Pembelajaran Tematik Integratif di kelas V

17 e. Mengkomunikasikan Guru diharapkan memberi kesempatan kepada siswa untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari dalam pendekatan saintifik. Daryanto 2014 mengungkapkan bahwa kegiatan mengkomunikasikan dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Pendapat ahli tersbut dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam pendekatan saintifik adalah 5M yaitu, mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Tahapan-tahapan pendekatan saintifik memiliki tujuan agar siswa dapat berpartisipasi dan terlibat aktif selama pembelajaran. Selain dengan menggunakan pendekatan saintifik, untuk membuat siswa terlibat aktif selama pembelajaran dibutuhkan metode pembelajaran, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode bernyanyi.

2.1.2 Pembelajaran Tematik Integratif di kelas V

Pembelajaran tematik di kelas V SD terbagi atas 9 tema yaitu:Benda-benda di lingkungan sekitar, Peristiwa dalam kehidupan, Kerukunan dalam bermasyarakat, Sehat itu penting, Bangga sebagai bangsa Indonesia, Organ tubuh manusia dan hewan, Sejarah peradaban Indonesia, Ekosistem, Lingkungan sahabat kita. Setiap tema tersebut berisi subtema yang akan menjelaskan mengenai pembelajaran yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan tema 5 Bangga sebagai bangsa Indonesia, 18 subtema 3 Indonesia bangsa yang cinta damai pada pembelajaran 1. Pembelajaran 1 terdiri atas dua pembelajaran terkait yaitu Matematika dan Bahasa Indonesia. Penelitian ini akan mengintegrasikan pembelajaran Matematika materi sifat volume kubus dan balok dengan Bahasa Indonesia materi ekspor impor barang di Indonesia dengan memasukkan metode bernyanyi menggunakan lagu. Siswa kelas V perlu menguasai konsep Matematika salah satunya materi sifat volume kubus dan balok. Materi tersebut perlu diajarkan agar siswa dapat memecahkan permasalahan kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan sifat volume kubus dan balok yang merupakan dasar untuk mempelajari materi di tingkat yang lebih lanjut. 2.1.2.1 Matematika : Bangun Ruang Matematika berasal dari kata manthanein atau mathema, dalam bahasa Latin yang berarti “belajar atau hal yang dipelajari. Kata Matematika dalam bahasa Belanda disebut dengan wiskunde yang berarti ilmu pasti yang semuanya berkaitan dengan penalaran Susanto, 2013. Kline Runtukahu, 2014 menyebutkan Matematika sebagai pengetahuan yang tidak berdiri sendiri, tetapi dapat membantu manusia untuk memahami dan memecahkan permasalahan sosial, ekonomi dan alam. Matematika merupakan ilmu pasti, yang kesemuannya berkaitan dengan penalaran Depdiknas, 2001. Muhseyto 2008, menyebutkan Matematika sebagai salah satu pelajaran yang dipelajari oleh siswa, mulai dari tingkat dasar sampai lanjut. Berdasarkan definisi-definisi di atas maka dapat 19 disimpulkan bahwa Matematika adalah suatu ilmu pasti yang berhubungan dengan penalaran yang dapat membantu manusia dalam kehidupan sehari- hari. Tujuan pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar adalah agar siswa mampu dan terampil dalam menggunakan Matematika dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini terdapat beberapa tujuan pembelajaran Matematika di sekolah dasar menurut Susanto, 2013:

a. Memahami konsep Matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan

mengaplikasikan konsep atau algoritme. b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat. Melakukan manipulasi Matematika dalam generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dalam pernyataan Matematika. c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model Matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh. d. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah.

e. Memiliki sikap menghargai penggunaan Matematika dalam kehidupan

sehari-hari. Konsep pembelajaran Matematika perlu diajarkan di SD agar siswa mudah memahami pembelajaran Matematika pada tingkat selanjutnya. Konsep-konsep pada kurikulum Matematika SD dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu penanaman konsep dasar, penanaman konsep, pemahaman konsep, dan pembinaan ketrampilan Heruman, 2007:2.

Dokumen yang terkait

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dengan metode bernyanyi untuk kelas 1 sekolah dasar.

0 0 141

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran Matematika materi bangun ruang kubus dan balok untuk kelas V SD dengan metode bernyanyi menggunakan lagu.

0 0 154

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut dengan menggunakan tarian untuk kelas IV sekolah dasar.

0 7 179

Identifikasi miskonsepsi pembelajaran matematika materi volume bangun ruang (tabung, balok, kubus) pada siswa kelas V di Sekolah Dasar.

8 74 128

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi bangun ruang kubus dan balok untuk kelas V SD dengan media lagu

0 2 117

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dengan metode bernyanyi untuk kelas 1 sekolah dasar

0 2 139

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan kelas 1 SD dengan media Kokoru

1 10 192

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik matematika materi bangun ruang kubus dan balok menggunakan media lagu untuk siswa kelas V SD

0 2 177

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi bangun ruang kubus dan balok untuk kelas V SD dengan metode bernyanyi

0 7 156

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut dengan menggunakan tarian untuk kelas IV sekolah dasar

0 8 177