Menempatkan Kebenaran di Tempat Teratas

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri 142 Buku Guru kelas VIII SMP Suatu kali Kongzi mendukung pendapat ini dengan mengatakan: “… Janganlah bergaul dengan orang yang tidak seperti dirimu.” Filsuf MoZi 468-376 SM., mengatakan: ”Warna sutra apapun yang dicelupkan ke dalam warna biru akan menjadi biru. Bila dicelupkan ke dalam warna kuning akan menjadi kuning. Setelah diberi pewarna beberapa kali, maka warna asli dari sutra itu menjadi tidak dapat dikenali lagi. Hal ini berlaku bukan saja pada sutra, tetapi juga pada manusia.” Sementara Zi Zhang dengan pendekatannya yang lain. Bila orang benar-benar bijaksana tentu tidak akan terpengaruh oleh kondisi yang berbeda dengan apa yang telah adamelekat pada dirinya melihat dari sudut pandang orang dengan kapasitas di atas rata-ratabijaksana. Suatu ketika nabi Kongzi juga mendukung pendapat Zi Zhang dengan mengatakan: “Seorang muda di rumah bersikap bakti, di luar bersikap rendah hati, hati-hati dalam perkataan dan perbuatan sehingga dapat dipercaya, menaruh cinta kepada masyarakat semua orang, dan berhubungan erat dengan orang-orang yang berperi cinta kasih…” Bagaimana pendapat Kongzi tentang hal ini? “Jangan jadi seperti batu yang tidak berubah meski dimasukkan ke dalam lingkungan air panas, jangan seperti telor yang menjadi keras karena air panas, jangan pula menjadi seperti wortel yang lembek karena air yang panas. Jadilah gula batu yang larut dan melebur dalam air yang panas, tetapi perhatikanlah siapa sebenarnya yang terpengaruh? Melebur dan larut tapi airnya menjadi manis…?

C. Pribadi Junzi 1. Yang Diperhatikan Seorang Junzi

Nabi Bersabda, “Ada tiga hal yang sangat diperhatikan oleh seorang Junzi. Pada waktu muda dikala semangat masih berkobar-kobar, ia berhati-hati di dalam masalah asmara; setelah cukup dewasa dikala badan sedang kuat-kuatnya dan semangat membaja, ia menjaga diri terhadap perselisihan; dan setelah tua di kala semangat sudah lemah, ia hati-hati terhadap ketamakan” Lunyu XVI: 7.

2. Yang Dipikirkan Seorang Junzi

Nabi Bersabda, “Ada sembilan hal yang dipikirkan Seorang Junzi. Tentang melihat sesuatu selalu dipikirkan sudahkah benar-benar terang. Tentang mendengar sesuatu selalu dipikirkan sudahkah benar-benar jelas; tentang wajahnya selalu dipikirkan sudahkah ramah tamah; tentang sikapnya selalu dipikirkan sudahkah penuh hormat; tentang kata-katanya selalu dipikirkan sudahkah penuh satya; tentang pekerjaannya selalu dipikirkan sudahkah dilakukan dengan sungguh-sungguh; di dalam khonghucu 8 buku guru 2 april senggol dikit.indd 142 4142014 7:19:05 PM