anak di Purworejo usia 8-9 tahun. Selanjutnya, peneliti membagikan lembar kuesioner analisis kebutuhan anak di SD 1 Bantul, Yogyakarta.
Selain untuk mendapatkan data awal pemahaman anak tentang tradisi nglarung, pembagian lembar kuesioner ini juga bertujuan untuk mengetahui
apakah anak usia 8-9 tahun membutuhkan sebuah buku cerita dan mewarnai tradisi nglarung dalam meningkatkan pengembangan karakter. Hal ini mendorong
peneliti sebagai calon guru SD untuk membuat buku cerita dan mewarnai tentang tradisi nglarung dengan tujuan menanamkan pendidikan karakter sejak dini dan
anak-anak memahami tradisi nglarung. Maka buku cerita dan mewarnai tentang tradisi nglarung ini disusun dan dikembangkan untuk mencapai tujuan yang
diharapkan sesuai dengan konteks pendidikan karakter kebangsaan.
3.3.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan lembar kuesioner yang telah dibagikan kepada 27 anak usia 8-9 tahun di SD 1 Bantul.
Lembar kuesioner digunakan sebagai salah satu cara untuk mengetahui bentuk perencanaan buku cerita dan mewarnai yang akan dibuat sehingga produk yang
dihasilkan dapat membantu pemahaman anak-anak terhadap tradisi nglarung.
3.3.3 Desain Prototipe
Peneliti pada tahap ini merancang prototipe buku cerita dan mewarnai tentang tradisi nglarung agar gambar-gambar yang terkandung di dalam buku
tersebut dapat meningkatkan pemahaman anak terhadap tradisi nglarung. Desain prototipe diawali dengan membuat cerita sederhana dengan menggunakan bahasa
yang mudah dipahami anak-anak. Cerita yang dipaparkan tentu saja menonjolkan nilai-nilai yang berkaitan dengan pendidikan karakter. Setelah itu, peneliti
menentukan gambar-gambar yang berkaitan dengan rangkaian kegiatan tradisi nglarung. Kemudian, peneliti menggambar sketsa kegiatan tradisi nglarung,
seperti menghias perahu, membersihkan pantai, mendirikan tenda, membuat sesaji, mendoakan sesaji, mendorong perahu, dan melarung sesaji. Peneliti
menggabungkan antara cerita dan gambar mewarnai dengan bantuan desain grafis. Peneliti menambahkan sumber pustaka yang digunakan sebagai acuan teori dalam
penyusunan buku cerita dan mewarnai.
3.3.4 Validasi Prototipe
Prototipe buku cerita dan mewarnai tradisi nglarung divalidasi oleh seorang dosen sastra dan bahasa. Validasi prototipe bertujuan untuk mendapatkan
kritik dan saran serta penilaian prototipe yang dikembangkan dari dosen. Melalui kritik dan saran maka peneliti dapat menemukan kelebihan dan kekurangan dari
prototipe yang dikembangkan.
3.3.5 Revisi Prototipe
Revisi prototipe dilakukan setelah mendapatkan kritik dan saran dari dosen sastra dan bahasa. Hasil kritik dan saran dari dosen menjadi landasan bagi peneliti
dalam memperbaiki kekurangan dari prototipe buku cerita dan mewarnai tradisi nglarung menjadi lebih baik dan mudah dipahami oleh anak-anak usia 8-9 tahun.
3.3.6 Uji Coba Prototipe