Analisis Data Efek Potensial

Dari data pada tabel 4.8. di atas terlihat bahwa soal yang sudah lebih dari 50 terjawab dengan benar ada sebanyak 8 soal yang terdiri dari soal nomor 1, 4, 6, 8, 9, 10, 15, 19, 20. Dari analisis yang dilakukan terhadap beberapa soal yang masih berada di bawah 50 seperti pada nomor 3 39,29, nomor 18 21,43, dan nomor 22 46,43 siswa cenderung terkecoh dengan pilihan jawaban yang kedua. Berdasarkan analisis tingkat kesukaran dan juga analisis masing-masing butir soal, diperoleh kesimpulan bahwa soal instrumen dapat digunakan pada tahap uji coba utama dengan perbaikan pada bagian tata letak dan juga perbaikan pilihan jawaban. Selain melihat presentase masing-masing soal, peneliti juga melihat hasil ujicoba terbatas masing-masing subyek dan membandingkannya denga rata- rata ujicoba terbatas. Berikut adalah hasil rata-rata ujicoba terbatas. Tabel 4.9. Rata-rata hasil ujicoba terbatas No. Subyek Skor Siswa 1 S1 68,75 2 S2 45,83 3 S3 33,33 4 S4 27,08 5 S5 35,42 6 S6 29,17 7 S7 35,42 8 S8 56,25 9 S9 25,00 10 S10 39,58 11 S11 41,67 12 S12 50,00 13 S13 35,42 14 S14 43,75 Dari hasil ujicoba terbatas terhadap 14 siswa, diperoleh rata-rata hasil ujicoba sebesar 40,48. Dari rata-rata tersebut terdapat 6 siswa atau 42,86 yang memiliki nilai diatas rata-rata, dan sebanyak 8 siswa atau 57,14 yang memiliki nilai dibawah rata-rata. b Ujicoba Utama Ujicoba utama dilaksanakan pada tanggal 7 April 2017, dengan subyek penelitian adalah siswa kelas X MIA 3 SMA Negeri 7 Yogyakarta sebanyak 31 siswa. Ujicoba utama dilakukan setelah dilakukan revisi terhadap instrumen soal hasil dari ujicoba terbatas. Dari hasil ujicoba utama ini peneliti melakukan analisis untuk melihat efek potensial dari imstrumen soal tersebut. Hasil dari penelitian dikategorikan menjadi 5 bagian yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Pengkategorian data dapat dilihat pada tabel 4.8. Tabel 4.10. Penentuan Kategori Kemampuan Interval Nilai Kategori 85 – 100 Sangat Tinggi 65 – 84 Tinggi 45 – 64 Sedang 25 – 44 Rendah – 24 Sangat Rendah Sumber: Arikunto 2009:245 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Distribusi frekuensi data kemampuan pemodelan matematis siswa sekolah menengah atas berdasarkan pengkategorian dapat dilihat pada tabel 4.11. Tabel 4.11. Distribusi frekuensi hasil ujicoba utama Interval Nilai 85 - 100 65 - 84 45 - 64 25- 44 0 - 24 K om pe tens i 1 Frekuensi 3 9 10 9 9,68 29,03 0,00 32,26 29,03 2 Frekuensi 11 17 3 0,00 35,48 0,00 54,84 9,68 3 Frekuensi 3 18 9 1 9,68 58,06 0,00 29,03 3,23 4 Frekuensi 8 6 10 7 25,81 19,35 0,00 32,26 22,58 5 Frekuensi 10 8 9 4 32,26 25,81 0,00 29,03 12,90 6 Frekuensi 14 9 5 3 45,16 29,03 0,00 16,13 9,68 7 Frekuensi 5 17 9 0,00 16,13 0,00 54,84 29,03 8 Frekuensi 16 13 2 51,61 41,94 0,00 6,45 0,00 Tabel 4.12. Rata-rata distribusi frekuensi hasil ujicoba utama Interval Nilai Kategori Frekuensi 85 - 100 ST 65 - 84 T 11 35,48 45 - 64 S 20 64,52 25- 44 R 0 - 24 SR Hasil ujicoba utama yang diberikan kepada 31 siswa, dipereoleh 1 berdasarkan kompetensi menyederhanakan asumsi yang termasuk dalam kategori sangat tinggi berjumlah 3 siswa 9,68, kategori tinggi berjumlah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 siswa 29,03, kategori rendah 10 siswa 32,26, dan kategori sangat rendah 9 siswa 29,03; 2 berdasarkan kompetensi mengklarifikasi tujuan yang termasuk dalam kategori tinggi 11 siswa 35,48, kategori rendah 17 siswa 54,48, kategori rendah 3 siswa 9,68; 3 berdasarkan kompetensi merumuskan masalah yang termasuk dalam kategori sangat tinggi 3 siswa 9,68, kategori tinggi 18 siswa 58,06, kategori rendah 9 siswa 29,03, kategori sangat rendah 1 siswa 3,23; 4 berdasarkan kompetensi menentukan variabel, konstanta, dan parameter yang termasuk dalam kategori sangat tinggi 8 siswa 25,81, kategori tinggi 6 siswa 19,35, kategori rendah 10 siswa 32,26, kategori sangat rendah 7 siswa 22,58; 5 berdasarkan kompetensi merumuskan pernyataan matematika yang termasuk kategori sangat tinggi 10 siswa 32,26, kategori tinggi 8 siswa 25,81, kategori rendah 9 siswa 29,03, kategori sangat rendah 4 siswa 12,90; 6 berdasarkan kompetensi menentukan model matematika yag termasuk kategori sangat tinggi 14 siswa 45,16, kategori tinggi 9 siswa 29,03, kategori rendah 5 siswa 16,13, kategori sangat rendah 3 siswa 9,68; 7 berdasarkan kompetensi menggunakan representasi grafis yang termasuk kategori tinggi 5 siswa 16,13, kategori rendah 17 siswa 54,84, kategori sangat rendah 9 siswa 29,03; 8 berdasarkan kompetensi mengembalikan ke situasi nyata yang termasuk kategori sangat tinggi 16 siswa 51,61, kategori tinggi 13 siswa 41,94, kategori rendah 2 siswa 6,45. Rata-rata distribusi frekuensi hasil ujicoba utama pada 31 siswa, diperoleh bahwa 11 siswa 35,48 tergolong mempunyai kemampuan yang tinggi, dan 20 siswa 64,52 tergolong mempunyai kemampuang sedang.

