Definisi Iklan Cetak Strategi Kreatif Pesan Iklan
1. Direct Creativity Ada 14 teknik visual untuk membuat naskah iklan yang dramatis:
a. Spokes Person Suatu teknik dimana seseorang langsung berhadapan dengan kamera
yang menampilkan pandangan atau pendapatnya tentang suatu produk kepada pemirsa televisi.
b. Testimonial Teknik ini menggunakan artis untuk memberikan kesaksiannya
setelah menggunakan suatu produk. c. Demonstrasi
Periklanan yang memakai teknik ini menggambarkan dengan jelas bagaimana suatu produk bekerja.
d. Close-ups Teknik ini membuat gambar lebih hidup. Contohnya adalah foto-foto
gambar makanan yang ada di restoran-restoran, menggambarkan kelezatan makanan yang ada dalam foto tersebut, sehingga terlihat
lebih indah dan lebih menyentuh jika dibandingkan dengan aslinya. e. Story Line
Iklan yang menggunakan teknik ini dibuat dalam bentuk cerita-cerita yang pendek untuk menggambarkan merek yang diiklankan.
f. Direct Product Comparison
Teknik ini langsung membandingkan merek suatu produk dengan merek pesaingnya. Di Indonesia, teknik ini tidak bisa dibandingkan
langsung antara dua merek yang sedang bertarung di pasaran, biasanya pemasar menyiasatinya dengan membuat perbandingan tidak
langsung, seperti dengan menutup merek dari pesaing yang akan dibandingkan.
g. Humor Banyak iklan yang menggunakan teknik humor karena biasanya lebih
diingat oleh konsumen. h. Slice of Life
Iklan dengan teknik ini menggambarkan penggalan kehidupan sehari- hari yang dimulai dengan adanya masalah, pemecahan masalah, dan
di akhiri dengan happy ending. i.
Customer Interview Iklan dengan teknik ini berisi wawancara langsung dengan konsumen
yang telah mengkonsumsi produk yang telah diiklankan. Biasanya konsumen akan menceritakan pengalaman dan pendapatnya tentang
produk tersebut. j.
Vignettes dan Situations Dalam iklan dengan teknik ini digambarkan seseorang yang sedang
menikmati suatu produk diiringi dengan iringan musik. k. Animation
Iklan yang menggunakan teknik animasi biasanya ditujukan kepada konsumen anak-anak.
l. Stop Motion
Jika teknik story line berisi sebuah cerita pendek, maka stop motion berisi serangkaian cerita bersambung.
m. Rotoscope Teknik ini menggabungkan animasi dengan gambar nyata.
n. Combination Gabungan dari teknik-teknik di atas.
2. Brand Name Exposure Brand name exposure terdiri dari individual brand name dan company
brand name. Brand name exposure dianggap penting karena bertujuan untuk mendapatkan brand awarness. Bila terlalu mementingkan
kreatifitas iklan dan mengabaikan brand name exposure maka akan mengalami kegagalan karena konsumen hanya mengingat kreatifitas
iklannya misal, slogannya saja tanpa mengingat mereknya. 3. Positive Uniquness
Iklan yang efektif harus mampu menciptakan asosiasi yang positif. Jangan sampai setelah melihat iklan konsumen justru memiliki asosiasi
yang salah atau bahkan melenceng. Pertama-tama iklan harus efektif, kemudian kreatif, karena akan sia-sia bila iklan dibuat sekreatif mungkin
namun tidak efektif mencapai konsumen sasarannya.
4. Selectivity Berkaitan dengan:
a. Message Sources, yaitu pembawa pesan produk endorser yang terbagi menjadi: expertise ahli, trustworthness dipercaya, dan
likability disukai. Karakter product endorser harus disesuaikan dengan jenis produk yang akan diiklankan.
b. Message Structure Yang perlu diperhatikan, antara lain:
1 Conclusion, maksudnya: apakah perusahaan yang akan membuat kesimpulan sendiri atau menyerahkan langsung kepada konsumen
untuk menarik kesimpulan. 2 Argumentation, maksudnya: menjelaskan argumen yang
mendukung pesan perusahaan. Umumnya, jenis iklan argumentasi hanya one side, artinya mendukung dengan argumentasi yang
baik. Tetapi, ada juga yang mendukung two side, artinya mendukung sisi yang baik.
3 Climax, maksudnya: apakah suatu pesan akan menampilkan klimaks di depan atau di akhir iklan. Pada umumnya, iklan yang
banyak dibuat memunculkan klimaks di akhir. c. Message Content
isi pesan dalam iklan biasanya terdiri dari: 1 Rational, untuk industry goods.
2 Emotional, untuk consumer goods.
3 Moral, untuk iklan layanan masyarakat
2.3 Direct Rating Method DRM 2.3.1. Pengertian DRM
Penelitian efek komunikasi dapat menggunakan alat ukur yang disebut Direct Rating method DRM. DRM disebut juga metode penentuan
peringkat langsung untuk menguji pesan iklan. Konsumen diberi beberapa alternatif iklan kemudian mereka diminta untuk menentukan peringkat
masing-masing iklan. Dalam metode ini, semakin tinggi peringkat yang diperoleh sebuah iklan maka semakin tinggi pula kemungkinan iklan
tersebut efektif Durianto, 2003, p.63. oleh karena itu, peneliti menganggap bahwa metode DRM sangat sesuai digunakan dalam mengetahui peringkat
masing-masing iklan maka dengan mudah pula diketahui perbedaan tingkat efektifitasnya.