19
disimpulkan bahwa Matematika adalah suatu ilmu pasti yang berhubungan dengan penalaran yang dapat membantu manusia dalam kehidupan sehari-
hari. Tujuan pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar adalah agar siswa mampu dan terampil dalam menggunakan Matematika dalam kehidupan
sehari-hari. Berikut ini terdapat beberapa tujuan pembelajaran Matematika di sekolah dasar menurut Susanto, 2013:
a. Memahami konsep Matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritme. b.
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat. Melakukan manipulasi
Matematika dalam generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan
dalam pernyataan Matematika. c.
Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model Matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan
solusi yang diperoleh. d.
Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah.
e. Memiliki sikap menghargai penggunaan Matematika dalam kehidupan
sehari-hari.
Konsep pembelajaran Matematika perlu diajarkan di SD agar siswa mudah memahami pembelajaran Matematika pada tingkat selanjutnya.
Konsep-konsep pada kurikulum Matematika SD dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu penanaman konsep dasar, penanaman konsep,
pemahaman konsep, dan pembinaan ketrampilan Heruman, 2007:2.
20
a.
Penanaman Konsep Dasar Penanaman Konsep
Pembelajaran penanaman konsep dasar merupakan jembatan yang harus dapat menghubungkan kemampuan kognitif siswa yang konkret
dengan konsep baru Matematika yang abstrak. Dalam kegiatan pembelajaran konsep dasar ini, media atau alat peraga diharapkan dapat
digunakan untuk membantu kemampuan pola pikir siswa.
b.
Pemahaman Konsep
Pemahaman konsep ini terdiri dari dua pengertian, pertama merupakan kelanjutan dari pembelajaran pemahaman konsep dalam suatu
pertemuan. Kedua pembelajaran pemahaman konsep dilakukan pada pertemuan yang berbeda, tetapi merupakan lanjutan dari penanaman
konsep. c.
Pembinaan Ketrampilan Pembinaan keterampilan ini merupakan pembelajaran lanjutan dari
penanaman konsep dan pemahaman konsep. Pembelajaran ini bertujuan agar siswa lebih terampil dalam menggunakan konsep Matematika.
Konsep pembelajaran Matematika yang penting diajarkan di sekolah dasar yaitu tentang materi kubus-balok. Materi kubus-balok perlu
dipelajari agar siswa dapat memecahkan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan kubus-balok. Selain itu materi tersebut merupakan
dasar untuk mempelajari materi di tingkat lebih lanjut.
21
2.1.2.2 Bangun Ruang Kubus dan Balok
Bangun ruang merupakan bangun Matematika yang memiliki isi atau volume. Dalam Matematika, bangun ruang terbagi menjadi beberapa
bagian, yaitu sisi, rusuk dan titik sudut. Sisi adalah bidang pada bangun ruang yang membatasi antara bangun ruang dengan ruangan di sekitarnya.
Rusuk adalah pertemuan dua sisi yang berupa ruas garis pada bangun ruang, sedangkan titik sudut adalah titik dari hasil pertemuan rusuk yang
berjumlah tiga atau lebih. Jenis-jenis bangun ruang yang umum dikenal, antara lain kubus, balok, prisma, limas, kerucut, tabung dan bola. Dalam
penelitian ini, materi yang akan menjadi fokus penelitian yaitu kubus dan
balok.
Sulardi 2006 menjelaskan bahwa kubus memiliki enam sisi, dua belas rusuk, dan delapan titik sudut. Kubus adalah bangun ruang yang
dibentuk oleh tiga pasang persegi yang bentuk dan ukurannya sama Simangunsong, 2008. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa kubus adalah bangun ruang yang memiliki enam sisi, dua belas rusuk, dan delapan titik sudut, yang dibentuk oleh tiga pasang persegi yang
bentuk dan ukurannya sama.
Gambar 2.1 Kubus
22
Sulardi 2006 menjelaskan bahwa balok memiliki enam sisi, dua belas rusuk, dan delapan titik sudut. Balok adalah bangun ruang yang
dibatasi oleh tiga pasang persegi panjang dimana setiap pasang persegi panjang saling sejajar berhadapan dan berukuran sama Mustaqim, 2008.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa balok adalah sebuah bangun ruang yang memiliki tiga pasang sisi kongkruen serta memiliki
enam sisi, dua belas rusuk, dan delapan titik sudut.
Gambar 2.2 Balok
2.1.3 Metode Pembelajaran Bernyanyi
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, bernyanyi adalah mengeluarkan suara bernada atau berlagu. Nyanyian atau lagu adalah komponen musik
pendek yang terdiri atas perpaduan lirik dan lagunada. Dalam lirik terdapat susunan kata-kata yang mengandung artimakna tertentu, dimana
makna tersebut berbeda-beda sesuai tujuan dibuatnya nyanyian tersebut.
