1.6.2.1.2 Tanda Nonverbal
Berikut ini dipaparkan macam-macam tanda nonverbal. 16
17
Kedua  contoh  diatas  merupakan  tanda  nonverbal  karena  hanya  berupa gambar.  Contoh  16  merupakan  gambar  garis  melengkung  ke  kanan  yang
menyatakan tikungan ke kanan. Contoh 17 merupakan gambar garis vertikal dan garis horizontal yang menyatakan rek kereta api.
1.6.2.2 Jenis Tanda Menurut Charles S. Pierce
Pierce  dalam  Budiman  2011:78  mengklasifikasikan  tanda  yang dipandang  dari  sisi  hubungan  representamen  dengan  objeknya.  Tanda-tanda
tersebut diklasifikasi oleh Pierce menjadi  ikon  icon, indeks index, dan simbol symbol.
A. Ikon icon
Ikon icon adalah tanda yang didasarkan atas keserupaan atau kemiripan resemblance di antara representamen dan objeknya, entah objek tersebut betul-
betul  eksis  atau  tidak  Budiman,  2011:78.  Menurut  Baryadi  2007:1,  kata  ikon berarti  arca,  patung  atau  gambar  atau  patung  yang  menyerupai  contohnya.
Berikut ini contohnya. 18
Gambar di atas merupakan ikon pada toilet umum. Gambar pria mengacu pada  lambang  pria,  yang  artinya  adalah  toilet  untuk  pria  dan  gambar  wanita
mengacu pada wanita, yang artinya adalah toilet untuk wanita. Gambar pria dan wanita pada toilet umum juga bisa menjadi indeks karena objek yang diacu.
B. Indeks index
Indeks  index  adalah  tanda  yang  memiliki  kaitan  fisik,  eksistensial,  atau kausal  di  antara  representamen  dan  objeknya  sehingga  seolah-oleh  akan
kehilangan  karakter  yang  menjadiannya  tanda  jika  objeknya  dihilangkan  atau dipindahkan Budiman, 2011:79.
19
Gambar  penunjuk  jalan  di  atas  merupakan  indeks  karena  langsung menunjuk pada kedekatan realitas yang diacunya. Berdasarkan kedekatan dengan
realitas tersebut, maka para pengguna tanda langsung dapat memahami arah jalan yang akan dituju ketika melihat penunjuk jalan tersebut.
C. Simbol Symbol
Simbol symbol adalah tanda yang representamennya merujuk pada objek tertentu.  Simbol  terbentuk  melalui  konvensi  atau  kaidah-kaidah,  tanpa  adanya
kaitan  langsung  diantara  representamen  dan  objeknya,  yang  oleh  Ferdinand  de Saussure  dalam  Budiman  2011:80  dikatakan  sebagai  sifat  tanda  yang
arbitrerthe arbitrary character of the sign. Berikut ini contohnya. 20
Lampu  lalu  lintas  terdiri  dari  tiga  warna,  yaitu  lampu  yang  berwarna merah,  lampu  yang  berwarna  kuning,  dan  lampu  yang  berwarna  hijau.  Ketiga
warna  tersebut  memiliki  arti  yang  berbeda-beda.  Lampu  lalu  lintas  berwarna merah  memberi  tanda  harus  berhenti.  Lampu  lalu  lintas  berwarna  kuning
memberi tanda agar masyarakat hati-hati dalam berkendara dan lampu lalu lintas berwarna  hijau  memberi  tanda  agar  para  pengendara  segera  melajukan
kendaraannya.  Ketiga  warna  pada  lampu  lalu  lintas  tersebut  sudah  disepakati bersama  oleh  para  pengguna  jalan,  sehingga  para  pengguna  jalan  sudah