak menodai dan memalukan.
Terimalah hormat dan bakti kami.” Shanzai
Pelaksanaan di Makam Kuburan.
Pada zaman dahulu umumnya tanah pemakaman cukup jauh untuk ditempuh, maka dipilihlah hari yang paling cerah dengan tujuan agar
perjalanan dan pelaksanaan sembahyang Qing Ming tidak terganggu oleh cuaca yang buruk.
Kebanyakan masyarakat pagi-pagi sekali bahkan sebelum fajar telah berangkat ke tanah pemakaman, untuk membersihkan makam terlebih
dahulu. Kebiasaan seperti ini masih tetap dilakukan hinggga sekarang sekalipun makam itu letak berdekatan dengan rumah tinggal. Waktu
pelaksanaan persembahyangan Qing Ming jamnya bebas.
Catatan:
- Membersikan kuburan pada saat atau menjelang sembahyang Qing
Ming itu berkaitan dengan tumbuhnya rumput yang khawatir akan merusak kuburan dan akan mengganggu kenyamanan saat
pelaksanaan sembahyang
- Pada dinasti Tang, hari Qing Ming ditetapkan sebagai hari wajib untuk
para pejabat membersihkan kuburan, mengurus kuburan-kuburan yang terlantar dan menghormati para leluhur.
- Upacara di makam leluhur dilengkapi dengan peralatan sembahyang
dan sesajian yang merupakan pernyataan sikap Laku Bakti dan kasih terhadap leluhur. Demikianlah setelah tiba di makam, kemudian
makam dibersihkan dan diletakan secara teratur peralatan upacara.
khonghucu 8 buku guru 2 april senggol dikit.indd 119 4142014 7:19:04 PM
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri 120 Buku Guru kelas VIII SMP
Sebelum melakukan sembahyang di hadapan makam, terlebih dahulu melakukan sambahyang di hadapan altar malaikat Bumi Fu De Zheng
Shen yang selalu menjadi perawat bagi kehidupan di semesta alam atau di atas dunia, kemudian dilanjutkan bersembahyang kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa bagi arwah orang tua maupun saudara yang telah mendahului yang kita hormati, dengan penuh harapan semoga penghormatan ini dapat
menjadi pendorong bagi kita untuk selalu berperilaku luhur dan mulia sebagaimana yang Tian Firmankan, bahwa kebahagiaan atau rahmat Fu
dan Kebajikan De merupakan kesatuaan yang tidak terpisahkan.
Penting Kelenteng Miao Sebagai Rumah Ibadah Khonghucu