Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Kelompok Kompetensi Pedagogik F 39
h. Peserta didik mengidentifikasi siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana peristiwa yang terjadi pada teks cer
ita sejarah “Hari Buruh.” Kegiatan ini menggunakan buku siswa tugas 1 nomor 1 halaman 7
—8.
i. Peserta didik menyusun periode sejarah secara kronologis, sesuai dengan urutan waktu dari peristiwa sejarah teks “Hari Buruh.” Untuk kegiatan ini,
siswa melengkapi kolom yang terdapat dalam buku siswa tugas 1 nomor 2
dan 3 halaman 9 —11.
40
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Kelompok Kompetensi Pedagogik F
j. Peserta didik menentukan struktur yang membangun teks “Sejarah Hari Buruh” dengan mengisi kolom struktur teks pada buku siswa tugas 1 nomor 4 halaman
12 —14.
4. Pengolahan Data Data Processing
k. Peserta didik mengolah informasi yang diperoleh dari hasil kegiatan sebelumnya untuk menentukan unsur-unsur atau struktur teks cerita sejarah.
Kegiatan ini menggunakan bagan 1.1 pada buku siswa halaman 17.
5. Pembuktian Verification
l. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memverifikasi sehingga
dapat menemukan konsep tentang struktur teks cerita sejarah. 6. Menarik Kesimpulan Generalization
m. Peserta didik membuat kesimpulan tentang struktur teks cerita sejarah n. Peserta didik mempresentasikan.
3. Model Pembelajaran Berbasis Proyek Project Based Learning
I. Definisi
Pembelajaran Berbasis Proyek Project Based Learning=PjBLadalah metoda pembelajaran yang menggunakan proyekkegiatan sebagai
media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Kelompok Kompetensi Pedagogik F 41
Pembelajaran berbasis proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan
mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk
digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya.
Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun a guiding question dan membimbing peserta didik dalam
sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek materi dalam kurikulum. Pada saat pertanyaan terjawab, secara
langsung peserta didik dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya.
PjBLmerupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik.
Pembelajaran Berbasis Proyek memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja;
2. adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik;
3. peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau tantangan yang diajukan;
4. peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk mengakses dan mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan;
5. proses evaluasi dijalankan secara kontinyu; 6. peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang
sudah dijalankan; 7. produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif; dan
8. situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan.
Peran guru dalam Pembelajaran Berbasis Proyek sebaiknya sebagai fasilitator, pelatih, penasehat dan perantara untuk mendapatkan hasil
yang optimal sesuai dengan daya imajinasi, kreasi dan inovasi dari siswa. Beberapa hambatan dalam implementasi metode Pembelajaran Berbasis