Jenis Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

suku bangsa karena pengamatan partisipatif memungkinkankan peneliti dapat berkomunikasi secara akrab dan leluasa dengan observer, sehingga memungkinkan untuk bertanya secara lebih rinci dan detail terhadap hal-hal yang akan diteliti. Dengan menggunakan metode ini, tuturan antara pedagang dengan pembeli dapat diperoleh secara jelas. Di dalam tuturan antara kedua partisipan tersebut pasti terdapat bentuk-bentuk kesantunan berbahasa yang mengandung makna linguistik maupun nonlinguistik. Selain bentuk-bentuk kesantunan, penggunaan kata sapaan juga pasti terlihat dalam percakapan tersebut. Hal ini juga tidak dapat dipungkiri akan terjadi peristiwa alih kode dan campur kode. Metode yang kedua adalah metode simak-catat. Tuturan diperoleh dengan memperhatikan metode simak-catat, yakni menyimak pertuturan langsungan di dalam aktivitas jual-beli yang di dalamnya terdapat bentuk-bentuk kesantunan bahasa yang mengandung makna linguistis maupun nonlinguistis. Teknik yang digunakan terhadap metode tersebut adalah dengan mencatat dan merekam tuturan dalam aktivitas jual-beli di trotoar Malioboro Yogyakarta. Catatan dan rekaman tuturan itulah yang kemudian diteliti oleh peneliti terhadap tingkat kesantunan berbahasa pedagang “perko” trotoar Malioboro Yogyakarta dalam aktivitas jual- beli. Peneliti menggunakan dua metode tersebut karena melihat kedua metode di atas dirasa sudah tepat digunakan untuk mencari data tuturan baik tuturan penjual maupun tuturan pembeli yang ada di “perko” trotoar Malioboro Yogyakarta. Dengan menggunakan metode yang pertama yakni metode observasi partisipatif, peneliti dapat meneliti dengan mudah karena peneliti ikut terjun langsung dapat observasi tersebut. Metode yang kedua yakni metode simak-catat digunakan peneliti untuk meninjau kembali dari rekaman yang telah diambil oleh peneliti saat observasi berlangsung. Dari rekaman tersebut kemudian ditranskrip berupa catatan percakapan antara penjual dan pembeli. Oleh karena itu, dua metode tersebut di atas dipilih peneliti sebagai metode pengumpulan data pada penelitian ini.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitiannya ini merujuk pada kajian analisis deskriptif dan analisis kontekstual. Nurastuti 2007:103 menjelaskan yang dimaksud dengan analisis deskriptif adalah analisis yang dilakukan dengan merinci dan menjelaskan secara panjang lebar menyeluruh keterkaitan data penelitian dalam bentuk kalimat. Jadi, teknik analisis data secara deskriptif ini, peneliti benar-benar mengungkap masalah penelitian ini dengan cara mendeskripsikan, menjelaskan, dan memaparkan masalah penelitian tersebut. Analisis kontekstual adalah analisis yang diterapkan pada data dengan mendasarkan dan mengaitkan konteks Rahardi, 2006:36. Peneliti kemudian mengaitkan deskripsi atau paparan masalah tersebut ke dalam suatu bentuk kalimat, sehingga penelitian ini benar-benar jelas. Tentu tidak terlepas dari konteks yang notabene merupakan ancangan dari kajian sosiopragmatik itu sendiri. Pada teknik analisis data ini, peneliti menggunakan ancangan sosiopragmatik yang menekankan pada maksud tuturan beserta konteksnya.