Direct Rating Method DRM

a. Kebutuhan – diukur apakah responden merasa membutuhkan Giant Sun City. b. Sikap – diukur apakah pesan iklan ini tidak bertentangan dengan apa yang selama ini diyakini responden. c. Rentang – perhatian diukur apakah durasi tayangnya cukup dan responden dapat fokus pada iklan dalam waktu yang cukup. Sedangkan yang termasuk determinan stimulus adalah: a. Ukuran – diukur apakah gambar produk terlihat jelas b. Warna – diukur apakah warna-warnanya tajam dan serasi sehingga enak dilihat c. Intensitas – diukur apakah kreatifitas ide cerita iklannya menarik perhatian d. Kontras – diukur apakah suaranya terdengar lebih keras dan jelas e. Posisi – diukur apakah iklan ditayangkan pada program acara yang sesuai dengan target konsumennya f. Gerakan – diukur apakah gerakan gambarnya enak dilihat g. Kebaruan – diukur apakah sesuatu yang baru, yang dapat ditampilkan iklan produk tersebut menarik perhatian h. Stimulus pemikat perhatian yang “dipelajari” – diukur apakah stimulus pemikat perhatian yang menjadi ciri khas iklan itu mampu menarik perhatian i. Juru bicara yang menarik – diukur apakah model iklan itu sesuai dan menarik perhatian Durianto, 2003, p.64-68. 2. Pemahaman Readthrougness Evaluasi terhadap kekuatan iklan itu dapat dibaca secara seksama. Indikator ini dilihat dari empat determinan yaitu kategori stimulus, elaborasi stimulus, determinan pribadi dalam pemahaman dan determinan stimulus dalam pemahaman. Yang termasuk kategori stimulus adalah kategorisasi stimulus yang mengukur apakah pesan iklan itu mudah diuraikan dengan jelas sesuai pengetahuan responden. Elaborasi stimulus dilihat dari pencitraan untuk mengukur apakah pesan iklannya mudah digambarkan secara jelas dalam ingatan. Determinan pribadi dalam pemahaman indikatornya adalah: a. Motivasi – diukur apakah pesan iklan dirasa relevan untuk memenuhi kebutuhannya. b. Pengetahuan – diukur apakah pengetahuan tentang produk selama ini sesuai dengan pesan iklan. c. Perangkat harapan persepsi – diukur apakah persepsi konsumen terhadap pesan iklannya sesuai dengan yang diharapkan pengiklan. Sedangkan indikator determinan stimulus dalam pemahaman adalah: a. Linguistik – diukur apakah kata-kata yang digunakan mudah dimengerti b. Konteks – diukur apakah selama ini brand ini selalu baik di mata konsumen Durianto, 2003, p.68-72. 3. Respon kognitif cognitive Evaluasi terhadap kekuatan iklan atas mudah tidaknya iklan tersebut dipahami. Indikatornya adalah: a. Kesan terhadap produk pesan – diukur apakah pesan iklannya dipaparkan dengan jelas b. Kesan terhadap sumber pesan – diukur bahwa perusahaan memiliki kredibilitas tinggi c. Kesan terhadap daya tarik iklan – diukur bahwa responden suka menonton iklan produk tersebut. 4. Respon afektif Affection Evaluasi terhadap kekuatan iklan menggugah perasaan. Indikatornya adalah: a. Hasrat desire – diukur bahwa iklan itu mampu membuat responden memiliki keinginan untuk selalu melihat iklan tersebut. b. Preferensi preference – diukur bahwa pesan iklan dapat membangun preferensi mengenai mutu, nilai dan daya produk lebih baik dibanding lainnya. c. Pendirian conviction – diukur bahwa pesan iklan dapat meyakinkan responden terhadap produk. 5. Sikap terhadap iklan behaviour Evaluasi terhadap kekuatan iklan itu mempengaruhi perilaku. Indikatornya adalah sikap terhadap iklan dan niat beli terhadap produk yang diukur bahwa pesan iklan itu mampu membangkitkan niat beli responden terhadap produk Durianto, 2003, p.73-74. 3.2. Populasi Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 3.2.1. Populasi Populasi adalah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan Sugiono, 2003:257. Dengan demikian populasi merupakan keseluruhan atas objek penelitian yang akan diteliti. Populasi dari penelitian ini adalah masyarakat Sidoarjo yang berumur 18-43 tahun pra penelitian tanggal 3 Mei 2010. Jumlah masyarakat Sidoarjo yaitu 1.801.187 BPS Sidoarjo dalam angka tahun 2008. Dan orang atau pengunjung yang pernah melihat iklan Giant Sun City Sidoarjo, dengan asumsi responden mengerti tentang apa yang sedang diteliti yang nantinya akan berpengaruh pada keakuratan data yang dihasilkan.

3.2.2. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Teknik penarikan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan sampling purposif Purposif Sampling yaitu teknik ini mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat periset berdasarkan tujuan periset. Sesuai dengan namanya, sampel ini diambil dengan maksud atau tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya, karena mereka mempunyai “informasi rich”, dalam penelitian ini pengambilan Sampel responden dilakukan oleh pengunjung Giant Sun City Sidoarjo. Jumlah sampel akan ditentukan berdasarkan ukuran n yang di cari terlebih dahulu berdasarkan rumus Yamane dengan menetapkan d = derajat ketelitian 0,1 dan tingkat kepercayaan sebesar 90 . Dengan menggunakan perhitungan Rumus Yamane Rakhmat, 2001:82. N n= N d 2 +1