Mengkristalkan kembali secara langsung dari cairan pelarut. Metode ini Mengkristalkan kembali dengan asam atau basa. Prinsip metode ini
kolom, kromatografi planar ini dapat dikatakan sebagai bentuk terbuka dari kromatografi kolom Gandjar dan Rohman, 2007.
Kromatografi lapis tipis merupakan suatu teknik pemisahan yang menggunakan fase diam stationary phase dan fase gerak mobile phase. Fase
diam pada KLT dapat berupa serbuk halus yang berfungsi sebagai permukaan penjerab atau berfungsi sebagai penyangga untuk lapisan zat cair. Pada
penggunaannya, silika gel asam silika, alumina aluminium oksida, selulosa, dan kiselgur tanah diatom biasa digunakan sebagai fase diamnya. Pemilihan
fase gerak pada KLT dapat didasarkan pada pustaka yang ada atau dari hasil percobaan dengan variasi tingkat kepolaran Harwood dan Moody, 1989.
Pada umumnya, kromatografi lapis tipis secara luas digunakan untuk dua tujuan, pertama sebagai metode untuk mencapai hasil kualitatif, kuantitatif,
dan preparatif; kedua digunakan untuk menentukan kondisi yang sesuai untuk pemisahan pada kromatografi kolom ataupun kromatografi cair kinerja tinggi
Gandjar dan Rohman, 2007. Kromatografi Lapis Tipis dapat digunakan untuk analisis kualitatif
terhadap suatu senyawa. Parameter pada KLT yang digunakan untuk identifikasi adalah nilai R
f
. Nilai R
f
Retardation factor merupakan nilai diperoleh dengan membandingkan jarak yang ditempuh oleh bercak senyawa yang diidentifikasi
dengan jarak yang ditempuh oleh pelarut jarak pengembang. Dua senyawa dikatakan identik apabila mempunyai nilai R
f
yang sama jika diukur pada kondisi KLT yang sama Ettre, 1993.