Metode Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN

tuturan beserta maksudanya dan konteks tuturan itu sendiri. Deskripsi ini dapat dikatakan sebagai hasil temuan yang dilakukan peneliti dalam mengupas habis permasalahan dalam penelitian ini.

3.6 Triangulasi Data

Keabsahan bentuk batasan berkaitan dengan suatu kepastian bahwa yang berukur benar-benar merupakan variabel yang ingin di ukur. Keabsahan ini juga dapat dicapai dengan proses pengumpulan data yang tepat. Salah satu caranya adalah dengan proses triangulasi, yaitu tehnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu Moleong, 2006:330. Metode triangulasi merupakan salah satu metode yang paling umum di pakai dalam uji validitas penelitian kualitatif. Metode triangulasi di dasarkan pada filsafat fenomenologi. Fenomenologi merupakan aliran filsafat yang mengatakan bahwa kebenaran bukan terletak pada peneliti, melainkan realitas objek itu sendiri. untuk memperoleh kebenaran, secara epistimologi harus dilakukan penggunaan multiperspektif. Ada tiga proses triangulasi yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini, yaitu triangulasi teori, triangulasi logis, dan triangulasi penyidik. Melalui triangulasi teori, peneliti memanfaatkan dan membandingkan teori-teori tentang kesantunan berbahasa, skala kesantunan, penanda-penanda kesantunan, dan lain- lain yang berkaitan dengan kesantunan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan tingkat kesantunan berbahasa pedagang “perko” trotoar Malioboro Yogyakarta dan ditunjang dari segi pembelinya juga. Yang kedua, peneliti melakukan triangulasi logis, yaitu melakukan bimbingan bersama dosen pembimbing , yaitu Prof. Dr. Pranowo, M.Pd. sebagai pembimbing I dan Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum. sebagai pembimbing II dalam hal diskusi-diskusi demi perbaikan dan penyempurnaan sejak awal hingga akhir penelitian. Dan triangulasi yang terakhir adalah triangulasi penyidik. Dalam triangulasi penyidik ini, adanya penyidik yang turut memeriksa hasil pengumpulan dan tabulasi data yang telah diperoleh dan dianalisis oleh peneliti. Peneliti mempercayakan Dr. B. Widharyanto, M.Pd. sebagai penyidik triangulasi ini. Penyidik akan memeriksa dan memberi masukan terhadap hasil pengumpulan data yang telah dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini sangat menarik untuk dilakukan. Mengapa dapat dikatakan demikian? Karena dilihat dari masalahnya, jenis penelitiannya, sumber datanya, metode pengumpulan datanya, dan lain-lain, peneliti dapat mengambil nila-nilai positif dalam proses penelitian ini. Dikatakan menarik karena penelitian ini belum pernah dilakukan oleh siapa pun dengan mengambil konteks pusat perdagangan dan perbelanjaan khas kota Yogyakarta yaitu Malioboro. Selain itu, selain kita melaksanakan penelitian ini, kita dapat juga “Bermain Sambil Belajar”. Maksud dari pernyataan tersebut adalah memang tujuan kita untuk melakukan sebuah penelitian ini, namun kemungkinan besar kita juga dapat ikut bermain, jalan-jalan di dalam pusat perdagangan dan perbelanjaan yang terkenal itu. Hal ini akan membuat peneliti lebih bersemangat dalam melakukan penelitian ini. Ditambah lagi dengan adanya bermacam-macam jenis dagangan yang diperjualbelikan di sana sehingga peneliti tidak bosan dengan keadaan sekitar. Peneliti akan berusaha keras dalam melakukan penelitian ini. Usaha yang keras dan maksimal diharapkan akan membuahkan hasil yang maksimal juga. Peneliti berharap penelitian ini akan dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Sehingga masalah dalam penelitian ini dapat terkuak dan menjadikan penelitian ini sebagai penelitian baru yang diharapkan mampu menambah penelitian- penelian lainnya dalam suatu bidang kajian ilmu sosiopragmatik serta dapat bermanfaat bagi pembacanya. Oleh karena itu, penelitian ini benar-benar diarahkan dengan menggunakan metodologi penelitian yang sangat rinci dan jelas.