Kompetensi Inti KI Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri 23
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
KI pertama, menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya, merupakan kompetensi spiritual yang berkaitan dengan keimanan. Kompetensi
dasar yang terkait keimanan dikelompokkan dalam kompetensi inti pertama. KI kedua, memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru; merupakan kompetensi yang berkaitan dengan interaksi sosial
kemasyarakatan. Kompetensi dasar yang terkait dengan kompetensi sikap sosial kemasyarakatan dikelompokkan dalam kompetensi inti kedua.
KI ketiga, memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar, melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah; merupakan kompetensi yang
terkait dengan pengetahuan. Kompetensi dasar yang terkait dengan kompetensi pengetahuan dikelompokkan dalam kompetensi inti ketiga.
KI keempat, menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia; merupakan kompetensi yang terkait dengan kemampuan
berkomunikasi dan keterampilan. Kompetensi dasar yang terkait dalam ranah psikomotorikketerampilan dikelompokkan dalam kompetensi inti keempat.
Meskipun keempat aspek yang tercakup dalam Kompetensi Inti tersebut merupakan satu kesatuan, namun dalam pengajarannya tidaklah mudah.
Seseorang yang dapat berperilaku menyimpang, belum tentu merasa telah melakukan tindakan yang menyimpang. Perilaku tersebut pasti didasari oleh
pengetahan dan pengalaman yang dimilikinya. Kematangan dan kedewasaan dalam berikir, bersikap dan berperilaku inilah merupakan hasil yang ingin
dicapai.
Materi pokok umumnya kompetensi yang terkait dengan pengetahuan KI atau KD ketiga dan keterampilan KI atau KD keempat. Hal ini dikarenakan
kompetensi pengetahuan dan keterampilan adalah kompetensi yang mudah diukur. Berbeda dengan kompetensi sikap, kompetensi inti atau kompetensi
dasar pertama dan kedua, relative lebih sulit diukur. Namun dalam penguasaan kompetensi ketiga dan keempat, kompetensi pertama dan kedua sangat
berpengaruh.
Sebagai contoh, seseorang yang lurus menjaga kebenaran akan sungguh- sungguh dalam mengerjakan tugas dan menghindari jalan pintasmenyontek.
Karena bersungguh-sungguh, tentu penguasaan materi akan menjadi lebih baik.
khonghucu 8 buku guru 2 april senggol dikit.indd 23 4142014 7:18:57 PM
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri 24 Buku Guru kelas VIII SMP
Sebaliknya, pemahaman pengetahuan tentang pentingnya pengendalian diri akan lebih menguatkan sikap dan perilaku. Jadi, meskipun kompetensi
sikap tidak secara langsung tersirat dalam materi, namun dapat dilatih sebagai dampak pengiring dalam pembelajaran kompetensi pengetahuan dan
psikomotorik.
Kompetensi sikap merupakan kemampuan dalam menginternalisasi nilai-nilai dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh
implementasi kompetensi sikap di antaranya adalah sebagai berikut. 1. Kesungguhan dalam belajar dan menyelesaikan tugas, kejujuran, pantang
menyerah, dengan kata lain ‘belajar tidak merasa lelah’ 2. Keterampilan memilah dan memutuskan mana yang prioritas dan mana
yang kemudian, kemampuan menunda kesenangan untuk hal yang lebih penting.
3. Kemampuan untuk saling menghormati, menghargai, toleransi, dan dapat bekerja sama
4. Kemampuan untuk jujur, mengakui kesalahan, dan terbuka terhadap masukan, mau mengalah dan memaakan.
5. Kemampuan berempati dan mendengarkan dalam berkomunikasi.