6
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Jarak Cina
Tanaman jarak cina gambar 1 termasuk dalam suku perdu dan tersebar di seluruh Nusantara. Tanaman ini sering digunakan dalam pengobatan tradisional
karena memiliki kandungan senyawa kimia yang bersifat antibakteri, penurun panas, dan antiinflamasi Darmawi, Manaf, dan Putranda, 2013
Tanaman jarak cina memiliki aktivitas antibakteri terutama pada batang. Beberapa zat kimia yang terkandung dalam jarak cina diantaranya yaitu: α-amirn,
kampesterol, 7 α-diol, stigmaterol, β-sitosterol, dan HCN. Batang jarak cina
mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, dan tanin Suharmiati dan Handayani, 2005. Penelitian Aiyelaagbe dkk 2008 menunjukkan bahwa dengan uji
phytokimia, kandungan zat-zat tersebut berfungsi sebagai antimikroba.
Gambar 1. Tanaman Jarak Cina Jatropha multifida L. Neal, 2012
Taksonomi Jarak cina: Kerajaan
: Plantae Tumbuhan
Sub Kerajaan : Tracheobionta Tumbuhan berpembuluh
Super Divisi : Spermatophyta Menghasilkan biji
Divisi : Magnoliophyta Tumbuhan berbunga
Kelas : Magnoliopsida berkeping dua dikotil
Sub Kelas : Rosidae
Bangsa : Euphorbiales
Suku : Euphorbiaceae
Marga : Jatropha
Jenis : Jatropha multifida L. Bagus, 2014
Ekstraksi perlu dilakukan untuk mendapatkan zat aktif yang terkandung dalam batang jarak cina. Ekstrak merupakan sediaan pekat yang diperoleh dengan
mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai. Ekstraksi batang jarak cina meggunakan etanol 70.
Penggunaan etanol 70 sebagai cairan penyari karena bersifat netral dan kapang- kamir sulit tumbuh dalam etanol 20 ke atas, serta tidak beracun. Pemekatan
menggunakan etanol 70 relatif lebih cepat Dirjen POM RI, 1995. Pembuatan ekstrak etanol batang jarak cina dilakukan menggunakan
metode maserasi. Maserasi merupakan salah satu cara ekstraksi zat aktif dengan menggunakan cairan pengekstraksi atau penyari dengan cara penggojogan atau
pengadukan pada suhu ruang. Maserasi merupakan metode ekstraksi yang paling banyak digunakan dalam satu proses ekstraksi, dikarenakan mempunyai
keuntungan yaitu peralatan yang digunakan sederhana dan mudah diusahakan List dan Schmidt, 1989.
Zat aktif yang diharapkan terkandung dalam ekstrak etanol batang jarak cina yaitu tanin. Tanin merupakan senyawa aktif metabolit sekunder yang
diketahui mempunyai beberapa khasiat yaitu sebagai astrigen, anti diare, antibakteri, dan antioksidan. Tanin merupakan komponen zat organik yang sangat
kompleks, terdiri dari senyawa fenolik yang sukar dipisahkan dan sukar mengkristal, mengendapkan protein dari larutannya dan bersenyawa dengan
protein tersebut Malangngi, Sangi, dan Paendong, 2012. Penelitian oleh Muntiaha, 2014 konsentrasi ekstrak etanol batang jarak
cina memiliki aktivitas antibakteri mulai dari konsentrasi 1, 5, dan 10. Semakin besar konsentrasi yang digunakan menunjukkan tingkat atau waktu
penyembuhan luka yang lebih cepat. Proses penyembuhan pada kulit dipengaruhi oleh adanya zat aktif tanin pada batang jarak cina yang bersifat sebagai
antibakteri. Tanin memiliki sifat seperti fenol yang mampu memutuskan ikatan peptidoglikan dalam menembus dinding sel dan menyebabkan kebocoran nutrient
sel dengan merusak ikatan hidrofobik komponen membran sel seperti protein dan fospolipida sehingga terjadi kerusakan pada membrane sel bakteri yang
mengakibatkan terhambatnya aktivitas dan biosintesa enzim-enzim spesifik yang diperlukan untuk reaksi metabolisme bakteri Muntiaha, Yamlean, dan Lolo,
2014.
B. Staphylococus aureus