81
ditunjukkan adanya suatu penyimpangan yang ditunjukkan dengan data, dan menuliskan mengapa hal ini perlu diteliti.
B. Identifikasi Masalah
Dituliskan berbagai masalah dalam obyek yang diteliti. Untuk dapat mengidentifikasi masalah dengan baik, peneliti perlu melakukan studi
pendahuluan ke obyek yang diteliti, melakukan observasi, wawancara ke berbagai sumber sehingga semua permasalahan dapat diidentifikasi.
Berdasarkan berbagai masalah tersebut, dikemukakan hubungan salah satu masalah dengan masalah yang lain. Masalah apa saja yang diduga
berpengaruh positif dan negatif terhadap masalah yang diteliti. Selanjutnya masalah tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk variabel.
C. Batasan Masalah
Karena adanya keterbatasan, waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan supaya penelitian dapat dilakukan lebih mendalam, maka tidak semua
masalah yang diidentifikasi diteliti. Untuk itu peneliti memberi batasan, dimana akan dilakukan penelitian,variabel apa saja yang akan diteliti,
serta bagaimana hbungan variabel satu dengan variabel lainnya. Berdasarkan batasan masalah itu, maka dapat dirumuskan masalah
penelitian.
D. Rumusan Masalah
Jika variabel apa saja yang akan diteliti, dan bagaimana hubungan variabel satu dengan lainnya sudah ditentukan, maka masalah yang
akan diteliti perlu dirumuskan secara spesifik. Sebaiknya rumusan masalah dalam kalimat pertanyaan.
E. Tujuan Penelitian.
Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang dituliskan. Misal rumusan masalah : Bagaimanakah tingkat disiplin kerja
pegawai di kantor ...?. maka tujuan penelitiannya adalah : ingin mengetahui seberapa tinggi disiplin pegawai di kantor .
F. Kegunaan Hasil Penelitian
Merupakan dampak dari tercapainya tujuan. Kegunaan hasil penelitian ada dua hal yaitu:
1 Kegunaan untuk mengembangkan ilmukegunaan teoritis.
82
2 Kegunaan praktis, yaitu membantu memecahkan dan mengantisipasi masalah yang ada pada obyek yang diteliti.
II. LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
Teori-teori yang relevan yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti, serta sebagai dasar untuk memberi
jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang dijukan hipotesis, dan penyusunan instrumen penelitian. Teori yang digunakan yang
betul-betuk telah teruji kebenarannya.disini juga diperlukan dukungan hasil penelitian yanng telah ada sebelumnya yang berkaitan dengan
variabel yang akan diteliti.
B. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan
hubungan antar variabel independen dan dependen. Bila dalam penelitian ada variabel moderator dan intervening, maka juga perlu
dijelskan , mengapa variabel itu ikut dilibatkan dalam penelitian. Pertautan antar variabel selanjutnya dirumuskan dalam bentuk
paradigma penelitian. Penelitian yang berhubungan dengan dua variabel atau lebih,biasanya dirumuskan hipotesis yang berbentuk hubungan
atau komparasi, perlu dikemukakan kerangka fikir, baik kerangka fikir yang assosiatifhubungan, maupun komparasi.
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan rumusan jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan, maka titik tolak untuk merumuskan hipotesis
adalah rumusan masalah dan kerangka fikir.
III. PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian
Perlu ditetapkan metode penelitian yang akan digunakan, apakah survey atau eksperimen.
B. Populasi dan Sampel.