yang harmonis antara penutur dan mitra tutur sehingga tujuan sosial dapat tercapai.
3.3.2 Tuturan Bekerja Sama Collaborative
Tuturan kolaboratif merupakan tuturan yang tidak menghirauan tujuan sosial Baryadi, 2012:32. Tuturan bekerja sama tidak melibatkan sopan santun,
karena pada fungsi ini sopan santun tidak relevan Leech, 1993:163. Berikut ini contohnya
60 ANDA MEMASUKI KAWASAN SOPAN
BERKENDARA
61 JAM WAJIB BELAJAR 19.00-21.00 WIB. TAMU
MENGINAP 1X24 JAM WAJIB LAPOR. RT 11RW 05.
Contoh 60 merupakan tuturan bekerja sama karena tidak menghiraukan tujuan sosial. Tujuan penutur membuat tuturan kolaboratif ialah untuk
menginformasikan kepada mitra tutur bahwa mereka akan memasuki kawasan sopan berkendara.
Contoh 61 merupakan tuturan bekerja sama karena tidak menghiraukan tujuan sosial. Tujuan penutur membuat tuturan kolaboratif adalah hanya untuk
menginformasikan jam wajib belajar dan tamu yang akan menginap wajib lapor.
3.3.3 Tuturan Kompetitif Competitive
Tuturan kompetitif adalah tuturan yang bersaing dengan tujuan sosial Baryadi, 2012:32. Sopan santun dalam tuturan kompetitif bersifat negatif dan
tujuannya ialah mengurangi ketidakharmonisan yang tersirat dengan apa yang ingin dicapai oleh penuturpembuat tanda dengan mitra tuturpengguna tanda
Leech, 1993:162. Meskipun mengurangi unsur ketidakharmonisan, namun tuturan kompetitif memiliki tujuan yang baik.Berikut ini contohnya.
62 DILARANG BERJUALAN DISEKITAR SINI
63 KURANGI KECEPATAN KENDARAAN ANDA
64 AWAS BANYAK ANAK-ANAK
65 AWAS HATI-HATI RAWAN KECELAKAAN
Contoh 62 merupakan tuturan kompetitif karena tujuan dibuatnya tuturan tersebut ialah untuk melarang masyarakat atau mitra tutur agar tidak berjualan di
sepanjang jalan tempat tanda tersebut berada. Penutur menggunakan tuturan kompetitif pada tuturan tersebut agar terkesan lebih kasar supaya mitra
tuturpengguna tanda mengetahui bahwa di jalan itu tidak diperbolehkan untuk berjualan. Dengan adanya kata dilarang yang terkesan kasar tidak ada
keharmonisan yang terjalin antara penutur dan mitra tutur, sehingga tujuan sosial tidak tercapai.
Contoh 63 merupakan tuturan kompetitf karena secara langsung penutur menyuruh mitra tutur untuk mengurangi kecepatan.Tuturan yang disampaikan
secara langsung terkesan lebih kasar, sehingga muncul ketidakharmonisan antara penutur dan mitra tutur.
Contoh 64 merupakan tuturan kompetitif yang secara tidak langsung menyuruh mitra tutur untuk berhati-hati dalam berkendaraan. Kata awas pada
tuturan tersebut mengandung makna ancaman, namun bila dilihat secara keseluruhan tuturan tersebut memiliki maksud yang baik. Adanya makna ancaman
dengan arti tuturan secara keseluruhan menyebabkan tuturan bersaing dengan tujuan sosial.
Contoh 65 merupakan tuturan kompetitif yang secara langsung menyuruh mitra tutur untuk berhati-hati saat berkendaraan karena sering terjadi
kecelakaan. Sama seperti contoh 64, kata awas pada tuturan 65 mengandung makna ancaman, namun bila dilihat secara keseluruhan tuturan tersebut memiliki
maksud yang baik. Adanya makna ancaman dengan arti tindak tutur secara keseluruhan,
menyebabkan tuturan
bersaing dengan
tujuan sosial.