sebanyak 32 orang dengan persentasi 100. Selisih nilai peningkatan tindakan responden yang masuk kategori baik dari pre intervention ke
post intervention I sebesar 44. Peningkatan tindakan responden
didukung oleh hasil uji statistik dengan nilai p value 0,05. Hal ini menunjukkan ada perbedaan bermakna terhadap tindakan responden
sebelum dan sesudah diberikan intervensi dengan metode seminar. Adanya peningkatan pada aspek tindakan responden tentang
antibiotika setelah diberikan intervensi dengan metode seminar, kemungkinan dapat disebabkan oleh peningkatan pada aspek
pengetahuan dan sikap responden sebelumnya, yang juga memberikan dampak positif bagi perubahan tindakan responden. Hal ini dikarenakan
tindakan merupakan suatu realisasi dari pengetahuan dan sikap menjadi sesuatu yang nyata Notoadmojo, 2012.
2. Pengetahuan, sikap, dan tindakan pre intervention dan post intervention II
a. Aspek pengetahuan
Dalam penelitian pengukuran tingkat pengetahuan responden pada post intervention
II dilakukan satu bulan setelah seminar diberikan. Adanya peningkatan pengetahuan responden dilihat dari selisih nilai pre
intervention dan post intervention II
.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah responden yang masuk dalam kategori baik sebanyak 14
orang 44, kategori sedang sebanyak 18 orang 56, dan tidak terdapat responden yang memiliki tingkat pengetahuan rendah 0.
Menurut Arikunto 2006 tingkat pengetahuan responden tergolong baik
jika responden mampu menjawab pernyataan dengan benar lebih dari 76- 100. Dari hasil diketahui bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan
responden mengalami peningkatan dan masuk kategori baik, yaitu sebanyak 14 orang dengan persentasi 44. Selisih nilai peningkatan
pengetahuan responden yang masuk kategori baik dari pre intervention ke post intervention II sebesar 19. Peningkatan pengetahuan responden
didukung oleh hasil uji statistik dengan nilai p value 0,05. Hal ini menunjukkan ada perbedaan bermakna terhadap tingkat pengetahuan
responden sebelum dan sesudah diberikan intervensi dengan metode seminar.
Hasil untuk aspek pengetahuan sedikit mengalami penurunan yaitu dari post intervention I dengan persentasi 56, turun sebesar 12
menjadi 44 pada post intervention II. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang kemungkinan dapat mempengaruhi pengetahuan
responden seperti lingkungan dan informasimedia massa. Menurut Notoadmojo 2012 lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya
pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang
akan direspon
sebagai pengetahuan
oleh setiap
responden. Informasimedia massa juga merupakan faktor yang kemungkinan dapat
mempengaruhi pengetahuan responden. Menurut Anonim 2011 media massa membawa pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat
mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu
hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut, dimana adanya penurunan tingkat pengetahuan
responden dapat disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan informasi yang bersifat negatif atau bertentangan dengan konsep yang akan diukur.
b. Aspek sikap
Sikap responden tentang antibiotika sesudah diberikan intervensi dengan metode seminar pada post intervention II yang masuk dalam
kategori baik sebanyak 28 orang 88, kategori sedang sebanyak 4 orang 12, dan tidak terdapat responden yang masuk kategori rendah
0. Dari hasil dapat diketahui bahwa sebagian besar sikap responden pada post intervention II masuk kategori baik, walaupun sedikit
mengalami penurunan sebesar 9 dari persentase sebelumnya pada post intervention
I. Hasil untuk aspek sikap pada post intervention II didukung oleh hasil uji statistik, dimana nilai p value 0,05. Hal ini menunjukkan
ada perbedaan bermakna terhadap sikap responden sebelum dan sesudah diberikan intervensi dengan metode seminar. Adapun faktor-faktor yang
kemungkinan dapat mempengaruhi hasil dalam penelitian dan juga dapat mempengaruhi perubahan sikap responden dalam waktu satu bulan
setelah intervensi dengan metode seminar. Menurut Wawan dan Dewi 2011, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sikap seseorang
yaitu pengaruh oang lain yang dapat menimbulkan kecenderungan seseorang untuk patuh dan searah dengan sikap orang yang dianggap
dapat memberikan pengaruh. Faktor kebudayaan dan media massa
berupa surat kabar, radio dan televisi juga tanpa disadari telah menanamkan dan mengarahkan sikap seseorang, sehingga dapat
mempengaruhi perubahan sikap seseorang. c.
Aspek tindakan Hasil untuk aspek tindakan responden pada post intervention II
yang masuk dalam kategori baik sebanyak 31 orang 97, kategori sedang sebanyak 1 orang 3, dan tidak terdapat responden yang masuk
kategori rendah 0. Dari hasil dapat diketahui bahwa sebagian besar tindakan responden pada post intervention II masuk kategori baik,
walaupun sedikit mengalami penurunan sebesar 9 dari persentase sebelumnya pada post intervention I. Hasil ini didukung oleh hasil uji
statistik dengan nilai p value 0,05. Hal ini menunjukkan ada perbedaan bermakna terhadap tindakan responden sebelum dan sesudah diberikan
intervensi dengan metode seminar. Adanya penurunan jumlah responden pada aspek tindakan, kemungkinan dapat dipengaruhi oleh adanya selang
waktu satu bulan pada post intervention II, dimana dalam selang waktu tersebut, kemungkinan responden mendapatkan pengaruh dari
lingkungan sekitarnya seperti informasimedia massa yang dapat mempengaruhi perubahan tindakan responden Notoatmodjo, 2012.
3. Pengetahuan, sikap, dan tindakan pre intervention dan post intervention III