tersebut, dapat memaksimalkan rasa hormat antara penutur dan mitra tutur. Memenuhi maksim kerendahan hati karena dari kata-kata yang dibuat oleh
penutur, khususnya kata kami segan, penutur ingin menciptakan rasa hormat antara diri sendiri dan orang lain atau mitra tutur. Memenuhi maksim simpati
karena tuturan kami segan berarti ada rasa simpati yang dimunculkan oleh penutur terhadap mitra tutur.
Bila dilihat dari 6 maksim kesopanan menurut Leech, contoh 74 hanya memenuhi maksim kearifan karena tuturan tersebut dibuat hanya untuk
memaksimalkan keuntungan bagi orang lainmitra tuturpengguna tanda. Contoh 30 secara tidak langsung dibuat untuk menyuruh mitra tuturpengguna tanda
agar berhati-hati dalam berkendara dan memakai segala peralatan yang dibutuhkan dalam berkendara, seperti memakai helm dan membawa surat-surat
yang dibutuhkan.
4.2.2.2 Kesopanan Jenis Tuturan Tidak Langsung Melarang
Berikut ini dipaparkan macam-macam jenis tuturan tidak langsung melarang.
75 MAAF ANDA MEMASUKI KAWASAN BEBAS ROKOK
76 DIMOHON UNTUK TIDAK MEMASANG TANDA
BENDERA, PROMOSI UMBUL-UMBUL, DLL. PADA TANAMAN SEPANJANG JALAN INI.
77 MASYARAKATKU BERSIH SUNGAIKU BERSIH
Contoh 75 secara tidak langsung melarang mitra tutur atau pengguna tanda untuk merokok pada kawasan yang sudah ditentukan. Contoh 75
memenuhi lima maksim, yaitu maksim kearifan, maksim pujian, maksim kerendahan hati, maksim kesepakatan, dan maksim simpati. Tuturan tersebut
memenuhi maksim kearifan karena penutur membuat tanda tersebut dengan tujuan untuk memaksimalkan keuntungan bagi orang lainmitra tuturpengguna tanda.
Dengan adanya tuturan tersebut, maka tempat dimana tanda itu berada menjadi bebas asap rokok sehingga tidak mengganggu pengguna tanda yang lain.
Memenuhi maksim pujian karena dengan adanya kata maaf pada tuturan tersebut, penutur telah memaksimalkan rasa hormat kepada orang lainmitra
tuturpengguna tanda. Ketika membaca tuturan tersebut, mitra tutur atau pengguna tanda juga merasa lebih dihormati oleh penutur. Memenuhi maksim kerendahan
hati karena dengan kata maaf yang terdapat pada tuturan tersebut, penutur tidak memikirkan rasa hormat pada dirinya sendiri, melainkan rasa hormat pada mitra
tutur. Memenuhi maksim kesepakatan karena tuturan tersebut merupakan
gabungan antara tanda verbal dan tanda nonverbal. Ada gambar rokok dicoret pada tuturan tersebut yang berarti dilarang merokok, namun penutur
mengungkapan larangan tersebut secara tidak langsung. Berdasarkan kesepakatan dan kecocokan antara penutur dan mitra tutur, maka dengan melihat gambar yang
ada pada tuturan tersebut, mitra tutur dapat langsung mengetahui artinya. Memenuhi maksim simpati karena dengan adanya kata maaf pada tuturan
tersebut, penutur telah menjalin rasa simpati dengan mitra tutur atau pengguna tanda.
Contoh 76 secara tidak langsung melarang masyarakat untuk memasang umbul-umbul atau alat promosi lain pada tanaman. Dari 6 maksim kesopanan
menurut Leech, contoh 76 memenuhi empat maksim, yaitu maksim kearifan, maksim pujian, maksim kerendahan hati, dan maksim simpati. Memenuhi maksim
kearifan karena dengan adanya tuturan tersebut, mitra tutur atau pengguna tanda merasa diuntungkan dengan tidak adanya umbul-umbul atau alat promosi lain