Sikap Pengetahuan, Sikap, Tindakan

Pengetahuan atau aspek kognitif memiliki dampak yang sangat penting dalam membentuk tindakan manusia. Enam tingkatan pengetahuan menurut Notoatmodjo 2012b dalam aspek kognitif meliputi : 1. Awareness kesadaran, individu menyadari adanya stimulus. 2. Intersert tertarik, individu mulai tertarik pada stimulus. 3. Evaluation menimbang–nimbang, individu menimbang–nimbang tentang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Pada proses ketiga ini subyek sudah memiliki sikap yang lebih baik lagi. 4. Trial mencoba, individu sudah mulai mencoba perilaku baru. 5. Adaption, individu telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, sikap, dan kesadarannya terhadap stimulus.

2. Sikap

Sikap merupakan respon tertutup seorang individu terhadap stimulus. Sikap belum merupakan suatu tindakan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu. Berikut ini merupakan diagram proses terbentuknya sikap : Gambar 1. Diagram proses terbentuknya sikap Notoatmodjo, 2012b Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka terbentuknya tindakan dapat melalui sikap yang dibedakan menjadi dua yaitu : Stimulus rangsangan Proses Stimulus Reaksi Tingkah Laku Sikap tertutup 1. Sikap tertutup convert behavior Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup convert. Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain. 2. Sikap terbuka overt behavior Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain. Sikap memiliki tiga komponen pokok meliputi kepercayaan keyakinan, ide, dan konsep terhadap suatu obyek, kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu obyek, dan kecenderungan untuk bertindak. Ketiga komponen ini akan membentuk sikap yang utuh total attitude. Pengetahuan, pikiran, keyakinan, dan emosi memiliki peranan penting dalam penentuan sikap yang utuh Notoatmodjo, 2012b. Menurut Wawan dan Dewi 2011 sikap terdiri dari tiga komponen yang saling menunjang untuk membentuk sikap yang utuh total attitude yaitu sebagai berikut : 1. Komponen kognitif merupakan representasi kepercayaan individu terhadap suatu hal tertentu berupa masalah isu atau problem yang kontroversial. 2. Komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional. Aspek emosional ini merupakan aspek penting dalam komponen sikap dan bertahan paling lama terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin mengubah sikap seorang individu. 3. Komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Sama halnya dengan aspek pengetahuan, aspek sikap juga memiliki tahapan tertentu menurut Notoatmodjo 2012b sebagai berikut ini. 1. Menerima receiving Menerima dapat diartikan seorang individu mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan. 2. Merespon responding Merespon dapat diartikan seorang individu dapat memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan. 3. Menghargai valuing Sikap menghargai dapat ditunjukkan dengan mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah. 4. Bertanggung jawab responsible Tahapan tertinggi dari suatu sikap yaitu ketika seorang individu bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilih serta menerima segala risiko yang akan diterimanya akibat sikap yang dilakukan Faktor-faktor yang mempengaruhi aspek sikap terbagi menjadi enam menurut Wawan dan Dewi 2011 yaitu sebagai berikut ini. 1. Pengalaman pribadi merupakan dasar pembentukan sikap karena sifatnya yang kuat dalam meninggalkan kesan. 2. Pengaruh orang lain yang dianggap penting menimbulkan kecenderungan seorang individu untuk patuh dan searah dengan sikap orang yang dianggap penting. 3. Pengaruh kebudayaan tanpa disadari telah menanamkan dan mengarahkan sikap seorang individu terhadap berbagi masalah. 4. Media massa berupa surat kabar, radio dan televisi seharusnya menyampaikan pesan yang bersifat obyektif, namun adanya pengaruh dari penulis mempengaruhi sikap seorang individu. 5. Lembaga pendidikan dan lembaga agama sangat menentukan sistem kepercayaan yang nantinya akan mempengaruhi aspek sikap seorang individu. 6. Faktor emosional terkadang dapat mendasari suatu bentuk dari aspek sikap. Menurut Azwar 2007 sikap memiliki cirri – cirri sebagai berikut : 1. Sikap merupakan sebuah pemikiran dan perasaan, hasil pemikiran dan perasaan seseorang atau dapat diartikan sebagai pertimbangan pribadi terhadap objek. 2. Sikap memerlukan orang lain yang akan menjadi acuan. Acuan ini merupakan factor penguat sikap untuk melakukan tindakan akan tetapi mengacu pada pertimbangan individu. 3. Sumber daya yang tersedia merupakan faktor pendukung untuk bersiakp positif atau negative terhadap suatu objek maupun stimulus tertentu dengan pertimbangan kebutuhan terhadap individu tersebut. 4. Sosial budaya berperan besar dalam mempengaruhi pola pikir seseorang untuk bersikap terhadap objek.

3. Tindakan