Tujuan Indikator Pencapaian Kompetensi

48 kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkritempiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini disebut juga metode discovery karena dapat diketemukan dan dikembangkan berbagai ilmu pengetahuan baru. Filsafat positivisme memandang realitasfenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Penelitian dilakukan pada populasiatau sampel tertentu yang representative. Untuk menjawab rumusan masalah digunakan konsep atau teori sehingga dapat dirumuskan sebuah hipotesis. Hipotesis selanjutnya diuji melalui pengumpulan data di lapangan. Untuk pengambilan data digunakaninstrumen penelitian. Selanjutnya data terkumpul dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif atau inferansial sehingga dapat disimpulkan hipotesis yang dirumuskan terbukti atau tidak. Umumnya penelitian kuantitatif menggunakan sampel random sehingga kesimpulan hasil penelitian dapat digeneralisasikan dimana sampel tersebut diambil. Filsafat positivisme sering juga disebut sebagai paradigm interpretif dan konstruktif, yang memandang realitas social sebagai sesuatu yang holisticutuh, kompleks, dinamis, penuh makna dan hubungangejala bersifat interaktif reciprocal. Penelitian dilakukan pada obyek yanh alamiah, yang berkembang apa adanya.

2. Karakteristik Penelitian Kuantitatif

a. Desain penelitian disusun secara spesifik, jelas, dan rinci, ditentukan secara mantap sejak awal sehingga menjadi pegangan langkah demi langkah. b. Tujuan penelitian kuantitatif adalah menunjukkan hubungan antar variable, dalam penelitian untuk menguji teori sehingga apabila teruji dapat dismpulkandengan membuat generalisasi. c. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan instrument kuesioner, dan dapat dengan wawancara terstruktur dan observasi. d. Instrument penelitian dapat berupa : tes, angket, wawancara terstruktur. Instrument telah divalidasiterstandar.