Pergeseran viskositas Daya sebar

FA:FAB menunjukkan data berbeda tidak bermakna, karena p-value 0,05 sehingga disimpulkan bahwa level tinggi Tween 80 pada sorbitol tidak memberikan pengaruh terhadap viskositas krim ekstrak etanol batang jarak cina. Tabel XI. Hasil uji wilcoxon untuk melihat pengaruh variasi sorbitol terhadap respon viskositas Formula p-value Kesimpulan F1: FA 0,07652 Berbeda tidak bermakna FB : FAB 0,6428 Berbeda tidak bermakna Pengaruh Tween 80 pada level rendah sorbitol yaitu 7 g dengan membandingkan formula F1 : FA. Kemudian untuk melihat Tween 80 pada level tinggi sorbitol yaitu 9 g dengan membandingkan formula antara FB dengan FAB. Tabel XI hasil uji Wilcoxon pada semua formula yang dibandingkan menunjukkan p-value 0,05 sehingga dapat disimpulkan sorbitol pada level redah maupun level tinggi Tween 80 tidak memberikan pengaruh viskositas terhadap krim ekstrak etanol batang jarak cina.

2. Pergeseran viskositas

Data pergeseran viskositas dapat ditentukan dengan membandingkan formula penyimpanan hari ke-2 dengan formula penyimpanan hari ke-28. Untuk memastikan dan mengetahui normalitas data dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji Shapiro Wilk. Kriteria data dikatakan normal jika nilai p-value 0,05 Arratia, 2014. Tabel XII. Hasil uji Shapiro Wilk untuk respon pergeseran viskositas Formula p-value F1 0,4578 FA 0,05145 FB 0,5114 FAB 0,7728 Berdasarkan uji Shapiro Wilk pergeseran viskositas dari keempat formula pada table XII menunjukkan data yang diperoleh terdistribusi normal. Sehingga dilanjutkan dengan uji Levene Test yang bertujuan mengetahui kesamaan varian. Hasil pengujian Levene Test diperoleh nilai sebesar 0,9591 yang artinya data memiliki kesamaan varian. Kemudian dilanjutkan uji ANOVA yang bertujuan untuk melihat variasi apakah data yang diperoleh berbeda bermakna atau berbeda tidak bermakna. Uji ANOVA berbeda bermakna jika p-value 0,05. Pada uji ANOVA p-value nilai yang diperoleh 0,302 lampiran 4. sehingga data berbeda tidak bermakna. Menurut uji statistik yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan bahwa Tween 80 dan sorbitol tidak memberikan pengaruh pada pergeseran viskositas.

