54
h. Metode subjek Tunggal
Eksperimen subjek tunggal single subject experimental, merupakan eksperimen yang dilakukan terhadap subjek tunggal
4. Proses Penelitian
Penelitian kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari obyek yang diteliti. Masalah harus digali melalui studi pendahuluan melalui fakta-fakta
empiris, sehingga peneliti harus menguasai teori melalui membaca berbagai refrensi. Selanjutnya masalah dirumuskan secara spesifik. Untuk
menjawab masalah yang bersifat sementara hipotesis maka, peneliti dapat membaca refrensi teoritis yang relevan. Kemudian untuk menguji
hipotesis peneliti dapat memilih metodestrategipendekatandesain
penelitian yang sesuai. Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih maka peneliti dapat menyusun instrumen penelitian. Dan hendaknya instrumen
penelitian terlebih dahulu diuji validitas dan realiabilitasnya. Pengumpulan data pada penelitian kuantitatif dilakukan pada objek tertentu
baik populasi maupun sampel. Jika peneliti akan membuat generalisasi terhadap temuanya, maka sampel yang diambil harus respensif mewakili.
Setelah data terkumpul, selanjutnya dianalisi untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis. Dalam analisis akan ditemukan apakah
hipotesis ditolak atau diterima atau apakah penemuan itu sesuai dengan hipotesis yang dajukan atau tidak. Kesimpulanya berdasarkan metode
penelitian kuantitatif maka penelitian ini bersifat linear, dimana langkah- langkahnya jelas, mulai dari rumusan masalah, berteori, berhipotesis,
pengumpulan data, analis data, serta kesimpulan dan saran.
5. Hipotesis Penelitian Kuantitatif
a. Pengertian Penelitian menggunakan hipotesis, karena hipotesis sesung-guhnya
adalah jawaban sementara terhadap hasil penelitian yang akan dilakukandibuktikan kebenarannya. Dengan hipotesis, penelitian
menjadi tidak ngambang, karena dibimbing oleh hipotesis tersebut.
55
Di samping hipotesis berfungsi sebagai guide penelitian, eksistensi penelitian itu sendiri yang terpenting adalah untuk menguji hipotesis.
Sebagai guide penelitian, hipotesis dirancang menurut kebutuhan penelitian
—agar dapat menuntun penelitian. Oleh karena itu, sejak awal peneliti harus sudah tahu untuk apa hipotesis dirancang.
b. Fungsi Hipotesis Bagi penelitian eksplanasi menjelaskan hubungan antar gejala,
peneliti dituntut merumuskan dan menguji hipotesis, tetapi penelitian eksploratif misalnya yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi
sebanyak-banyaknya tidak perlu menyimpulkan dan menguji hipotesis, karena dengan hipotesis justru akan membatasi informasi yang
diperoleh. c. Jenis-jenis Hipotesis
Jenis-jenis hipotesis, antara lain: 1 Hipotesis Diskriptif
Adalah hipotesis yang menggambarkan suatu gejala tertentu, hipotesis ini terdiri dan satu variabel.
2 Hipotesis Relasional. Hipotesis yang menjelaskan hubungan antar dua atau lebih variabel.
Berdasarkan cakupannya atau jumlah variabel hipotesis relasional di bagi menjadi dua yaitu:
a Hipotesis Mayor b Hipotesis Minor
Hipotesis Relasioanal bisa menunjukkan arah positif dan negatif. 3 Hipotesis Komparasi atau Perbedaan.