HASIL PENELITIAN 1 Langkah-langkah Pengembangan Prototipe Buku Cerita dan

47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti akan menguraikan: Hasil penelitian yang berisi tentang: 1 langkah-langkah pengembangan prototipe buku cerita dan mewarnai tradisi nglarung dalam konteks pendidikan karakter kebangsaan, 2 deskripsi kualitas prototipe buku cerita dan mewarnai tradisi nglarung dalam konteks pendidikan karakter kebangsaan. Pembahasan berkaitan dengan hasil penelitian. Semuanya itu akan peneliti uraikan berikut ini. 4.1. HASIL PENELITIAN 4.1.1 Langkah-langkah Pengembangan Prototipe Buku Cerita dan Mewarnai Tradisi Nglarung dalam Konteks Pendidikan Karakter Kebangsaan Prototipe buku cerita dan mewarnai yang berjudul “Mengenal Tradisi Nglarung ” disusun dengan mengadopsi enam tahap dari 10 langkah penelitian Sugiyono. Langkah-langkah yang dilakukan peneliti sebagai berikut: 1. Potensi dan Masalah Potensi pada penelitian ini adalah tradisi nglarung. Tradisi nglarung adalah kegiatan budaya yang dilakukan masyarakat nelayan setiap satu tahun sekali pada bulan Sura, dengan tujuan mengucap syukur kepada Tuhan atas hasil tangkapan ikan. Tradisi nglarung memiliki nilai- nilai dimana masyarakat mengucap syukur kepada Tuhan atas rejeki dan keselamatan yang diberikan, mencintai kebersihan, kebersamaan, gotong royong, dan kegigihan best practice. Nilai-nilai tersebut berkaitan dengan pendidikan karakter kebangsaan. Masalah yang peneliti dapatkan dari hasil wawancara kepada tujuh anak di daerah Prambanan, Sleman, seorang anak di Pekalongan, dan seorang anak di Purworejo usia 8-9 tahun, peneliti mendapatkan data anak- anak tersebut tidak memahami makna dari tradisi nglarung. Selanjutnya, peneliti mendapatkan data dari analisis kebutuhan anak di SD 1 Bantul, Yogyakarta sejumlah 27 anak yang juga tidak memahami nglarung. Analisis kebutuhan dilakukan dengan membagikan lembar kuesioner. Hal tersebut mendorong peneliti sebagai calon guru SD untuk mengembangkan buku cerita dan mewarnai tentang tradisi nglarung dengan tujuan menanamkan pendidikan karakter serta anak-anak dapat memahami tradisi nglarung.

2. Pengumpulan Data

Peneliti mendapatkan data dari wawancara kepada tujuh anak di daerah Prambanan, Sleman, seorang anak di Pekalongan, dan seorang anak di Purworejo usia 8-9 tahun dan pengumpulan kuesioner yang diberikan kepada 27 anak umur 8-9 tahun di SD 1 Bantul pada tanggal 30 November 2015. Data yang peneliti dapatkan adalah: 1 44 anak tidak mengetahui bahwa tradisi nglarung adalah kegiatan budaya yang dilakukan masyarakat nelayan setiap satu tahun sekali pada bulan Sura dengan menghanyutkan sesuatu sesaji ke dalam air sungai atau laut. 2 44 anak tidak mengetahui bahwa para nelayan dengan gigih mendorong perahu yang digunakan untuk melarung. 3 37 anak tidak mengetahui bahwa setelah membersihkan lingkungan, nelayan bergotong royong memasang tenda di tepi pantai. 4 81 anak memerlukan buku yang berisi penjelasan tentang tradisi nglarung. Berikut merupakan hasil rekapitulasi data kuesioner pra penelitian untuk anak yang disajikan dalam bentuk tabel 7. Tabel 7. Hasil Rekapitulasi Data Kuesioner Pra Penelitian untuk Anak No. Pernyataan Jawaban Probandus Persentase Ya Tidak Ya Tidak 1. Tradisi nglarung adalah kegiatan budaya yang dilakukan masyarakat nelayan setiap satu tahun sekali pada bulan Sura dengan menghanyutkan sesuatu sesaji ke dalam air sungai atau laut. 15 12 56 44 2. Tujuan dari tradisi nglarung adalah untuk mengucap syukur kepada Tuhan atas hasil laut yang didapat para nelayan. 19 8 70 30 3. Sebelum melaksanakan tradisi nglarung para nelayan menghias perahu. 20 7 74 26 4. Setelah menghias perahu, para nelayan membersihkan lingkungan pantai. 21 6 78 22

