Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan uraian tentang: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk yang dikembangkan dan definisi operasional.

1.1 Latar Belakang Masalah

Kurikulum 2013 merupakan serentetan rangkaian penyempurnaan terhadap kurikulum yang telah dirintis tahun 2004 yang berbasis kompetensi lalu diteruskan dengan kurikulum 2006 KTSP. Jadi kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang dikembangkan untuk meningkatkan soft skill berupa sikap dan hard skill yang berupa ketrampilan, dan pengetahuan Fadillah, 2014:16. Di dalam kurikulum 2013 mempunyai salah satu kekhasan, yakni tematik integratif. Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari beberapa mata pelajaran ke dalam sebuah tema Majid, 2014:122. Tujuan dari adanya tema ini bukan hanya untuk menguasai konsep-konsep dalam suatu mata pelajaran akan tetapi juga keterkaitannya dengan konsep dari mata pelajaran lain. Pembelajaran tematik juga dapat diartikan sebagai pola pembelajaran mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, kemahiran, nilai dan sikap pembelajaran dengan menggunakan tema. Pembelajaran tematik di kelas V semester 1 terdapat mengintegrasikan Matematika dengan Bahasa Indonesia. Materi Matematika tentang sifat-sifat dan 2 volume bangun kubus-balok sedangkan materi Bahasa Indonesia tentang menyimak teks barang ekspor-impor. Siswa kelas V perlu menguasai konsep Matematika salah satunya materi bangun ruang kubus-balok. Bangun ruang kubus adalah bangun ruang yang dibentuk oleh tiga pasang persegi yang bentuk dan ukurannya sama Simangunsong, 2008. Balok adalah bangun ruang yang dibatasi oleh tiga pasang persegi panjang dimana setiap pasang persegi panjang saling sejajar berhadapan dan berukuran sama Mustaqim, 2008. Siswa kelas V perlu mempelajari materi bangun ruang kubus-balok agar dapat memecahkan permasalahan kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan sifat dan volume kubus-balok. Hasil wawancara kepada dua guru kelas V SD N Demangan dan SD Kanisius Kumendaman mengatakan bahwa kesulitan yang sering muncul pada siswa saat mengerjakan sifat-sifat bangun ruang kubus dan balok adalah membedakan bidang sisi, rusuk, dan titik sudut. Selain itu, kedua guru tersebut juga mengatakan bahwa kesulitan yang sering muncul pada siswa saat mengerjakan volume bangun ruang kubus dan balok adalah siswa masih bingung dalam menentukan serta menyelesaikan proses hitung rumus volume bangun ruang kubus dan balok. Hasil angket yang dibagikan kepada 30 siswa kelas V, peneliti mendapatkan data: 66 siswa kesulitan menghitung volume bangun ruang, 60 siswa kesulitan dalam menyebutkan sifat-sifat bangun ruang dan 53 siswa tidak antusias saat mengikuti pembelajaran tentang bangun ruang, serta 76.6 siswa memerlukan metode bernyanyi dengan media lagu yang berisi materi sifat-sifat 3 dan volume bangun ruang kubus-balok. Oleh karena itu peneliti mengembangkan prototipe rancangan pembelajaran Matematika materi bangun ruang kubus dan balok untuk kelas V SD dengan metode bernyanyi menggunakan lagu. Peneliti termotivasi mengembangkan prototipe rancangan pembelajaran Matematika materi bangun ruang kubus dan balok untuk kelas V SD dengan metode bernyanyi menggunakan lagu. Inspirasi dalam mengembangkan metode bernyanyi menggunakan lagu untuk materi bangun ruang kubus-balok peneliti dapatkan dari penelitian Tarjiah 2014 yang berjudul “Pengembangan Model Pembelajaran Matematika bagi Siswa Berkesulitan Belajar di Sekolah Dasar Inklusi. ” Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan. Penelitian ini menghasilkan rancangan model pembelajaran yang meliputi model layanan asesmen, model perencanaan pembelajaran, model prosespelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi dan metode bermain, menyanyi dan penggunaan jari yangan dalam menghitung perkalian bagi siswa kelas 2 sampai kelas 6 yang mengalami kesulitan belajar. Relevansi bagi penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran Matematika khususnya perhitungan perkalian dengan stgartegimetode bermain, menyanyi, dan penggunaan jari tangan dapat membantu meningkatkan kemampuan berhitung perkalian pada anak-anak yang mengalami kesulitan dalam belajar Matematika. Prototipe ini dikembangkan dengan tujuan untuk meningkatkan antusias siswa dalam pembelajaran Matematika materi bangun ruang kubus-balok. Peneliti termotivasi dari penelitian Rahmawaty 2013 yang berjudul “Penggunaan Metode Menyanyi dalam Rangka Meningkatkan Motivasi Belajar pada 4 Pembelajaran Bahasa Arab b agi Siswa Kelas 1 SD Ta’mirul Islam Surakarta.” Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Relevansi bagi penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode menyanyi terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran bahasa Arab. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode bernyanyi menjadi salah satu alteratif untuk meningkatkan motivasi, semangat dan antusias belajar siswa. Oleh karena itu prototipe yang dikembangkan peneliti terdiri dari tiga bagian. Bagian 1 berisi penjelaskan mengenai teori pembelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia. Penjelasan materi tersebut terdiri dari pengertian bangun ruang kubus dan balok, jenis-jenis sifat kubus dan balok, cara menghitung volume kubus dan balok, dan menjelaskan tentang definisi ekspor-impor barang di Indonesia. Bagian 2 berisi penjelaskan tentang lagu yang digunakan dalam pembelajaran. Terdapat 4 lagu yang telah peneliti kembangkan, lagu 1 tentang sifat kubus, lagu 2 tentang volume kubus, lagu 3 tentang sifat balok, dan lagu 4 tentang volume balok. Sedangkan bagian 3 memuat perangkat pembelajaran berupa RPP. RPP yang dikembangkan disusun berbasis kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan saintifik dalam proses pembelajarannya. RPP yang dikembangkan memiliki komponen identitas, kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator dari beberapa mata pembelajaran yang terdapat pada setiap pembelajaran terkait, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, pendekatan dan metode pembeajaran, media, alat, dan sumber pembelajaran serta langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dilakukan. RPP ini juga dilengkapi dengan penilaian yang 5 diperoleh dari penjabaran indikator, lembar kerja siswa baik secara mandiri maupun kelompok dan lampiran materi yang dikembangkan.

1.2 Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dengan metode bernyanyi untuk kelas 1 sekolah dasar.

0 0 141

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran Matematika materi bangun ruang kubus dan balok untuk kelas V SD dengan metode bernyanyi menggunakan lagu.

0 0 154

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut dengan menggunakan tarian untuk kelas IV sekolah dasar.

0 7 179

Identifikasi miskonsepsi pembelajaran matematika materi volume bangun ruang (tabung, balok, kubus) pada siswa kelas V di Sekolah Dasar.

8 74 128

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi bangun ruang kubus dan balok untuk kelas V SD dengan media lagu

0 2 117

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dengan metode bernyanyi untuk kelas 1 sekolah dasar

0 2 139

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan kelas 1 SD dengan media Kokoru

1 10 192

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik matematika materi bangun ruang kubus dan balok menggunakan media lagu untuk siswa kelas V SD

0 2 177

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi bangun ruang kubus dan balok untuk kelas V SD dengan metode bernyanyi

0 7 156

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut dengan menggunakan tarian untuk kelas IV sekolah dasar

0 8 177