D. Pembahasan

Pembahasan ini berisi langkah-langkah penelitian dan pengembangan Borg and Gall. Langkah-langkah pengembangan meliputi sepuluh langkah dari tiga belas langkah yaitu potensi dan masalah, studi literatur dan pengumpulan informasi, rancangan produk, validasi desain, revisi desain, pembuatan produk, uji coba terbatas, revisi produk 1, uji coba lapangan utama, revisi produk 2. Pembahasan ini juga berisi tentang efektivitas instrumen evaluasi kemampuan pemodelan matematis bagi siswa tingkat menengah atas.

1. Potensi dan Masalah

Penelitian berawal dari suatu adanya potensi atau masalah. Potensi dan masalah ini berdasarkan studi literatur, studi lapangan dan analisis yang telah dilakukan oleh peneliti, seperti jurnal tentang The International Conference on the Teaching of Mathematical Modelling and Application ICTMA, dan soal-soal bertipe Program International for Student Assesments PISA . Dari pengkajian tersebut, diperoleh hasil bahwa pemodelan matematis adalah suatu aktivitas yang tidak lepas dari kehidupan sehari-hari manusia, terkhusus siswa sekolah menengah atas. Dalam rutinitas dan kegiatan sehari-hari, hampir semua kegiatan sehari-hari dapat dikatakan sebagai aktivitas pemodelan. Karena pemodelan matematis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sendiri merupakan suatu aktivitas kognisi yang menerjemahkan masalah- masalah dalam dunia realnyata ke dalam bentuk matematika. Dari hasil studi literatur juga, peneliti menemukan bahwa hasil prestasi siswa Indonesia dalam bidang matematika masih kurang memuaskan. Seperti dalam ajang internasional yang diselenggarakan oleh PISA, peringkat negara Indonesi masih termasuk negara dengan peringkat di bawah. Padahal, hasil ujian nasional yang diselenggaran oleh pemerintah menunjukkan nilai yang postif dan memuaskan pada bidang matematika. Dari hal tersebut, peneliti melihat adanya perbedaan antara standar ujian nasional yang dilakukan oleh pemerintah dan juga soal internasional dari PISA. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui kemampuan siswa tingkat menengah atas terkhusus pada bagian pemodelan matematis, dengan menyusun dan merancang instrumen evaluasi kemampuan pemodelan matematis ini.

2. Studi Literatur dan Pengumpulan Informasi

Studi literatur dan pengumpulan informasi dilakukan pada awal bulan Maret 2017 hingga pertengahan bulan Maret 2017. Studi literatur, studi lapangan dan analisis yang dilakukan oleh peneliti, seperti jurnal tentang The International Conference on the Teaching of Mathematical Modelling and Application ICTMA, dan soal-soal bertipe Program International for Student Assesments PISA , serta jurnal-jurnal lain yang relevan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Rancangan Produk

Desain produk yang digunakan pada penelitan kali ini diawali dengan menyusun kisi-kisi produk instrumen evaluasi yang berupa kompetensi pemodelan matematis yang akan di capai, indikator masing-masing kompetensi, dan hubungannya dengan dimensi kognitif Bloom. Kompetensi tersebut meliputi kompetensi menyederhanakan asumsi, mengklarifikasi tujuan, merumuskan masalah, menentukan variabel konstanta parameter, merumuskan pernyataan matematika, menentukan model matematika, dan menggunakan representasi grafis. Serta indikator-indikator yang dibuat mengacu pada dimensi kognitif Bloom revisi seperti dimensi kognitif mengingat C1, memahami C2, menerapkan C3, menganalisis C4, mengevaluasi C5, dan menciptakan C6. Dari kisi-kisi tersebut, peneliti mengembangan produk dengan membuat soal-soal instrumen yang diadaptasi dari soal-soal PISA Program International for Student Assesments . Produk instrumen terdiri dari 24 soal pilihan ganda dengan masing-masing soal terdapat lima pilihan jawaban.

4. Validasi Desain

Validasi desain produk dilakukan dengan melakukan uji validisi isi dan bahasa. Validasi isi dan bahasa dilakukan untuk melihat dan menilai kompetensi dengan soal melalui expert judgment untuk menilai dan mengetahui kelayakanproduk sebelum diujicobakan. Produk yang sudah disusun dan dirancang divalidasi oleh 3 dosen pendidikan matematika Universitas Sanata Dharma, 1 guru matematika SMA Negeri 7 Yogyakarta,