5. Setelah membersihkan lingkungan, nelayan

bergotong royong memasang tenda di tepi pantai. 17 10 63 37 6. Menjelang pelaksanaan tradisi nglarung para nelayan bersama-sama membuat tempat sesaji. 18 9 67 33 7. Para nelayan menyiapkan kelengkapan sesaji di mana segala macam sesaji tidak boleh basi dan harus baru. 21 6 78 22 8. Para nelayan mendoakan sesaji yang akan dilarung yang dipimpin oleh pemuka agama. 18 9 67 33

9. Para nelayan dengan gigih mendorong

perahu yang digunakan untuk melarung. 15 12 56 44 10. Para nelayan melarung sesaji di tengah laut dan memperebutkan sesaji. 18 9 67 33 11. Pada tradisi nglarung, para nelayan merefleksikan diri untuk menambah motivasi nelayan dalam mengarungi kehidupan. 18 9 67 33

12. Saya perlu buku yang berisi penjelasan

tentang tradisi nglarung. 22 5 81 19 13. Buku tentang tradisi nglarung sebaiknya berupa buku cerita dan mewarnai. 16 11 59 41 Peneliti memilih item nomor 1, 5, 9, dan 12 sebagai acuan bagi peneliti untuk melakukan penelitian dan pengembangan dalam menyusun prototipe buku cerita dan mewarnai tradisi nglarung. Prototipe buku cerita dan mewarnai tradisi nglarung diharapkan dapat membantu anak-anak supaya menyadari tentang pentingnya melestarikan tradisi nglarung sedini mungkin.

3. Desain Prototipe

Desain prototipe diawali dengan membuat cerita sederhana menggunakan bahasa Indonesia yang mudah dipahami anak. Peneliti membuat cerita yang menonjolkan nilai-nilai pendidikan karakter kebangsaan. Kemudian, peneliti membuat sketsa awal yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan tradisi nglarung. Peneliti bekerjasama dengan desain grafis untuk membantu memperbaiki sketsa yang nantinya akan menjadi prototipe buku cerita dan mewarnai tentang tradisi nglarung. Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4 Gambar 1. Sketsa Awal Prototipe buku cerita dan mewarnai ini terdapat cover buku dengan warna biru muda agar anak-anak tertarik untuk menggunakan buku cerita dan mewarnai dan terdapat judul “Buku Cerita dan Mewarnai Tradisi Nglarung ”. Cover depan berisi gambar para nelayan menggotong sesaji dan melarung sesaji di tengah laut. Prototipe buku cerita dan mewarnai berisi kata pengantar agar dapat membantu anak mengerti isi kesuluruhan buku, daftar isi, dan sebelas gambar. Setiap gambar diberi cerita sederhana mengenai kegiatan-kegiatan tradisi nglarung. Gambar yang dibuat dapat diwarnai oleh anak usia 8-9 tahun. Kemudian, peneliti menambahkan daftar pustaka dan biografi penulis. Gambar pada halaman 1 menceritakan seorang anak bernama Asti yang berkunjung ke pantai bersama ibu. Gambar halaman 2 berupa percakapan ibu dan Asti yang menjelaskan arti nglarung. Gambar halaman 3 menceritakan nelayan yang akan nglarung pada bulan Suro. Gambar halaman 4 menceritakan kegiatan awal nglarung yaitu para nelayan menghias perahu semenarik mungkin. Gambar halaman 5 berupa para nelayan bekerjasama membersihkan lingkungan pantai dan mendirikan tenda. Gambar halaman 6 menceritakan para nelayan menyiapkan sesaji berupa sayur-sayuran, buah-buahan, kepala kerbau, dan bunga untuk dilarung yang kemudian sesaji didoakan bersama-sama, mengucap syukur kepada Tuhan atas rejeki yang diberikan, dan mohon keselamatan. Pada gambar halaman 7 menceritakan para nelayan bergotong royong memanggul sesaji yang sudah didoakan ke atas perahu dan siap dilarung ke tengah laut. Kemudian gambar halaman 8 menceritakan para nelayan dengan gigih menghanyutkan sesaji ke tengah laut. Gambar halaman 9 menceritakan kegiatan para nelayan memperebutkan sesaji yang sudah dilarung di tengah laut. Gambar halaman 10 para nelayan membawa pulang beberapa sesaji yang telah diperebutkan. Para nelayan dan masyarakat sekitar percaya bahwa dengan membawa pulang beberapa sesaji yang telah diperebutkan akan mendapat berkat yang lebih Purwadi, 2005:86. Gambar halaman 11 yang berisi Asti akan menceritakan apa yang sudah dia lihat kepada teman-teman. Peneliti mencantumkan kepustakaan yang terkait dengan tradisi nglarung dan pendidikan karakter kebangsaan. Bagian akhir prototipe terdapat biografi penulis. Berikut adalah gambar 2. urutan isi dari prototipe buku cerita dan mewarnai tradisi nglarung yang dibantu oleh ahli desain grafis. 1 Cover 2 Halaman 1 3 Halaman 2 4 Halaman 3 5 Halaman 4 6 Halaman 5 7 Halaman 6 8 Halaman 7 9 Halaman 8 10 Halaman 9 11 Halaman 10 12 Halaman 11 Gambar 2. Urutan isi prototipe buku cerita dan mewarnai tradisi nglarung

