126
Kegiatan Pembelajaran 9 Penulisan Jurnal Ilmiah
A. Tujuan
Setelah menyelesaikan Kegiatan Pembelajaran 10, peserta Diklat mampu memahami konsep-konsep dan teori penulisan jurnal ilmiah dengan benar
sehingga mampu menulis artikel ilmiah hasil pemikiran dan artikel dari hasil penelitian.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menulis artikel ilmiah hasil pemikiran 2. Menulis artikel ilmiah hasil penelitian
C. Uraian Materi 1. Pendahuluan
Penulisan menulis artikel yang akan dimuat di dalam sebuah jurnal ilmiah diperlukan beberapa syarat. Di antaranya yang paling utama adalah
ketersediaan bahan tulisan dan pengetahuan tentang anatomi dan format artikel sebagaimana dikehendaki oleh redaksi jurnal yang bersangkutan.
Sudah barang tentu seorang penulis juga membutuhkan pengetahuan dan kemampuan menulis dalam gaya penulisan ilmiah, dengan kaidah
tatabahasa yang benar pula. Di dalam diktat iniakan dibahas dua hal utama tersebut, yaitu bahan tulisan, khususnya dari mana bahan tersebut
dapat diperoleh, dan bagaimana mengemasnya di dalam format artikel yang sejalan dengan anatomi dan format artikel yang dikehendaki
redaksi.
2. Sumber Bahan Tulisan
Sumber utama bahan tulisan adalah pengalaman pribadi penulispeneliti, dalam konteks profesi yang digeluti. Di dalam menggeluti profesinya,
seorang calon peneliti atau penulis tentu banyak menjumpai peristiwa- peristiwa yang menimbulkan pertanyaan, yang tidak sesuai dengan
harapan, dan yang berbeda dengan kelaziman yang selama ini terjadi. Kejadian-kejadian ini dapat diangkat menjadi penelitian atau bahan
127
tulisan. Dibutuhkan pengetahuan dan kemampuan agar bahan-bahan ini terangkat menjadi bahan penelitian atau penulisan. Di samping itu yang
penting adalah adanya kepedulian commitment dan kepekaan calon penulispeneliti terhadap peristiwa-peristiwa atau fenomena-fenomena
tersebut. Jika tidak dilandasi kepedulian dan kepekaan yang cukup semua kejadian ini akan lewat begitu saja, dan tidak melahirkan penelitian
atau studi lebih lanjut, apalagi bermuara pada penulisan artikel. Wawasan yang luas dari hasil belajar masa lalu, akan sangat membantu calon
penelitipenulis untuk mengangkat kejadian-kejadian ini menjadi bahan tulisan yang menarik, karena calon penelitipenulis mengetahui
kedudukan permasalahan dalam konstalasi keilmuan yang relevan. Dapat juga bahan tulisan diangkat dari pengalaman, pendapat atau
pandangan orang lain, seperti teman sejawat atau pakar dalam bidang yang relevan. Pengalaman menunjukkan banyak orang memiliki
pemikiran dan pendapat yang baik tentang sesuatu hal tetapi tidak mampu menuangkannya dalam bentuk tulisan. Dalam hal seperti ini,
calon penulispeneliti terlebih dahulu harus menggali sedalam-dalamnya pendapat atau pemikiran orang tersebut. Akan lebih menarik dan lebih
berbobot apabila yang menyampaikan pendapat adalah seorang pakar atau ahli dalam bidang tertentu.
Apabila bahan tulisan yang berasal dari pengalaman pribadi atau pengalaman dan pendapat orang lain tidak cukup berbobot untuk
diangkat menjadi sebuah artikel atau penelitian calon penelitipenulis harus mencari dari sumber-sumber lain. Yang paling lazim adalah
sumber-sumber yang telah dipublikasikan, baik dalam media cetak ataupun media elektronik. Menurut Howard dan Sharp 1986: 26, bahan-
bahan tercetak dan yang diterbitkan dalam media elektronik dan sumber lain yang biasa dipakai sebagai ’pemancing’ penelitian atau tulisan baru,
secara berurutan adalah:
a. Skripsitesisdisertasi. b. Artikel jurnal.
c. Laporan penelitian. d. Buku dan tinjauan buku.
e. Makalah