Pemeriksaan kelarutan Analisis Pendahuluan

Hasil pemeriksaan tersebut memperlihatkan bahwa masing-masing totolan menghasilkan bercak yang memadamkan fluoresensi berwarna hitam. Totolan dari kedua starting material yang digunakan bercak S dan V menunjukkan bercak tunggal yang dapat diartikan bahwa senyawa yang digunakan merupakan senyawa yang murni. Untuk totolan dari senyawa hasil sintesis, dihasilkan bercak sebanyak tiga buah. Adanya penampakan bercak yang jumlahnya lebih dari satu menandakan bahwa senyawa hasil sintesis yang diperoleh bukanlah senyawa tunggalmurni. Bila ditinjau dari bercak yang muncul, maka dapat diidentifikasi secara kualitatif bahwa senyawa hasil sintesis merupakan senyawa yang berbeda dengan starting material. Hal ini ditunjukkan dari adanya bercak pada totolan senyawa hasil sintesis yang mempunyai nilai R f yang berbeda dengan starting material yang digunakan, yakni 0,230. Dua bercak lain pada totolan senyawa hasil sintesis mempunyai nilai R f 0,085 dan 0,510. Dua bercak tersebut mempunyai nilai R f yang sama dengan R f starting material mengindikasikan bahwa senyawa hasil sintesis belum murni. Selain itu, bercak yang dihasilkan dari totolan senyawa hasil sintesis berada di bagian bawah lempeng KLT menunjukkan bahwa senyawa hasil sintesis mempunyai interaksi yang lebih kuat dengan fase diam relatif polar dibandingkan fase gerak relatif non polar. Tabel VII. Nilai R f senyawa hasil sintesis dan starting material Senyawa Nilai R f Sikloheksana-1,3-dion S 0,090 4-hidroksi-3-metoksibenzaldehida V 0,500 Senyawa hasil sintesis T 0,085 0,230 0,510 Dalam pemeriksaan ini, dilakukan juga pengelusian pada senyawa hasil replikasi yang ditujukan untuk melihat reprodusibilitas dari metode sintesis yang digunakan. Dari hasil yang diperoleh, diketahui bahwa senyawa hasil replikasi mempunyai nilai R f yang sama. Dengan adanya kesamaan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa senyawa hasil replikasi merupakan senyawa yang sama dengan senyawa hasil sintesis. Selain itu, dapat disimpulkan pula bahwa metode yang digunakan mempunyai keterulangan yang baik atau reprodusibel. Tabel VIII. Nilai R f senyawa hasil replikasi Replikasi Nilai R f 1 2 3 I 0,085 0,230 0,510 II 0,090 0,240 0,510 III 0,085 0,230 0,500 Gambar 17. Kromatogram hasil elusi untuk replikasi senyawa hasil sintesis

Dokumen yang terkait

SINTESIS SENYAWA ANALOG KURKUMIN 3,6-BIS-(4’-HIDROKSI-3’-METOKSIBENZILIDIN)PIPERAZIN-2,5-DION DENGAN KATALIS HCl

2 27 12

SINTESIS SENYAWA ANALOG KURKUMIN 3,6-BIS-(4’-HIDROKSI- ’,5’-DIMETILBENZILIDIN)-PIPERAZIN-2’,5’-DION DENGAN KATALIS HCl.

0 2 16

SINTESIS SENYAWA ANALOG KURKUMIN 3,6-BIS-(4 -HIDROKSI-3’-METOKSIBENZILIDIN)-PIPERAZIN-2,5-’ DION DENGAN KATALIS HCl.

2 7 17

Desain dan sintesis senyawa 2-(4`-hidroksi-3`-metoksibenzilidena) sikloheksana-1,3-dion yang berpotensi sebagai senyawa antikanker dengan menghambat protein NF-kB menggunakan metode solid phase reaction.

0 12 108

Sintesis senyawa 2-(4`-hidroksi-3`-metoksibenzilidena) sikloheksana-1,3-dion dari sikloheksana-1,3-dion dan 4-hidroksi-3-metoksibenzaldehida dengan katalis asam klorida menggunakan metode solid phase reaction.

0 8 95

SINTESIS SENYAWA 4 HIDROKSI 3 METOKSI 5

0 0 7

SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA SKRIPSI

0 3 78

Sintesis senyawa 2-(4`-hidroksibenzilidena) sikloheksana-1,3-dion dari sikloheksana-1,3-dion dan 4-hidroksibezaldehid dengan katalis kalium hidroksida - USD Repository

0 0 88

Sintesis 2-(4`-hidroksibenzilidena)-sikloheksana-1,3-dion dari sikloheksana-1,3-dion dan 4-hidroksibenzaldehida dengan katalis asam klorida - USD Repository

0 0 92

Sintesis senyawa 2-(4`-hidroksi-3`-metoksibenzilidena) sikloheksana-1,3-dion dari sikloheksana-1,3-dion dan 4-hidroksi-3-metoksibenzaldehida dengan katalis asam klorida menggunakan metode solid phase reaction - USD Repository

0 1 93