Otobiografi, berisi kisah cerita tentang pribadi si pengarang sendiri,
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Kelompok Kompetensi Profesional F 51
yang intensional maupun yang faktual, dan mengerti seluk beluk strukturnya. Pendek kata apresiasi sastra itu merupakan upaya merebut
makna karya sastra sebagai tugas utama seorang pembaca. Untuk dapat memahami struktur karya sastra dan dapat merebut makna
dengan setepat -tepatnya, seorang pembaca perlu mengerti bagian –
bagian atau elemen –elemen karya sastra. Karena, karya sastra
merupakan sebuah struktur yang rumit. Sebagai sebuah struktur, karya sastra mengandung gagasan keseluruhan, gagasan tranformasional, dan
gagasan kaidah yang mandiri. Oleh karena itu, untuk mengerti karya sastra diperlukan analisis terhadap bagian
–bagian struktur tersebut. Dengan demikian, nyatalah bahwa apresiasi sastra merupakan satu
kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan kritik sastra. Bahkan, dapat dikatakan bahwa apresiasi sastra merupakan salah satu jenis kritik
sastra terapan. Kegiatan
–kegiatan atau langkah–langkah yang dapat dilakukan untuk
memahami karya sastra paling tidak meliputi 3 hal yaitu : Interpretasi, Analisis atau Penguraian, dan Evaluasi atau Penilaian.
Penafsiran
Penafsiran adalah upaya memahami karya sastra dengan memberikan tafsiran berdasarkan sifat
–sifat karya sastra itu sendiri. Dalam hubungan ini, Abrams-1981 membedakan tafsiran menjadi dua hal, yakni dalam
artinya yang sempit, penafsiran merupakan upaya untuk memperjelas arti bahasa dengan sarana analisis, parafrase dan komentar. Lazimnya
penafsiran difokuskan pada kegelapan, ambiguitas, parafrase, dan komentar. Dalam arti luas, penafsiran atau menafsirkan ialah membuat
jelas arti karya sastra yang bermediakan bahasa yaitu meliputi penjelasan aspek
–aspek seperti jenis karya,unsur–unsur,struktur,tema dan efek– efeknya.
Analisis
Analisis merupakan penguraian karya sastra atas bagian –bagian atau
norma –normanya. Secara lebih khusus, analisis karya sastra dibedakan
menjadi analisis fiksi dan anlisis puisi. Analisis fiksi meliputi analisis
52
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Kelompok Kompetensi Profesional F
terhadap semua elemen pembangun fiksi itu, yang mencakup fakta cerita, sarana cerita, dan tema. Fakta cerita meliputi plot, tokoh, dan latar.
Sarana cerita meliputi hal –hal yang dimanfaatkan oleh pengarang dalam
memilih dan menata detil –detil cerita sehingga tercipta pola yang
bermakna, seperti unsur judul,sudut pandang, gaya dan nada,dan sebagainya.
Penafsiran dan analisis memungkinkan pembaca untuk memberikan penilaian kepada karya sastra secara tepat sesuai dengan hakikatnya.
Hakikat karya sastra adalah karya imajinatif yang bermediakan bahasa dan mempunyai unsur estetik yang dominan.
Penilaian
Penilaian adalah usaha menentukan kadar keberhasilan atau keindahan suatu karya sastra. Dengan adanya penilaian dimungkinkan untuk
membuat pemilihan antar karya sastra yang baik dan yang jelek, yang berhasil dan yang gagl, yang bermutu tinggi, rendah, dan sedang. Jika
penilaian dapat dilakukan sebaik –baiknya, penghargaan kepada sebuah
karya sastrapun dapat dilakukan secara wajar dan sepantasnya. Untuk itu diperlukan suatu kriteria, yakni kriteria keindahan atau keberhasilan suatu
karya sastra.