Teknik Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN

Pada tahap kedua dilakukan saat akan membuat rancangan atau desain instrumen. Peneliti melakukan studi literatur dan pengumpulan informasi. Peneliti melakukan observasi dan juga wawancara. Observasi dilakukan terhadap jurnal ilmiah The Sixth International Conference on the Teaching of Mathematical Modelling and Applications: “Understanding Students Modelling Skills” karya Haines, Crouch, and Davis 2001, The Eleventh International Conference on the Teaching of Mathematical Modell ing and Applications: “Assessing Modelling Skills” karya Houston and Neill 2003, soal-soal matematika dengan tipe PISA Program for International Student Assessment, serta penelitian yang relevan. Selain observasi, peneliti juga melakukan wawancara. Menurut Sudijono, 1995: 82, wawancara adalah cara mengimpun bahan-bahan ketera,ngan yang dilaksanakan melalui tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan. Sementara menurut Basuki dan Hariyanto, 2014:54, wawancara merupakan percakapan antar muka dalam kesempatan dimana seluruh pihak menggunakan keingintahuannya untuk saling berbagi pengetahuan dan pemahaman terhadap suatu isu, topik, atau masalah yang menjadi minat bersama. Wawancara dilakukan dengan dosen untuk memperdalam masalah dan membahas rancangan desain yang akan dikembangnkan. Peneliti meminta pertimbangan dan masukan tentang rancangan instrumen seperti apa yang dapat dirancang untuk menentukan kemampuan pemodelan matematis siswa sekolah menengah atas. Pada tahap ketiga, dilakukan saat pengujian rancangan instrumen. Peneliti meminta pedapat, saran, komentar-komentar dari ahli dan yang berkompeten dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI bidangnya terhadap rancangan instrumen yang telah dibuat. Peneliti meggunakan kuisioner dalam pengumpulan data ini. Kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi sperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis yang ditujukan kepada responden untuk dijawab Sugiyono, 2013:142. Kuisioner ini digunakan untuk menilai kualitas produk instrumen yang akan dikembangkan. Peneliti meminta 8 ahli yang meliputi 2 ahli dosen pendidikan matematika, 1 ahli guru matematika Sekolah Menengah Atas, dan 5 ahli calon guru matematika. Kuisioner tersebut digunakan sebagai validasi oleh peneliti sebagai acuan dalam penilaian para ahli expert judgment terhadap rancangan produk instrumen sehingga peneliti dapat mengetahui kelemahan dan kekuatan rancangan produk instrumen. Setelah dilakukan analisis, peneliti melakukan revisi atas rancangan instrumen yang sudah dibuat. Pada tahap keempat, dilakukan ujicoba terbatas. Ujicoba terbatas dilakukan dengan mengujikan instrumen soal kepada 14 subyek non subyek utama yaitu siswa kelas X SMA K Santa Maria Yogyakarta. Kegiatan wawancara juga dilakukan untuk mendapatkan informasi lebih yang dapat digunakan untuk melakukan revisi instrumen. Hasil uji coba terbatas kemudian dianalisis dan dilakukan revisi terhadap instrumen. Pada tahap kelima, dilakukan uji coba kembali, hasil data dianalisis dan dilakukan revisi terhadap instrumen berdasarkan hasil analisis. Pada tahap keenam, data yang diperoleh kemudian dianalisis dan selanjutnya diperoleh sebuah kesimpulan. Apabila kesimpulan menunjukkan hasil yang belum sesuai, maka instrumen pelu untuk direvisi kembali, dan bila instrumen sudah sesuai dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI spesifikasi dan tujuan, maka instrumen dapat digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan pemodelan matematis siswa-siswi tingkat menengah.

