28
2.1.4 Tugas Perkembangan Anak
Menurut Djawad, Dahlan, 2016 Tugas perkembangan terdapat tiga bagian utama, yakni:
a. Pribadi sosial
Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan. Melalui pertumbuhan fisik dan otak, anak belajar dan berlari
semakin stabil, makin mantap dan cepat. Pada masa sekolah anak sudah sampai pada taraf penguasaan otot sehingga sudah dapat berbaris,
melakukan senam pagi dan permainan-permainan ringan, seperti sepak bola, loncat tali, berenang, dan sebagainya. Belajar bergaul dengan teman-
teman sebaya, yakni belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru serta teman-teman sebayanya. Mengembangkan kata
hati, hakikat tugas ini ialah mengembangkan sikap dan perasaan yang berhubungan dengan norma-norma agama. Hal ini menyangkut
penerimaan dan penghargaan terhadap peraturan agama disertai dengan perasaan senang untuk melakukan atau tidak melakukannya. Tugas
perkembangan ini berhubungan dengan masalah benar-salah, boleh-tidak boleh, seperti juur itu baik, bohong itu buruk, dan sebagainya.
b. Belajar
Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung. Salah satu sebab masa usia 6-12tahun disebut masa sekolah
karena pertumbuhan jasmani dan perkembangan rohaninya sudah cukup matang untuk menerima pengajaran. Belajar mengembangkan konsep
29
sehari-hari. Apabila kita telah melihat sesuatu, mendengar, mengecap, mencium, dan mengalami, tinggalah suatu ingatan pada kita. Ingatan
mengenai pengamatan yang telah lalu itu disebut konsep. c.
Karier Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi. Hakikat tugas ini
ialah untuk dapat menjadi orang yang berdiri sendiri dalam arti dapat membuat rencana, berbuat untuk masa sekarang dan masa yang akan
datang bebas dari pengaruh orangtua dan orang lain.
2.1.5 Pengertian Minat Belajar
Minat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu objek. Prinsip dasarnya ialah bahwa motivasi seseorang
cenderung akan meningkat apabila yang bersangkutan memiliki minat yang besar dalam melaksanakan tindakannya Surya, 2003:67. Minat
adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh Slameto, 2010:180. Sejalan dengan
teori tersebut minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan beberapa aktivitas. Seseorang yang berminat terhadap
suatu aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten. Berdasarkan pendapat diatas, peneliti menyimpulkan bahwa minat adalah
besarnya rasa lebih suka dan rasa ketertarikan terhadap berbagai aktivitas atau kegiatan belajar.
Minat tidak akan muncul dengan sendirinya secara tiba-tiba dari dalam diri individu. Minat dapat timbul pada diri seseorang melalui
30
proses. Dengan adanya perhatian dan interaksi dengan lingkungan, maka minat tersebut dapat berkembang. Munculnya minat ini biasanya ditandai
dengan adanya dorongan, perhatian, rasa senang, kemampuan, dan kecocokan atau kesesuaian. Timbulnya minat seseorang disebabkan oleh
beberapa hal, yaitu rasa tertarik atau rasa senang, perhatian dan kebutuhan. Minat timbul karena perasaan senang serta tendensi yang dinamis untuk
berperilaku atas dasar ketertarikan seseorang pada jenis-jenis kegiatan tertentu. Perasaan senang seseorang akan menimbulkan dorongan-
dorongan dalam dirinya untuk segera beraktifitas. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa, antara lain:
a.
Faktor Internal
Faktor internal adalah sesuatu yang membuat siswa berminat yang datangnya dari dalam diri. Menurut Slameto, 2010:180 faktor internal
tersebut adalah ”pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan”.
b.
Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah sesuatu yang membuat siswa berminat yang datangnya dari luar diri, seperti: dorongan dari orang tua, dorongan dari
guru, rekan, tersedianya prasarana dan sarana atau fasilitas, dan keadaan lingkungan.
Di dalam minat terdapat beberapa indikator, menurut Syaiful Bahri Djamarah 2008 Indikator yang dapat memunculkan minat belajar dalam
diri seseorang ada empat, yaitu perasaan senang, ketertarikan siswa,
31
perhatian siswa, dan keterlibatan siswa. Berikut ini penjelasan dari masing-masing indikator yang dapat memunculkan minat belajar bagi
seorang siswa: a.
Perasaan Senang
Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap
suatu mata pelajaran, maka siswa tersebut akan terus mempelajari ilmu yang disenanginya. Tidak ada perasaan terpaksa pada siswa untuk
mempelajari bidang tersebut.
b. Ketertarikan Siswa