Wawancara pertama dilakukan untuk mengetahui karakteristik dan latar belakang siswa yang akan digunakan sebagai subyek penelitian. Berikut adalah
hasil wawancara:
Tabel 4.2. Rangkuman hasil wawancara
No Topik Pertanyaan
Kesimpulan Jawaban 1.
Karakteristik siswa Ada perbedaan karakteristik antara
siswa IPA dan IPS. Siswa IPS cenderung pasif dan kurang
berminat dalam hal berhitung. Siswa IPA lebih aktif dan
bersemangat dalam pada matematika.
2. Kemampuan analisis
Siswa IPS lemah dalam hal kemampuan menganalisis soal-soal
matematika. Siswa IPA lebih baik dalam hal menganalisis karena
sering menghadapi soal-soal dan terbiasa dengan hal menganalisis.
3. Cara belajar siswa
Metode yang digunakan oleh guru memberikan kesempatan siswa
lebih banyak aktif. Guru memberikan materi singkat, siswa
dilatih dengan mngerjakan soal- soal, lalu dibahas bersama-sama.
4. Prestasi Belajar Siswa
Siswa-siswi bidang IPA maupu IPS sama-sama memiliki kemampuan
yang baik di bidangnya. Siswa yang aktif kecenderungan akan lebih
baik hasil belajarnya daripada siswa yang pasif.
2. Data Hasil Pembuatan Instrumen Evaluasi Kemampuan Pemodelan
Matematis a
Rancangan Desain Instrumen Evaluasi Kemampuan Pemodelan Matematis
Berdasarkan studi literatur, studi lapangan dan pengumpulan informasi yang telah dilakukan, peneliti mengambil topik penelitian tentang instrumen evaluasi
yang dapat mengukur kemampuan pemodelan matematis siswa tingkat menengah atas. Instrumen evaluasi kemampuan pemodelan matemastis ini disusun dan
dirancang untuk dapat digunakan untuk mengukur kemampuan pemodelan matematis siswa-siswi tingkat sekolah menengah atas.
Perancangan dan penyusunan instrumen diawali dengan mengkaji jurnal- jurnal yang relevan. Dari kajian tersebut, dirumuskan 8 kompetensi pemodelan
matematis yang akan dicantumkan dalam instrumen berdasarkan Berdasarkan artikel “Assesing Modeling Skills” karya Ken Houston dan Neville Neill tahun
2003 dalam
The Eleventh International Conference on the Teaching of Mathematical Modelling and Application ICTMA 11,
dan artikel “
Understanding
students Modelling Skills” karya Christopher Haines, Rosalind Crouch, dan John Davis tahun 2001 dalam
The Ninth International Conference on the Teaching of Mathematical Modelling and Application ICTMA 9
. Ke delapan kompetensi tersebut meliputi kompetensi menyederhanakan asumsi, mengklarifikasi tujuan,
merumuskan masalah, menentukan vaiabel parameter dan konstanta, merumuskan pernyataan matematika, menggunakan representasi grafis, dan mengembalikan ke
situasi nyata. Masing-masing kompetensi kemudian dirumuskan indikator dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI