pujian  memaksimalkan  penghormatan  dan  meminimalkan  ketidakhormatan  pada orang lain.  Maksim  Kerendahan Hati  modesty  maxim  merupakan maksim  yang
berkaitan dengan ujaran ekspresif  untuk menyatakan sikap psikologis pembicara terhadap suatu keadaan dan asertif  untuk menyatakan kebenaran proposisi. Bila
maksim  pujian  berpusat  pada  orang  lain,  maksim  kerendahan  hati  berpusat  pada diri  sendiri  yaitu  dengan  memaksimalkan  ketidakhormatan  pada  diri  sendiri  dan
meminimalkan  rasa  hormat  pada  diri  sendiri.Maksim  Kesepakatan  agreement maxim  merupakan  maksim  yang  berkaitan  dengan  ujaran  ekspresif  dan  asertif.
Maksim  ini  berpusat  pada  setiap  peserta  pertuturan  untuk  memaksimalkan kecocokan di antara mereka dan meminimalkan ketidakcocokan diantara mereka.
Maksim  Simpati  symphaty  maxim  merupakan  maksim  yang  berkenaan  dengan ujaran  ekspresif  dan  asertif.  Maksim  ini  mengharuskan  setiap  peserta  pertuturan
untuk memaksimalkan rasa simpati dan meminimalkan rasa antipati kepada mitra tutur.
1.7 Metode dan Teknik Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalu tiga tahap, yaitu i pengumpulan data, ii analisis  data,  iii  penyajian  hasil  analisis  data.  Setiap  tahap  dilakukan  dengan
metode  tertentu.  Berikut  dijelaskan  masing-masing  metode  pada  setiap  tahap dalam penelitian ini.
1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Objek  dalam  penelitian  ini  adalah  tuturan.  Objek  ini  berada  dalam  data yang berupa tanda verbal dan gabungan antara tanda verbal dan tanda nonverbal.
Data  diperoleh  dari  tanda  verbal  dan  gabungan  antara  tanda  verbal  dan  tanda nonverbal  yang  terdapat  pada  fasilitas  umum  yang  terletak  di  Kelurahan
Caturtunggal, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengumpulan  data  dilakukan  dengan  metode  simak  yang  diwujudkan
dengan  teknik  lanjutan  yang  disebut  dengan  teknik  simak  bebas  libat  cakap. Teknik  simak  bebas  libat  cakap  ialah  penjaringan  data  yang  dilakukan  dengan
menyimak penggunaan bahasa tanpa ikut berpartisipasi dalam proses pembicaraan Kesuma,  2007:44.  Dalam  penerapan  teknik  ini,  peneliti  tidak  terlibat  langsung
untuk  ikut  menentukan  pembentukan  dan  pemunculan  calon  data  kecuali  hanya sebagai pemerhati-pemerhati terhadap calon data yang terbentuk dan muncul dari
peristiwa  kebahasaan  yang  berada  di  luar  dirinya  Sudaryanto  dalam  Kesuma, 2007:44. Dalam mengambil data, peneliti hanya mengambil gambar tanda-tanda
di fasilitas umum dengan cara memotret tanda-tanda yang ada.
1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data
Setelah  data  dikumpulkan,  langkah  berikutnya  adalah  analisis  data. Metode  yang  digunakan  pada  tahap  ini  adalah  metode  padan  dan  metode  agih.
Metode  padan,  yang  dapat  disebut  pula  metode  identitas,  adalah  motede  analisis data yang alat penentunya berada di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari
bahasa  langue  yang  bersangkutan  atau  diteliti  Sudaryanto  dalam  Kesuma, 2007:47. Metode agih adalah metode analisis yang alat penentunya ada di dalam
dan  merupakan  bagian  dari  bahasa  yang  diteliti  Sudaryanto  dalam  Kesuma 2007:54.