Makna yang terdapat dalam sebuah lagu dapat digunakan untuk melakukan sugesti, persuasi dan memberikan nasehat. Lirik lagu
mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi karena pengarang lagu menyampaikan ide dan gagasan melalui kata atau kalimat yang bisa
menimbulkan sikap dan perasaan tertentu Lestari, 2012.
23
Metode bernyanyi merupakan metode pembelajaran yang menggunakan syair-syair yang dilagukan. Pada umumnya syair-syair
tersebut disesuaikan dengan materi-materi pelajaran yang disampaikan oleh guru kepada murid. Bernyanyi membuat suasana belajar menjadi
riang dan bergairah sehingga perkembangan anak dapat distimulasi secara lebih optimal Fadlillah, 2012. Metode bernyanyi juga dapat diartikan
sebagai metode pembelajaran yang melantunkan kata atau kalimat yang dinyanyikan. Seperti yang diungkapkan oleh Tantranurandi 2008, yang
menyebutkan bahwa metode bernyanyi merupakan suatu metode yang
melafadzkan suatu katakalimat yang dinyanyikan.
Elisabeth 2005 menyebutkan bahwa nyanyian adalah bagian dari musik. Nyanyian berfungsi sebagai alat untuk mencurahkan pikiran dan
perasaan untuk berkomunikasi. Fungsi nyanyian bagi anak-anak adalah sebagai berikut:
a. Bahasa emosi, dimana dengan nyanyian anak dapat mengungkapkan
perasaannya, rasa senang, lucu, kagum dan haru. b.
Bahasa nada, karena nyanyian dapat didengar, dapat dinyanyikan dan dikomunikasikan.
c. Bahasa gerak, gerak pada nyanyian tergambar pada birama gerakketukan
yang tertukar, pada irama gerakketukan panjang penjeng, tidak teratur dan
pada melodi gerakan tinggi rendah.
Berdasarkan uraian tersebut menunjukkan bahwa menyanyi merupakan kegiatan yang disukai anak-anak. Dengan bernyanyi, menirukan suara guru di
24
depan kelas bersama teman-temannya, anak akan semakin senang terhadap apa yang dipelajarinya, terutama dilingkungan sekolah. Selain itu, menyanyi
dapat memberikan kepuasan, kegembiraan dan kebahagiaan bagi anak
sehingga dapat mendorong anak untuk belajar lebih giat Ma’rifah, 2009.
Nyanyian atau lagu dalam penelitian ini sifatnya adalah untuk membantu anak dalam memahami materi dan bisa menghafal sebuah rumus atau cirri-ciri
yang dapat dipraktekkan langsung di sekolah atau di luar sekolah. Setyoadi Fadlillah 2012 menyebutkan bahwa manfaat penggunaan lagu menyanyi
dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Sarana relaksasi dengan menetralisasi denyut jantung dan gelombang otak.
b. Menumbuhkan minat dan menguatkan daya tarik pembelajaran.
c. Menciptakan proses pembelajaran lebih humanis dan menyenangkan
d. Sebagai jembatan dalam mengingat materi pembelajaran
e. Membangun retensi dan menyentuh emosi dan rasa etika siswa
f. Proses internalisasi nilai yang terdapat pada materi pembelajaran.
g. Mendorong motivasi belajar siswa
2.1.3.1 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bernyanyi
Kelebihan dari metode bernyanyi adalah Masykur, 2009:
a. Mampu membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan
b. Memperbanyak kesiapan serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitif
atau pengenalan siswa. c.
Dapat membangkitkan semangat kegairahan belajar siswa.
25
d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai
dengan kemampuannya masing-masing e.
Mampu mengarahkan cara belajar siswa, sehingga lebih memiliki motivasi yang kuat untuk belajar lebih giat.
Musbikin Prasetya, 2010 menyebutkan bahwa menyanyi juga memiliki kelebihan sebagai berikut:
a. Dapat merangsang imajinasi anak didik
b. Dapat memicu kreatifitas siswa
c. Memberi stimulus yang cukup kuat terhadap otak sehingga mendorong
kognitif anak dengan cepat Selain kelebihan, metode pembelajaran bernyanyi juga memiliki
kelemahan, yaitu Masykur, 2009: a.
Siswa ditekankan harus memiliki kesiapan dan kematangan mental untuk belajar.
b. Siswa harus berani berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan
baik. c.
Metode ini hanya mementingkan proses pengertian saja, kurang memperhatikan perkembangan atau pembentukan sikap dan keterampilan.
d. Apabila kelas terlalu besar, metode ini kurang efektif digunakan.
e. Tidak memberikan kesempatan untuk berfikir secara kreatif.
Metode pembelajaran bernyanyi diwujudkan dalam sebuah lagu, lagu disusun sesuai dengan tahap perkembangan yang terjadi pada anak, penelitian ini
menggunakan tahap perkembangan menurut Piaget.
26
2.1.3.2 Unsur yang termuat dalam sebuah lagu
a. Lirik lagu