tuturan tersebut merupakan tuturan tidak langsung melarang untuk tidak ngebut saat berkendara. Tuturan 25 merupakan jenis tuturan tidak langsung.
Berdasarkan maksud kalimatnya, tuturan tersebut merupakan jenis tuturan tidak langsung yang bermaksud menyuruh para pengendara atau mitra tutur untuk
berhati-hati dalam berkendara karena akan memasui kawasan sopan berkendara.
1.6.3.2 Jenis Tuturan Berdasarkan Tujuan Sosial
Leech 1993:162 mengemukakan ada empat jenis tuturan sesuai dengan hubungan fungsi-fungsi tersebut dengan tujuan sosial berupa pemeliharaan
perilaku yang sopan dan terhormat, yaitu tuturan kompetitif compettitive, tuturan menyenangkan convivial, tuturan bekerja sama collaborative, dan tuturan
bertentangan conflictive. Tuturan kompetitif adalah tuturan yang bersaing dengan tujuan sosial atau tujuan ilousi bersaing dengan tujuan sosial, misalnya
memerintah, meminta, menuntut, melarang, memperingatkan, dan mengemis. Tuturan menyenangkan adalah tuturan yang sejalan dengan tujuan sosial atau
tujuan ilokusi
sejalan dengan
tujuan sosial,
misalnya menawarkan,
mengejakmengundang, menyapa, mengucapkan terima kasih, memaafkan, meminta maaf, dan mengucapkan selamat. Tuturan bekerja sama adalah tuturan
yang tidak menghiraukan tujuan sosial atau tindak ilousi tidak menghiraukan tujuan sosial, misalnya menyatakan, melapor, mengumumkan, memberitahukan,
menginformasikan, dan mengajarkan. Tuturan bertentangan adalah tuturan yang bertentangan dengan tujuan sosial atau tindak ilokusi bertentangan dengan tujuan
sosial, misalnya mengancam, menuduh, menyumpahi, dan memarahi.
1.6.4 Teori Kesopanan
Sebuah tanda verbal memiliki berbagai macam variasi bahasa hanya untuk menyampaikan maksud yang sama. Bahasa yang bervariasi itu tentu mengandung
tingkat kesopanan yang berbeda. Sopan atau tidaknya sebuah tuturan tergantung dari penafsiran masyarakat pengguna tanda. Leech, dalam bukunya yang berjudul
Prinsip-prinsip Pragmatik melontarkan gagasan mengenai prinsip kesopanan politeness principle. Prinsip tersebut terdiri atas enam maksim, yaitu maksim
kearifan tact maxim, maksim kedermawanan generosity maxim, maksim pujian approbation maxim, maksim kerendahan hati modesty maxim, maksim
kesepakatan agreement maxim, dan maksim simpati sympathy maxim Leech, 1993:206.
Maksim Kearifan tact maxim merupakan maksim yang berhubungan dengan tuturan impositif dan komisif. Tuturan imposif adalah tuturan yang
digunakan untuk menyatakan perintah atau suruhan, sedangkan tuturan komisif adalah tuturan yang berfungsi untuk menyatakan janji atau penawaran. Maksim
kearifan berpusat pada orang lain, yaitu dengan meminimalkan kerugian orang lain dan memaksimalkan keuntungan bagi orang lain. Maksim Kedermawanan
geneorisity maxim merupakan maksim yang berhubungan dengan tuturan impositif dan komisif. Kalau maksim kearifan berpusat pada orang lain, maksim
kedermawanan berpusat pada diri sendiri, yaitu dengan memaksimalkan kerugian diri sendiri dan meminimalkan keuntungan diri sendiri.
Maksim Pujian approbation maxim merupakan maksim berkaitan dengan ujaran ekspresif untuk menyatakan sikap psikologis pembicara terhadap
suatu keadaan dan asertif untuk menyatakan kebenaran proposisi. Maksim