1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang di atas, masalah umum penelitian ini adalah bagaimanakah tin
gkat kesantunan berbahasa pedagang “perko” trotoar Malioboro Yogyakarta? Masalah umum ini kemudian dirinci dalam dua sub
masalah berikut ini. 1
Bagaimanakah tingkat kesantunan berbahasa penjual di “perko” trotoar Malioboro Yogyakarta?
2 Bagaimanakah tingkat kesantunan berbahasa pembeli di “perko” trotoar
Malioboro Yogyakarta?
1.3 Tujuan Penelitian
Sejalan dengan masalah penelitian yang telah ditetapkan, tujuan penelitian secara umum ini adalah mendeskripsikan tentang tingkat kesantunan berbahasa
pedagang “perko” trotoar Malioboro Yogyakarta. Secara khusus, tujuan penelitian ini dirinci sebagai berikut.
1 Mendeskripsikan tingkat kesantunan berbahasa penjual di “perko” trotoar
Malioboro Yogyakarta. 2
Mendeskripsikan tingkat kesantunan berbahasa pembeli di “perko” trotoar Malioboro Yogyakarta.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini terfokus pada informasi faktual kesantunan berbahasa pedagang “perko” trotoar Malioboro Yogyakarta. Oleh karena itu,
penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoretis maupun praktis.
Secara teoretis, temuan penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya pengembangan teori pragmatik, sosiolinguistik, dan sosiopragmatik di lingkup
universitas, memberikan sumbangan tersendiri bagi dunia penelitian bahasa, khususnya dalam bidang ilmu pragmatik, sosiolinguistik, dan sosiopragmatik di
Program Studi pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, berbagai landasan teori yang dipakai dalam penelitian ini dapat
menambah wawasan para pembaca tentang kesantunan berbahasa, dan juga untuk membantu penelitian-penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan kesantunan
berbahasa. Hal ini didasarkan pada alasan bahwa penelitian tentang kesantunan berbahasa ini masih kurang, utamanya dalam konteks jual-beli di suatu tempat
perbelanjaan. Secara praktis, hasil penelitian ini bermanfaat sebagai bahan ajar
pembelajaran di dalam lingkup universitas, mengajak pembaca mengerti akan penanda apa saja yang membuat suatu tuturan menjadi terlihat santun saat
komunikasi antara penutur dengan mitra tutur dilakukan, dengan mengetahui bidang ilmu kesantunan ini, masyarakat menjadi paham dan mengerti akan bahasa
yang digunakan sebagai bahasa percakapan dan sebagai alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari, dan penelitian ini diharapkan dapat menjadi temuan yang
dapat bermanfaat dan dapat memperlancar komunikasi yang terjalin dengan santun antara penutur penjual dengan mitra tutur pembeli. Manfaat penelitian
ini juga dapat menjadi bahan masukan tentang tingkat kesantunan berbahasa
pe dagang “perko” di kawasan trotoar Malioboro Yogyakarta, sehingga akan
memperlancar komunikasi dan adanya rasa hormat yang terjalin antara penjual dan pembeli di Malioboro.
1.5 Batasan Istilah
Pembahasan dalam penelitian ini tentunya hanya mencakup beberapa hal saja, oleh karena itu penulis mencantumkan batasan istilah yang digunakan agar
pembahasan yang ada di dalamnya tidak melebar terlalu jauh dan dapat dimengeri pembacanya.
1. Pragmatik
Pragmatik adalah ilmu yang mengkaji bagaimana satuan-satuan bahasa dalam bentuk tuturan atau tindak tutur digunakan dalam pertuturan sesuai
konteks penutur dan lawan tutur, serta waktu dan tempat pengutaraannya dalam rangka melaksanakan komunikasi Wijana, 2010:17; Chaer, 2010:23.
2. Sosiopragmatik
Sosiopragmatik adalah ilmu bahasa yang mempelajari kondisi penggunaan bahasa manusia, yang pada dasarnya sangat ditentukan oleh konteks situasi yang
mewadahi bahasa itu. Konteks yang dimaksud terkait dua hal, yaitu konteks sosial dan konteks sosietal Rahardi, 2009:21.
3. Kesantunan
Fraser Gunarwan, 1994:88 mendefinisikan santun sebagai sebuah property yang diasosiasikan dengan ujaran dan di dalam hal ini menurut pendapat
si pendengar, si penutur tidak melampaui hak-haknya atau tidak mengingkari dalam pemenuhan kewajibannya.
4. Diksi
Istilah pilihan kata atau yang biasa kita sebut dengan diksi tidak hanya digunakan untuk menyatakan kata-kata mana yang tepat dan selaras dipakai untuk
mengungkapkan suatu gagasan atau ide, tetapi juga meliputi persoalan gaya bahasa dan ungkapan Keraf, 1984:22. Jadi, ketika tuturan terucap dari mulut
kita, sebenarnya tuturan tersebut sudah tersusun dan sudah terpilih pemilihan katanya saat kita menyatakan suatu maksud tertentu kepada orang lain.
5. Gaya Bahasa
Keraf 1984:112 mendefinisikan gaya bahasa adalah kemampuan dan keahlian untuk menulis atau mempergunakan kata-kata secara indah. Gaya bahasa
yang biasa dikenal dengan sebutan style ini memang penting untuk digunakan dalam berkomunikasi sehingga efek-efek tertentu akan dirasakan oleh pendengar
atau mitra tutur yang kita ajak berkomunikasi. 6.
Sapaan Kata sapaan merupakan kata yang dipakai untuk menegur, menyapa,
mengajak bercakap-cakap, dan sebagainya. Sapaan lebih mengacu pada seseorang di dalam interaksi linguistik yang dilakukan secara langsung.
7. Alih Kode
Nababan 1984:31 menyatakan bahwa konsep alih kode ini mencakup juga kejadian pada waktu kita beralih dari satu ragam bahasa yang satu ke ragam
yang lain.
8. Campur Kode
Nababan 1984:32 mengatakan campur kode adalah suatu keadaan berbahasa dimana orang mencampur dua atau lebih bahasa atau ragam bahasa
dalam suatu tindak tutur.
1.6 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sebagai suatu penelitian deskripstif kualitatif, penelitian ini hanya dibatasi pada upaya
mendeskripsikan tingkat kesantunan berbahasa penjualpedagang dan pembeli di “perko” trotoar Malioboro Yogyakarta. Tuturan yang diteliti adalah tuturan
penjualpedagang dan pembeli yang ada di emperan toko Malioboro Yogyakarta yang diambil pada bulan Februari-April 2014.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut. Pada bab I akan diuraikan tentang pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan. Pada bab II berisi kajian pustaka yang
terdiri dari penelitian yang relevan, landasan teori, dan kerangka berpikir. Bab III berisi tentang metode penelitian, yang terdiri dari jenis penelitian, sumber data
dan data, instrumen penelitian, metode pengumpulan data, teknik analisis data, dan triangulasi data. Pada bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan yang