Zat aktif yang diharapkan terkandung dalam ekstrak etanol batang jarak cina yaitu tanin. Tanin merupakan senyawa aktif metabolit sekunder yang
diketahui mempunyai beberapa khasiat yaitu sebagai astrigen, anti diare, antibakteri, dan antioksidan. Tanin merupakan komponen zat organik yang sangat
kompleks, terdiri dari senyawa fenolik yang sukar dipisahkan dan sukar mengkristal, mengendapkan protein dari larutannya dan bersenyawa dengan
protein tersebut Malangngi, Sangi, dan Paendong, 2012. Penelitian oleh Muntiaha, 2014 konsentrasi ekstrak etanol batang jarak
cina memiliki aktivitas antibakteri mulai dari konsentrasi 1, 5, dan 10. Semakin besar konsentrasi yang digunakan menunjukkan tingkat atau waktu
penyembuhan luka yang lebih cepat. Proses penyembuhan pada kulit dipengaruhi oleh adanya zat aktif tanin pada batang jarak cina yang bersifat sebagai
antibakteri. Tanin memiliki sifat seperti fenol yang mampu memutuskan ikatan peptidoglikan dalam menembus dinding sel dan menyebabkan kebocoran nutrient
sel dengan merusak ikatan hidrofobik komponen membran sel seperti protein dan fospolipida sehingga terjadi kerusakan pada membrane sel bakteri yang
mengakibatkan terhambatnya aktivitas dan biosintesa enzim-enzim spesifik yang diperlukan untuk reaksi metabolisme bakteri Muntiaha, Yamlean, dan Lolo,
2014.
B. Staphylococus aureus
Staphylococus aureus adalah bakteri gram positif, berbentuk bulat, dan biasanya tersusun dalam rangkaian yang tak beraturan seperti anggur. Bakteri ini
mudah tumbuh pada berbagai perbenihan dan mempunyai metabolisme aktif, meragikan karbohidrat, serta menghasilkan pigmen yang bervariasi dari putih
sampai kuning tua. Bakteri ini tumbuh paling cepat pada suhu kamar 37 C. Koloni
pada pembenihan padat berbentuk bundar, halus, menonjol dan berkilau. Taksonomi Staphylococus:
Domain : Bacteria
Phylum : Firmicutes
Class : Bacili
Ordo : Bacillales
Family : Staphylococcaceae
Genus :Staphylococus Jewetz, Melnick, Adelberg, 1996.
Penelitian Sari dan Sari, 2011 berjudul “Ekstraksi Zat Aktif Antimikroba dari Tanaman Yodium Jatropha multifida L. sebagai Bahan Baku Alternatif
Antibiotik Alami” bertujuan untuk mengetahui kondisi optimum ekstraksi tanaman Jatropha multifida, serta mengetahui efektifitas hasil ekstraksi terhadap
berbagai jenis mikroorganisme pathogen penyebab berbagai macam penyakit. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak Jatropha multifida L. hanya efektif untuk
Staphylococus aureus.
C. Krim
Menurut Farmakope Indonesia III definisi krim adalah sediaan setengah padat berupa emulsi mengandung air tidak kurang dari 60 dan dimaksudkan
untuk pemakaian luar lain Dirjen POM RI, 1979. Krim adalah bentuk sediaan
setengah padat berupa emulsi yang mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai mengandung air tidak
kurang dari 60 Syamsuni, 2006. Krim dibedakan menjadi dua yaitu tipe MA dan AM. Tipe krim yang digunakan pada kulit baik MA maupun AM
tergantung pada faktor seperti zat terapeutik yang akan dimasukan ke dalam krim dan kemudahan pelepasan dari zat aktif yang digunakan Ansel, 1989. Stabilitas
krim akan rusak apabila terganggu sistem campurannya terutama disebabkan perubahan suhu dan perubahan komposisi yang disebabkan perubahan salah satu
fase secara berlebihan atau pencampuran dua tipe krim yang zat pengemulsinya tidak tercampur satu sama lain Dirjen POM RI, 1979.
Menurut Farmakope IV krim merupakan bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar
yang sesuai Dirjen POM RI, 1995. Syarat krim yang baik yaitu tidak tengik, tidak mudah mengiritasi kulit, dan terdistribusi secara merata. Krim merupakan
bentuk sediaan yang tidak tembus cahaya. Krim digunakan untuk obat luar Allen, 2002. Jenis-jenis krim terdiri dari 4 yaitu; vanishing and foundation crem,
cleanshing and cold cream, massage and emollient cream,dan hand and body cream Dirjen POM RI, 1985.
D. Surfaktan