atau tidak nyata. Itulah sebabnya cerita fiksi juga disebut sebagai cerita rekaan. Dapat dikatakan bahwa fiksi itu realitas adalah apa-apa yang dapat terjadi, tetapi
belum tentu terjadi. Selain fiksi ada juga cerita non fiksi atau nyata. Dikatakan bahwa non fiksi itu aktualitas adalah apa-apa yang benar terjadi.
Perbedaan utama antara fiksi dengan nonfiksi terletak dalam tujuan. Maksud dan tujuan narasi nonfiksi adalah untuk menciptakan kembali sesuatu
yang telah terjadi secara aktual. Karena itu dengan kata lain dapat dikatakan a narasi nonfiksi mulai dengan mengatakan: karena semua ini fakta, maka beginilah
yang harus terjadi, dan b narasi fiksi mulai dengan mengatakan: seandainya semua ini fakta, maka beginilah yang akan terjadi Hardjana 2006:5.
Dari kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa ada dua bentuk buku cerita yaitu fiksi dan non fiksi. Fiksi merupakan rekaan dan Non fiksi
merupakan cerita nyatafakta. Buku cerita dan mewarnai tradisi nglarung disusun dalam bentuk cerita
non fiksi, artinya berdasarkan fakta yaitu tradisi yang ada dalam kehidupan masyarakat. Kemudian cerita non fiksi tersebut dikemas dalam bentuk cerita
sederhana dengan ditambahkan gambar-gambar kegiatan tradisi nglarung agar mudah dipahami anak-anak.
2.1.4 Media Gambar dan Mewarnai
Peneliti akan menguraikan mengenai pengertian media, media gambar, dan mewarnai gambar sebagai berikut.
2.1.4.1 Pengertian Media
Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan Criticos dalam Daryanto,
2011: 4. Munadi 2008: 6 menyatakan bahwa kata media berasal dari Bahasa Latin, yakni medius tengah atau perantara. Perantara yang berarti yang
mengantarkan atau menghubungkan atau menyalurkan sesuatu hal dari satu sisi ke sisi lainnya. Hal yang serupa juga dipaparkan oleh Smaldino 2011: 7 yang
menyatakan bahwa media merupakan sarana komunikasi yang membawa informasi antara sebuah sumber dan sebuah penerima.
Dari ketiga pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa, bentuk komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan perantara atau sarana untuk menyampaikan
pesan. Bentuk-bentuk sarana yang dapat dipergunakan sebagai media, diantaranya adalah hubungan atau interaksi manusia, realitas, gambar bergerak atau tidak,
tulisan dan suara yang direkam Ena, 2001. Dapat disimpulkan, buku cerita dan mewarnai yang peneliti kembangkan
merupakan salah satu media untuk mengenalkan tradisi nglarung kepada anak- anak. Di bawah ini, peneliti akan menjelaskan tentang media gambar.
2.1.4.2 Media Gambar
Menurut Sumanto 2005:5 menggambar merupakan suatu perbuatan seseorang dalam usahanya untuk mengungkapkan buah pikiran, sehingga
bermakna visual pada suatu bidang dan hasilnya disebut gambar. Media gambar dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Pendapat lain
dipaparkan oleh Nur’aini 2010:12 menyatakan bahwa alam pikir anak adalah
gambar. Dengan perkataan lain, bahasa alam pikir anak adalah bahasa gambar. Semua informasi yang dia terima, akan dia pikirkan di alam pikirannya dalam
bentuk konkret, bentuk yang sesuai dengan pemikirannya sendiri.
Manfaat yang diperoleh dengan menggunakan media gambar diungkapkan Sari 2010:28 yaitu anak dapat memahami isi gambar, sehingga anak lebih
termotivasi dan lebih tertarik untuk membaca kemudian mengetahui isi cerita bergambar.
2.1.4.3 Mewarnai Gambar