C. Uji Antibakteri Ekstrak Etanol Batang Jarak Cina
Tujuan dilakukan uji antibakteri ini adalah untuk mengetahui daya kemampuan antibakteri ekstrak etanol batang jarak cina. Bakteri yang digunakan dalam
pengujian ini yaitu Staphylococcus aureus, karena baktreri ini hampir dapat ditemukan pada semua organisme hidup. Uji antibakteri pada batang jarak cina
menggunakan metode difusi sumuran, karena hasil ekstraksi penelitian ini berbentuk cair. Cawan petri yang digunakan pada uji antibakteri ini ada 2: cawan
pertama sebagai kontrol negatif yang diberi perlakukan dengan akuades dan cawan kedua sebagai berisi sampel ekstrak etanol batang jarak cina sebanyak 5.
Kontrol negatif sebagai pembanding sampel. Hasil pengujian menunjukkan sampel ekstrak etanol batang jarak cina terdapat zona hambat disekitar lubang
sumuran sebesar 1,9861 cm
2
lampiran 6 sehingga dapat diketahui bahwa ekstrak etanol batang jarak cina memiliki aktivitas sebagai antibakteri yang disajikan pada
gambar 12.
i ii
Gambar 12. Hasil uji antibakteri i ekstrak etanol batang Jarak Cina, ii kontrol negatif
D. Pembuatan Krim Ekstrak Etanol Batang Jarak Cina
Krim adalah bentuk sediaan setengah padat berupa emulsi yang mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar
yang sesuai mengandung air tidak kurang dari 60 Syamsuni, 2006. Tipe krim yang digunakan pada penelitian ini adalah minyak dalam air, karena rasio fase air
lebih dominan dibanding fase minyak , selain itu dapat dilihat dari nilai HLB Tween 80 memiliki nilai HLB 15 sehingga memiliki sifat hidrofil suka dengan
medium air. Tipe krim MA memiliki beberapa kelebihan seperti kenyamanan saat pemakaian serta mudah dicuci dengan air. Formula yang digunakan antara
lain: asam stearat, butylated hydroxyl toluene BHT, sorbitol, Triethanolamine TEA, methyl paraben, Tween 80, dan ekstrak etanol batang jarak cina. Krim
terdiri dari dua fase yaitu fase air dan fase minyak. Bahan yang termasuk dalam kategori fase minyak yaitu asam stearat dan BHT, sedangkan fase air terdiri dari
sorbitol, Triethanolamine TEA, methyl paraben dan Tween 80. Pembuatan krim dimulai dengan mencampurkan semua bahan dan memanaskan sesuai dengan
masing-masing fase pada waterbath dengan suhu 70
ยบ
C. Kemudian campuran dari fase air dan fase minyak dicampurkan kedalam mortir hangat. Tujuan digunakan
mortir hangat agar tidak terjadi socktermal pada bahan. Kemudian dilakukan pengadukan pada campuran dari kedua fase menggunakan mixer hingga terbentuk
massa krim. Akuades diberikan sesaat setelah semua fase minyak dan fase air tercampur dan terakhir ekstrak etanol batang jarak cina. Ekstrak etanol batang
jarak cina dimasukkan ke dalam sediaan krim dan dihomogenkan selama 2 menit menggunakan mixer dengan kecepatan konstan.
Asam stearat berfungsi sebagai agen pengemulsi serta memberikan tampilan kental pada krim. Asam stearat yang digunakan dalam penelitian
sebanyak 20 g. Jumlah triethanolamine TEA yang digunakan pada penelitian ini 2 g. TEA dan asam stearat dalam formulasi topikal berperan dalam basis
penyusun krim. BHT dalam formulasi ini berperan sebagai pencegah atau penunda bau tengik pada sediaan krim. BHT mencegah asam lemak yaitu asam
stearat yang dapat teroksidasi sehingga dapat membuat bau tengik pada sediaan krim. BHT digunakan dalam sediaan krim sebanyak 0,02 g.
Sorbitol bersifat hidroskopis sehingga berperan sebagai humektan dengan mempertahankan kandungan air dalam sediaan serta mendukung hidrasi
kulit sehingga kondisi kelembaban kulit tetap terjaga. Pada penelitian ini sorbitol digunakan dalam formulasi sediaan krim dengan level rendah pada konsentrasi 7
g dan konsentrasi level tinggi pada 9 g untuk penggunaan sebagai humektan sehingga diharapkan terdapat faktor yang dominan dari sorbitol yang dapat
berpengaruh pada sifat fisik dan stabilitas fisik sediaan krim. Pengawet sediaan krim ekstrak etanol batang jarak cina yang digunakan adalah methyl paraben
untuk mencegah adanya mikroba yang mudah berkembang dalam kadar air yang cukup tinggi karena tipe yang dihasilkan MA sehingga rasio fase air lebih
dominan. Konsentrasi yang digunakan sebagai pengawet pada sediaan topikal sebanyak 0,03 g. Tween 80 merupakan salah satu bahan dalam pembuatan krim
ekstrak etanol batang jarak cina yang berperan sebagai surfaktan non-ionik hidrofilik dalam emulsifier pada emulsi tipe minyak dalam air MA. Tween 80
yang digunakan pada penelitian diperoleh level rendah 4 g dan level tinggi 6 g dan diharapkan dapat mempengaruhi respon sifat fisik dan stabilitas fisik.
Orientasi dari formula yang telah dimodifikasi perlu dilakukan agar dapat menentukan besaran level tinggi dan level rendah padri faktor sorbitol dan Tween
80. Selain itu untuk melihat apakah respon yang diteliti mampu memberikan perubahan secara linier. Hasil orientasi yang diperoleh nantinya dapat dilanjutkan
ke dalam tahap optimasi. Hasil orientasi pada gambar 13 jumlah sorbitol yang dapat menyebabkan
perubahan viskositas dan daya sebar yaitu 7 g dan 9 g. Pada grafik tersebut menunjukkan respon linier. Hal ini dapat menyimpulkan untuk penelitian ini
ditemukan level rendah sorbitol 7 g dan level tinggi sorbitol 9 g. Gambar 14 jumlah Tween 80 yang didapat menyebabkan perubahan viskositas dan daya sebar
adalah 4 g dan 6 g. Grafik tersebut menunjukkan adanya respon linier sehingga dapat disimpulkan pada penelitian ini ditetapkan untuk level rendah Tween 80
yaitu 4 g sedangkan level tinggi Tween 80 yaitu 6 g.
Gambar 13. Grafik orientasi pengaruh sorbitol terhadap viskositas dan daya sebar
90 100
110 120
130
5 10
15
Pengaruh sorbitol terhadap viskositas
Jumlah Sorbitol g V
is k
o si
ta s
d .P
a .s
5.60 5.80
6.00 6.20
6.40
5 10
15
Pengaruh sorbitol terhadap daya sebar
Jumlah Sorbitol g D
a y
a S
eb a
r c
m
Gambar 14. Grafik orientasi pengaruh tween 80 terhadap viskositas dan daya sebar
E. Uji Sifat dan Stabilitas Fisik Krim Ekstrak Etanol Batang Jarak Cina