4.2.3.2  Tingkat  Kesopanan  Tuturan  Langsung  dan  Tidak  Langsung Melarang
Sebagaimana  telah  dipaparkan  pada  4.2.1.2  mengenai  kesopanan  jenis tuturan  langsung  dan  tidak  langsung  melarang,  diketahui  bahwa  berdasarkan  6
maksim  prinsip  kesopanan  yang  dikemuakan  oleh  Leech,  kedua  jenis  tuturan tersebut  memenuhi  jumlah  maksim  yangberbeda  walaupun  memiliki  maksid
kalimat  yang  sama.  Kesopanan  pada  tuturan  langsung  melarang  memenuhi  dua maksim, yaitu maksim kearifan dan maksim kesepakatan. Kesopanan pada tuturan
tidak langsung melarang memenuhi lima maksim, yaitu maksim kearifan, maksim pujian,  maksim  kerendahan  hati,  maksim  kesepakatan,  dan  maksim  simpati.
Berikut ini contohnya. 80
NO SMOKINGDILARANG MEROKOK
81 MAAF ANDA MEMASUKI KAWASAN BEBAS ROKOK
Tuturan  80  merupakan  tuturan  langsung  melarang  yang  memenuhi  dua maksim,  yaitu  maksim  kearifan  dan  maksim  kesepakatan.  Tuturan  81
merupakan  tuturan  tidak  langsung  melarang  yang  memenuhi  lima  maksim,  yaitu maksim kearifan, maksim pujian, maksim kerendahan hati, maksim kesepakatan,
dan maksim simpati. Berdasarkan  analisis  diatas,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  tuturan  tidak
langsung melarang memiliki tingkat kesopanan yang lebih tinggi daripada tuturan langsung  melarang  karena  tidak  tutur  tidak  langsung  melarang  memenuhi  lima
maksim  prinsip  kesopanan,  sedangkan  tuturan  langsung  melarang  hanya memenuhi  dua  maksim  prinsip  kesopanan.Berikut  ini  digambarkan  tabel  tingkat
kesopanan tuturan langsung menyuruh dan melarang.
Tabel 4.1 Tingkat Kesopanan Tuturan Langsung dan Tuturan Tidak Langsung Menyuruh
Tuturan Maksim Prinsip Kesopanan
Maksim Kearifan
Maksim Kedermawanan
Maksim Pujian
Makism Kerendahan
Hati Maksim
Kesepakatan Makism
Simpati Tuturan
Langsung Menyuruh
 Tuturan
Tidak Langsung
Menyuruh 
 
 
Tabel 4.2 Tingkat Kesopanan Tuturan Langsung Melarang dan Tuturan Tidak Langsung Melarang
Tuturan Maksim Prinsip Kesopanan
Maksim Kearifan
Maksim Kedermawan
an Maksim
Pujian Makism
Kerendahan Hati
Maksim Kesepakatan
Makism Simpati
Tuturan Langsung
Melarang 
 Tuturan
Tidak Langsung
Melarang 
 
 
4.3 Tingkat Kesopanan Jenis Tuturan Berdasarkan Tujuan Sosial
Leech  1993:162  menyatakan  ada  3  jenis  tuturan,  yaitu  tuturan menyenangkan  convival,  tuturan  bekerja  sama  collaborative,  tuturan
kompetitif  competitive.  Berikut  ini  dipaparkan  kesopanan  dari  masing-masing tuturan.
4.3.1 Kesopanan Tuturan Menyenangkan Convivial
Berikut  ini  dipaparkan  kesopanan  pada  tuturan  konvival  bila  dilihat berdasarkan 6 maksim prinsip kesopanan menurut Leech.
82 MASYARAKATKU BERSIH SUNGAIKU BERSIH
Tuturan  82  termasuk dalam  tuturan  konvivial  karena  tuturan  yang terdapat pada  tanda  verbal  tersebut  sesuai  dengan  tujuan  sosial.  Berdasarkan  6  maksim
prinsip  kesopanan  yang  dikemukakan  oleh  Leech,  tuturan  82  memenuhi  lima maksim, yaitu maksim kearifan, maksim pujian, maksim kerendahan hati, maksim
kesepakatan,  dan  maksim  simpati.  Memenuhi  maksim  kearifan  karena  tuturan tersebut  berpusat  pada  orang  lain.  Penutur  membuat  tuturan  tersebut  dengan
tujuan  memberi  keuntungan  sebesar-besarnya  bagi  orang  lain  atau  mitra  tutur. Keuntungan  yang  dapat  diperoleh  ialahdengan  adanya  tuturan  tersebut,  maka
masyarakat  diharapkan  tidak  membuang  sampah  di  sungai  sehingga  sungai menjadi  bersih  dan  polusi  disekitar  sungai  juga  menjadi  bersih.  Sungai  yang
bersih  tidak  hanya  dinikmati  oleh  masyarakat  sekitar  saja,  tetapi  juga  orang  lain yang melewati sungai tersebut.
Memenuhi  maksim  pujian  karena  tuturan  tersebut  secara  tidak  langsung penutur memberi penghormatan bagi masyarakat sekitar sungai. Penghormatan itu
bukan  berupa  barang  atau  hal  semacamnya,  melainkan  berupa  pengaruh  positif yang  dapat  ditimmbulkan  bila  masyaraat  dapat  menjaga  kebersihan  sungainya.
Memenuhi  maksim  kerendahan  hati  karena  dengan  tuturan  tak  langsung  itu, penutur memberi rasa hormat kepada mitra tutur. Memenuhi maksim kesepakatan
karena dengan terbentuknya tuturan tersebut, maka telah terjadi kecocokan antara penutur  dan  mitra  tutur.  Memenuhi  maksim  simpati  karena  dengan  tuturan
tersebut, penutur telah menciptakan rasa simpati yang besar dengan mitra tutur.
4.3.2 Kesopanan Tuturan Bekerja Sama Collaborative
Berikut  ini  dipaparkan  kesopanan  pada  tuturan  kolaboratif  bila  dilihat berdasarkan 6 maksim prinsip kesopanan menurut Leech.
83 JAM WAJIB BELAJAR 19.00-21.00 WIB. TAMU
MENGINAP 1X24 JAM WAJIB LAPOR. RT 11RW 05.
Tuturan  83  merupakan  tuturan  kolaboratif  karena  tujuan  penutur membuat  tuturan  itu  hanya  untuk  menginformasikan  sesuatu,  yaitu  jam  wajib
belajar  dan  tamu  yang  menginap,  kepada  mitra  tutur  dan  tidak  menghiraukan tujuan  sosial.  Berdasarkan  6  maksim  prinsip  kesopanan  yang  dikemukakan  oleh
Leech,  tuturan  tersebut  memenuhi  dua  maksim,  yaitu  maksim  kearifan  dan maksim  kesepakatan.  Memenuhi  maksim  kearifan  karena  tuturan  tersebut  dibuat
oleh  penutur  untuk  memberi  keuntungan  yang  besar  bagi  orang  lain  atau  mitra tutur.
Keuntungan  tersebut  ialah  dengan  adanya  informasi  mengenai  jam  belajar dan wajib melapor, masyarakat setempat  atau masyarakat luar  yang ingin datang
ke daerah itu dapat mengetahui jam-jam penting yang berlaku dan harus melapor apabila  akan  menginap.  Hal  tersebut  membuat  mitra  tutur  atau  masyarakat
terhindar  dari  hal-ha  yang  tidak  diinginkan.  Memenuhi  maksim  kesepakatan