4. Validasi Prototipe

Validasi prototipe dilakukan satu kali oleh dosen bahasa dan sastra. Berikut merupakan hasil validasi prototipe oleh dosen. Tabel 8. Hasil validasi prototipe No Item yang dinilai Skor Saran 1 2 4 5 1. Bahasa a. Bahasa sesuai dengan kaidah penulisan yang baik dan benar.  Pilih saja nglarung bukan “Nglarung” b. Susunan kalimat dapat dipahami oleh anak-anak.  Baik 2. Format penulisan a. Sesuai dengan kaidah penulisan buku cerita dan mewarnai.  Tambahkan nama penulis dan program studi, perlu diperbaiki judul bukunya. b. Menggunakan kepustakaan yang sesuai dengan teori kebudayaan Jawa yaitu nglarung yang diintegrasikan dengan pendidikan karakter kebangsaan.  Apakah ada artikel yang memuat nglarung? Tambahkan 3. Isi a. Memuat cerita tentang salah satu tradisi Jawa.  Baik b. Memuat nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam cerita tentang tradisi nglarung.  Baik c. Memuat gambar-gambar yang berkaitan dengan alur cerita tentang tradisi nglarung.  Baik d. Memuat gambar-gambar yang harus diwarnai anak usia 8-9 tahun.  Baik Total Skor 39 Nilai 39 : 8 = 4.9 Hasil validasi prototipe dari dosen adalah 4.9. Berdasarkan tabel klasifikasi, maka prototipe buku cerita dan mewarnai tradisi nglarung sangat baik sehingga layak diujicobakan.

5. Revisi Prototipe

Peneliti melakukan revisi prototipe sesuai dengan kritik dan saran dosen validator. Pertama, pada bagian kata pengantar peneliti mengubah “Nglarung” menjadi nglarung. Kedua, atas saran dosen peneliti menambahkan artikel yang berkaitan dengan tradisi nglarung pada kepustakaan. Ketiga, pengubahan pada cover prototipe yang awalnya berwarna biru hanya pada bagian depan kemudian peneliti mengubah cover prototipe berwarna biru dari bagian depan sampai pada bagian belakang. Keempat, peneliti mengubah judul prototipe “Buku Cerita dan Mewarnai Tradisi “Nglarung” menjadi “Mengenal Tradisi Nglarung”. Kelima, atas saran dosen peneliti menambahkan nama penulis pada bagian cover depan prototipe dan menambahkan nama program studi. Berikut adalah gambar perubahan cover prototipe sebelum dan setelah direvisi. Gambar 3. Perubahan cover sebelum dan setelah revisi

6. Uji Coba Prototipe

Uji coba prototipe dilakukan oleh peneliti sebanyak tiga kali, pertama dan kedua di Dusun Kauman, Ngrundul, Kebonarum, Klaten, Jawa Tengah diikuti 27 anak. Uji coba produk ketiga dilakukan di Desa Grembyangan, Madurejo, Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta diikuti 13 anak.

a. Uji Coba Prototipe di Dusun Kauman, Ngrundul, Kebonarum,