E. Instrumen Penelitian

Dalam Sugiyono 2016:156, Gray menyatakan bahwa instrumen adalah A tool such as quistionnaire, survay or observation schedule used to gather data as part of a research project. Instrumen merupakan alat seperti kuisioner, survei dan pedoman observasi yan digunakan untuk mengumpulkan data dalam peneleitian. Lebih lanjut, Fraenkel 2008 Instrumen is any device for sistematically collection data, such as a test, a quistionnaire or an interview schedule. Instrumen adalah berbagai alat ukur yang digunakan secara sistematis untuk pengumpulan data, seperti tes, kuisioner, dan pedoman wawancara. Pada gambar 3.4, terdapat 5 instrumen yang digunakan untuk pengambilan data. Instrumen pertama adalah instrumen yang digunakan untuk menggali dan menemukan masalah yang akan diteliti, dalam hal ini peneliti melakukan pengamatan dan wawancara. Begitu juga dengan instrumen kedua, peneliti mengumpulkan data berkaitan dengan penentuan produk yang akan dirancang melalui wawancara dan studi literatur. Pada instrumen penelitian ketiga, peneliti melakukan wawancara untuk mengumpulkan data dalam pengujian internal. Instrumen penelitian keempat digunakan unruk mengumpulkan data pada saat pengujian terbatas. Lembar observasi serta wawancara dilakukan oleh peniliti untuk mengumpulkan data. Begitu juga dengan instrumen penelitian kelima dan keenam, lembar observasi dan wawancara digunakan untuk mengumpulkan data dalam pengujian lapangan dan digunakan untuk mengumpulkan data dalam pengujian lapangan selanjutnya. Untuk mengukur kinerja produk digunakan instrumen tes. Instrumen tes tersebut dapat digunakan untuk mengukur kemampuan potensi, pengetahuan siswa. Secara lebih khusus, dalam penelitian ini akan dapat mengukur kemampuan pemodelan matematis siswa-siswi tingkat menengah atas. Berikut panduan instrumen yang akan digunakan:

1. Pedoman Wawancara

Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui lebih dalam mengenai karakteristik siswa sebagai subyek penelitian. Selain itu, wawancara juga dilakukan sebagai bentuk upaya peneliti untuk menggali informasi sebagai panduan dalam menyusun produk dengan baik. Wawancara dilakukan kepada guru dan juga kepada Potensi dan Masalah Studi Literatur Pengumpulan Informasi Rancangan Produk Validasi Desain Revisi Desain Pembuatan Produk Uji Coba Terbatas Revisi Produk 1 Uji Coba Lapangan Utama Revisi Produk 2 Laporan Instrumen Penelitian 1 Instrumen Penelitian 3 Instrumen Penelitian 2 Instrumen Penelitian 5 Instrumen Penelitian 4 Gambar 3.4. Bagan alur instrumen penelitian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI siswa. Wawancara dengan siswa dilakukan ketika pengujian instrumen digunakan sebagai informasi mengenai instrumen yang sudah dikerjakan. Informasi berkaitan dengan komentar dan saran-saran dari siswa terhadap instrumen soal yang sudah dikerjakan. Informasi tersebut digunakan peneliti sebagai informasi yang dapat digunakan untuk memperbaiki instrumen agar lebih sempurna. Tabel 3.1. Kisi-kisi Wawancara dengan guruahli Tabel 3.2. Kisi-kisi Wawancara dengan siswa

2. Instrumen Validasi Ahli

Instrumen validasi ini digunakan untuk menilai dan mengukur kevalidan dan kepraktisan instrumen yang akan digunakan. Instrumen validasi akan diberikan kepada ahli yang meliputi dua dosen pendidikan matematika, satu guru matematika sekolah menengah atas, dan lima calon guru matematika. Hasil dari validasi akan digunakan peneliti sebagai acauan untuk memperbaiki dan menyempurnakan produk agar valid dan praktis. Berikut adalah kisi-kisi instrumen validasi. No Topik Pertanyaan 1. Karakteristik siswa. 2. Kemampuan analisis siswa. 3. Cara belajar siswa. 4. Prestasi belajar siswa. No Topik Pertanyaan 1. Tingkat kesulitan instrumen soal. 2. Keberhasilan mengerjakan soal. 3. Soal yang tergolong mudah, sedang, sukar.