3. Daya sebar

Uji statistik dilakukan pada pengujian daya sebar untuk mengetahui kemampuan sediaan modifikasi tiap formula mampu menyebar pada saat diaplikasikan pada permukaan kulit. Untuk mengetahui normalitas suatu data dapat menggunakan uji Shapiro Wilk. Tabel XIII . Hasil uji Shapiro Wilk untuk respon daya sebar Formula p-value F1 2,2 e-16 FA 0,7391 FB 2,2 e-16 FAB 0,6725 Data yang diperoleh menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi normal karena nilai p-value 0,05 oleh karena itu dilanjutkan uji Kruskal-Wallis. Uji Kruskal-Wallis bertujuan melihat pengaruh sorbilol dan Tween 80 terhadap keempat formula. Hasil uji Kruskal-Wallis p-value 0,05 artinya data berbeda tidak bermakna. Uji Wilcoxon ini untuk membandingkan formula satu dengan yang lainnya berbeda bermakna atau tidak dari data yang tidak normal tersebut. Uji wilcoxon data dikatakan berbeda bermakna ketika hasil p-value 0,05. Hasil uji Wilcoxon dapat dilihat pada tabel XIV. Tabel XIV. Hasil uji wilcoxon untuk melihat pengaruh variasi Tween 80 terhadap respon daya sebar Formula p-value Keterangan Kesimpulan F1 : FB 0,3687 Berbeda tidak bermakna Tidak ada pengaruh FA : FAB 0,8248 Berbeda tidak bermakna Tidak ada pengaruh Pengaruh sorbitol pada level rendah Tween 80 dibandingkan antara formula F1 dengan formula FB, karena dalam formulasi untuk formula F1 dan FB Tween 80 yang digunakan sebanyak 4 g. Berdasarkan hasil analisis pada tabel XIV menunjukkan p-value 0,05, sehingga data berbeda tidak bermakna artinya Tween 80 pada kedua perbandingan formula tersebut tidak memiliki pengaruh pada daya sebar. Formula FA : FAB ditujukan untuk melihat pengaruh sorbitol pada level tinggi Tween 80. Jumlah Tween 80 pada formula FA dan FAB yaitu 6 g. Dari tabel X formula FA:FAB menunjukkan data berbeda tidak bermakna, karena p- value 0,05 sehingga disimpulkan bahwa level tinggi Tween 80 pada sorbitol tidak memberikan pengaruh terhadap viskositas krim ekstrak etanol batang jarak cina. Tabel XV. Hasil uji wilcoxon untuk melihat pengaruh variasi sorbitol terhadap respon daya sebar Formula p-value Keterangan Kesimpulan F1 : FA 0,184 Berbeda tidak bermakna Tidak ada pengaruh FB : FAB 1 Berbeda tidak bermakna Tidak ada pengaruh Pengaruh Tween 80 pada level rendah sorbitol yaitu 7 g dengan membandingkan formula F1 : FA. Kemudian untuk melihat Tween 80 pada level tinggi sorbitol yaitu 9 g dengan membandingkan formula antara FB dengan FAB. Dari data tabel XV menunjukkan bahwa data yang diperoleh berbeda tidak bermakna dimana variasi formula pada sorbitol yang dibandingkan tidak memiliki pengaruh terhadap daya sebar. Hal ini dikarenakan p-value 0,05 sedangkan p- value dikatakan berbeda bermakna atau memiliki pengaruh ketika pada uji Wilcoxon ini 0,05

4. Pergeseran daya sebar

Dokumen yang terkait

Optimasi tween 80 sebagai emulsifying agent dan carbopol 940 sebagai gelling agent dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak lidah buaya (aloe barbadensis Mill.) dengan metode desain faktorial.

0 11 108

Pengaruh Tween 80 sebagai emulsifying agent dan gliserin sebagai humektan dalam sediaan krim ekstrak batang Jarak Cina (Jatropha Multifida L.) dengan aplikasi desain faktorial.

2 9 111

Pengaruh Tween 80 sebagai emulsifying agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan krim ekstrak daun Jambu Biji (Psidium Guajava L.) dengan aplikasi desain faktorial.

1 7 100

Pengaruh tween 80 sebagai emulsifying agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan krim ekstrak batang Jarak Cina (Jatropha.

3 5 121

Pengaruh Tween 80 sebagai emulsifying agent dan sorbitol sebagai humektan dalam sediaan krim ekstrak daun Jambu Biji (Psidium Guajava L.) dengan aplikasi desain faktoria.

3 23 118

Pengaruh tween 80 dan span 80 sebagai emulsifying agent terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel antiacne minyak cengkeh (Oleum caryophill) aplikasi desain faktorial.

3 4 98

Optimasi komposisi tween 80 dan span 80 sebagai emulsifying agent dalam formula emulgel anti-aging ekstrak teh hijau [Camelia sinensis [L.]O.K]: Aplikasi desain faktorial.

0 2 132

Optimasi komposisi tween 80 dan span 80 sebagai emulsifying agent dalam formula emulgel anti-aging ekstrak teh hijau [Camelia sinensis [L.]O.K]: Aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 130

Evaluasi efek tween 80 dan span 80 dalam sediaan krim dengan minyak wijen sebagai fase minyak : aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 3 146

Optimasi tween 80 dan span 80 sebagai emulsifying agent serta carbopol sebagai gelling agent dalam sediaan emulgel photoprotector ekstrak teh hijau (Camellia sinensis L.) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

2 4 132