Perumusan masalah Keaslian penelitian

eksipien. Pemilihan sorbitol pada penelitian ini karena sorbitol tidak membuat iritasi kulit, tidak korosif, dan tidak volatile Barel, Marc, dan, Maibach, 2001. Sediaan krim perlu dioptimasi untuk memperoleh sifat fisik dan stabilitas fisik optimal untuk menunjang hasil formulasi yang baik pada suatu sediaan farmasi. Kestabilan sediaan diperlukan agar menjamin sediaan tersebut masih dapat menimbulkan efek yang diharapkan. Metode desain faktorial dapat mengetahui ada atau tidak interaksi antara Tween 80 dan sorbitol, sehingga diketahui faktor dominan yang menentukan sifat fisik yaitu viskositas dan daya sebar serta stabilitas sediaan krim. Sejauh ini belum ada penelitian terkait formulasi krim ekstrak etanol batang jarak cina. Penelitian ini diharapkan dapat melihat pengaruh variasi Tween 80 dan sorbitol pada level yang diteliti terhadap sifat fisik dan stabilitas krim ekstrak etanol batang jarak cina sehingga diperoleh sediaan krim antibakteri yang secara fisik berkualitas dan stabil.

1. Perumusan masalah

a. Bagaimanakah pengaruh variasi Tween 80 dan sorbitol pada level yang diteliti terhadap sifat fisik dan stabilitas krim ekstrak etanol batang jarak cina? b. Apakah dapat ditemukan area komposisi optimum dari Tween 80 dan sorbitol menggunakan contour plot superimposed?

2. Keaslian penelitian

Penelitian terkait tanaman jarak cina yang pernah dilakukan adalah: a. “Ekstraksi Zat Aktif Antimikroba dari Tanaman Yodium Jatropha multifida L. Linn sebagai Bahan Baku Alternatif Antibiotik Alami,” oleh Sari dan Sari 2011. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengambil ekstrak dari Jatropha multifida L. sebagai bahan baku antibakteri alami. Pada penelitian ini daya antibakteri Jatropha multifida L. dibandingkan terhadap bermacam-macam bakteri. Bakteri yang digunakan penelitian ini antara lain Staphylococus aureus dan Eschericia coli dan jamur Candida albicans. Kesimpulan yang didapat adalah antibakteri dari ekstrak Jatropha multifida L. hanya efektif untuk Staphylococus aureus dan jamur Candida albicans. b. “The Efficacy of Jatropha Multifida in The Management Of Oral Candidiasis: A Preliminary Study” oleh Adesola dan Adetunju 2007. Penelitian tersebut hanya meneliti sebatas tanaman Jatropha multifida L. terhadap penderita infeksi akibat dari bakteri Candida albicans, hasil yang didapat bahwa tanaman ini lebih efektif dibandingkan antibiotik yang biasa digunakan. Jadi pada penelitian ini juga tidak ada analisis secara kuantitatif terkait zat aktif yang terdapat dalam ekstrak tanaman. c. “The Antimicrobial Activity of Jatropha Multifida Extract and Chromatographic Fractions Against Sexually Transmitted Infections” oleh Aiyelaagbe, Oguntuase, Arimah, dan Adeniyi 2008. Penelitian tersebut hanya ditekankan pada aktifitas antimikroba dari ekstrak tanaman ini. Ekstraksi dilakukan secara kasar dengan maserasi tanpa memperhatikan kondisi operasi yang sesuai. Sejauh penelusuran pustaka yang dilakukan oleh peneliti, penelitian mengenai Pengaruh Tween 80 sebagai Emulsifying Agent dan Sorbitol sebagai Humektan dalam Sediaan Krim Ekstrak Etanol Batang Jarak cina Jatropha multifida L. dengan Aplikasi Desain Faktorial belum pernah dilakukan.

3. Manfaat penelitian

Dokumen yang terkait

Optimasi tween 80 sebagai emulsifying agent dan carbopol 940 sebagai gelling agent dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak lidah buaya (aloe barbadensis Mill.) dengan metode desain faktorial.

0 11 108

Pengaruh Tween 80 sebagai emulsifying agent dan gliserin sebagai humektan dalam sediaan krim ekstrak batang Jarak Cina (Jatropha Multifida L.) dengan aplikasi desain faktorial.

2 9 111

Pengaruh Tween 80 sebagai emulsifying agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan krim ekstrak daun Jambu Biji (Psidium Guajava L.) dengan aplikasi desain faktorial.

1 7 100

Pengaruh tween 80 sebagai emulsifying agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan krim ekstrak batang Jarak Cina (Jatropha.

3 5 121

Pengaruh Tween 80 sebagai emulsifying agent dan sorbitol sebagai humektan dalam sediaan krim ekstrak daun Jambu Biji (Psidium Guajava L.) dengan aplikasi desain faktoria.

3 23 118

Pengaruh tween 80 dan span 80 sebagai emulsifying agent terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel antiacne minyak cengkeh (Oleum caryophill) aplikasi desain faktorial.

3 4 98

Optimasi komposisi tween 80 dan span 80 sebagai emulsifying agent dalam formula emulgel anti-aging ekstrak teh hijau [Camelia sinensis [L.]O.K]: Aplikasi desain faktorial.

0 2 132

Optimasi komposisi tween 80 dan span 80 sebagai emulsifying agent dalam formula emulgel anti-aging ekstrak teh hijau [Camelia sinensis [L.]O.K]: Aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 130

Evaluasi efek tween 80 dan span 80 dalam sediaan krim dengan minyak wijen sebagai fase minyak : aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 3 146

Optimasi tween 80 dan span 80 sebagai emulsifying agent serta carbopol sebagai gelling agent dalam sediaan emulgel photoprotector ekstrak teh hijau (Camellia sinensis L.) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

2 4 132